Morgellons
Dokter Spesialis | Kulit dan kelamin; jiwa |
Gejala | Muncul serat berwarna hitam yang muncul dibawah kulit atau tampak menonjol, luka yang sulit sembuh, disertai rasa gatal yang hebat, merayap, atau seperti tersengat. |
Faktor Risiko | Wanita paruh baya berkulit putih, memiliki riwayat infeksi H. pylori dan infeksi kutu, serta gangguan hormon tiroid (hipotiroid) |
Metode Diagnosis | Wawancara medis, pemeriksaan darah untuk melihat apakah ada infeksi atau tidak, pemeriksaan sampel kulit |
Pengobatan | Tidak diketahui secara pasti, bergantung pada hasil pemeriksaan dokter |
Obat | Antibiotik, antidepresan (SSRI, SNRIs), antiansietas |
Komplikasi | Penurunan kualitas hidup, depresi, infeksi luka |
Kapan Harus ke Dokter?: | Jika muncul keluhan di atas segera konsultasikan dengan dokter. |
Pengertian
Penyakit Morgellons atau sindrom Morgellons adalah suatu kelainan yang jarang terjadi.
Kondisi ini melibatkan kelainan kulit, di mana penderitanya merasakan rasa tidak nyaman di dalam atau di bawah kulit.
Meski agak sulit dijelaskan, penderita akan merasa kulit terbakar, tersengat, atau bahkan tercakar.
Keluhan juga disertai dengan munculnya serat atau butiran hitam yang menonjol dari kulit dan membentuk koreng yang sulit sembuh.
Mengingat kondisi ini kurang bisa dipahami, sering dokter menganggap keluhan tersebut sebagai delusi.
Penderita diterapi dengan terapi kognitif perilaku, penggunaan obat antidepresan, antipsikotik, hingga terapi konseling.
Artikel Lainnya: Mengenal Morgellons, Penyakit Kulit Langka yang Misterius
Penyakit kulit Morgellons diklasifikasikan menjadi empat kriteria, yaitu:
Derajat 1
Lesi, serat, atau keduanya muncul kurang dari 3 bulan dan terbatas pada satu bagian tubuh.
Derajat 2
Lesi, serat, atau keduanya muncul kurang dari 3 bulan dan dapat dilihat di beberapa bagian tubuh lainnya.
Derajat 3
Lesi, serat, atau keduanya muncul lebih dari 6 bulan dan terbatas pada satu bagian tubuh.
Derajat 4
Lesi, serat, atau keduanya muncul lebih dari 6 bulan dan dapat dilihat di beberapa bagian tubuh lainnya.
Sebagai tambahan, terdapat juga klasifikasi A, B, dan C, yakni:
Derajat A (Ringan)
Filamen yang muncul di kulit kecil dan sel kulit tampak normal.
Derajat B (Sedang)
Filamen yang di kulit tampak seperti kalus, sel kulit mulai tampak abnormal.
Derajat C (Berat)
Filamen lebih terlihat dan mungkin sudah terbentuk ulkus di kulit. Selain itu, sel kulit tampak abnormal.
Artikel Lainnya: Kondisi Kulit Gatal yang Tidak Boleh Digaruk Beserta Alasannya
Penyebab
Penyebab penyakit Morgellons sampai saat ini tidak diketahui dengan pasti.
Beberapa ahli menyebutkan penyakit kulit ini masuk dalam kategori penyakit mental (delusi).
Disebutkan, muncul serat-serat di bawah kulit yang berasal dari kain atau tekstil.
Di sisi lain, penyakit Morgellons diduga terjadi akibat infeksi bakteri Borrelia burgdorferi, penyebab penyakit Lyme.
Karena itulah, sampai saat ini dibutuhkan studi yang lebih lanjut untuk mengetahui penyebab penyakit Morgellons secara pasti.
Gejala
Morgellons termasuk penyakit kulit langka yang memberikan gejala, seperti:
- tampak serat berwarna hitam, merah, putih atau kebiruan yang muncul di bawah atau menonjol dari kulit
- luka atau ulkus yang sulit sembuh
- muncul sensasi seperti serangga merayap, digigit atau disengat pada kulit
- rasa gatal yang mengganggu
- rasa lelah yang tak kunjung hilang
- gangguan konsentrasi
- gangguan daya ingat
- nyeri otot dan sendi
- gangguan tidur
- cemas hingga depresi
Akibat rasa gatal hingga masalah ulkus yang sulit sembuh ini, tak jarang mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Faktor Risiko
Penelitian yang dilakukan CDC, penyakit kulit Morgellons paling banyak menyerang wanita paruh baya yang berkulit putih.
Selain itu, adanya riwayat infeksi H. pylori, infeksi kutu, dan penyakit hipotiroid juga meningkatkan risiko kondisi ini pada seseorang.
Diagnosis
Dalam penegakan diagnosis penyakit Morgellons, dokter akan melakukan wawancara medis secara menyeluruh dan beberapa pemeriksaan tes tambahan
Kecurigaan pada penyakit Morgellons meningkat apabila penderita mengeluhkan luka yang sulit sembuh, disertai adanya sensasi merayap di kulit.
Dokter juga akan memeriksa apakah ditemukan material, seperti serat pada kulit dan dianalisis lebih lanjut ke laboratorium.
Pemeriksaan darah dan pemeriksaan sampel kulit diperlukan juga untuk mengetahui apakah ada keterkaitan dengan infeksi bakteri, salah satunya B. burgdorferi.
Pada luka terbuka yang sulit sembuh, sering kali ditemukan infeksi sekunder, seperti infeksi Staphylococcus.
Kolaborasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) mungkin diperlukan untuk mengevaluasi apakah ada kecurigaan ke arah depresi, kecemasan, atau masalah mental lain.
Artikel lainnya: Jenis Penyakit Kulit yang Tak Bisa Sembuh Total
Pengobatan
Sampai saat ini belum ada terapi yang dianjurkan secara pasti untuk mengatasi penyakit Morgellons.
Terapi yang diberikan bisa berbeda satu sama lain, tergantung penyebab.
Penggunaan antibiotik akan diberikan apabila terdapat bukti adanya keterkaitan dengan infeksi bakteri.
Penggunaan antibiotik oles dan obat oral bisa membantu penyembuhan luka dan mengatasi infeksi yang terjadi.
Selain itu, penggunaan krim antigatal atau pelembap juga dapat dianjurkan untuk mengurangi keluhan gatal.
Mengingat penderita Morgellons juga sering mengalami kecemasan atau depresi, dibutuhkan juga terapi seperti terapi perilaku kognitif maupun penggunaan obat-obatan seperti antiansietas dan antidepresan.
Penelitian menyebutkan bahwa pengobatan yang holistik, yakni melibatkan terapi kulit dan kesehatan mental, memberikan hasil lebih baik.
Untuk itu, sangat penting untuk bersabar dan disiplin melakukan pengobatan dengan dokter yang menangani sedari awal.
Pencegahan
Mengingat penyebab pasti penyakit Morgellons belum jelas secara pasti, yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan antara lain:
- menerapkan pola hidup sehat, termasuk dalam memperhatikan asupan nutrisi setiap hari dan rutin berolahraga
- menjaga kesehatan kulit, gunakan pelembab jika kulit terasa kering agar terhindar dari rasa gatal
- jika Anda memiliki luka di kulit, rawat dengan baik untuk mencegah terjadinya infeksi
- bersihkan lingkungan tempat tinggal secara rutin
Artikel Lainnya: Penyakit Kulit yang Sering Dialami Pria
Komplikasi
Kondisi Morgellons yang tidak ditangani dapat mengganggu kualitas hidup penderita.
Mereka akan merasa depresi, terisolasi, tidak bisa bertemu dengan orang lain karena kondisinya, hingga kehilangan fokus dalam bekerja maupun beraktivitas.
Selain itu, sering kali penderita Morgellons mengorek dan menggaruk kulitnya karena rasa tidak nyaman. Hal ini dapat menyebabkan munculnya luka atau koreng.
Apabila luka tak kunjung sembuh, penderitanya akan berisiko mengalami infeksi.
Infeksi yang tidak diobati dapat meningkatkan terjadinya sepsis yang dapat berujung pada kematian.
Kapan Harus ke Dokter?
Diagnosis dan pengobatan sedari dini membantu mengurangi risiko perburukan gejala penyakit Morgellons.
Untuk itu, apabila Anda mengalami keluhan-keluhan di atas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk penanganan lebih lanjut.
Dapatkan info penyakit dan penanganannya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)
- Mayo Clinic. Diakses 2022. Morgellons Disease.
- Medical News Today. Diakses 2022. Morgellons Disease.
- Healthline. Diakses 2022. Morgellons Disease.
- WebMd. Diakses 2022. Skin Problems and Treatments.