Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKulitJenis Penyakit Kulit yang Tak Bisa Sembuh Total
Kulit

Jenis Penyakit Kulit yang Tak Bisa Sembuh Total

Zahra Aminati, 30 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada beberapa penyakit kulit yang tidak bisa sembuh hingga tuntas. Apa saja? Simak jenis penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan berikut.

Jenis Penyakit Kulit yang Tak Bisa Sembuh Total

Kulit merupakan salah satu bagian tubuh yang rentan bermasalah. Penyakit yang menyerangnya pun memiliki gejala dan tingkat keparahan yang bervariasi. Bahkan, ada beberapa jenis penyakit kulit yang tidak bisa sembuh total.

Sangat penting bagi Anda untuk mengidentifikasi gejala setiap penyakit kulit dan memilih perawatan yang sesuai untuk mengelola kondisinya. Berikut ini deretan penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan secara total:

1. Tahi Lalat dan Melanoma

Tahi lalat dapat muncul di mana saja pada kulit ketika sel-sel kulit dan jaringan berkumpul. Kondisi ini sebenarnya sangat umum. Namun, tahi lalat yang tidak normal dapat menandakan melanoma, yaitu suatu bentuk kanker kulit serius.

Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya bila tidak ada luka dan infeksi yang diakibatkannya. Tapi, jika tahi lalat berubah warna, bentuk, dan ukuran, serta tidak tampak normal, maka sebaiknya diperiksakan ke dokter kulit.

Untuk melanoma, mungkin penyakit ini memerlukan pembedahan atau perawatan kanker yang berkaitan. 

2. Lupus

Lupus merupakan penyakit autoimun yang dapat menyerang bagian tubuh mana pun. Ketika memengaruhi kulit, kondisi ini bisa menyebabkan ruam merah di pipi yang tidak gatal atau menyakitkan.

Ruam merupakan salah satu tanda lupus. Lalu, gejala nyeri, peradangan, dan kelelahan merupakan ciri lainnya. Karena pasien lupus sensitif terhadap cahaya, berada di bawah sinar matahari dapat memperburuk ruam.

Obat antiinflamasi dan non-steroid biasanya akan diresepkan untuk penderita lupus. Untuk ruam, dapat juga diberikan krim imunosupresan, antiinflamasi topikal, dan tabir surya SPF tinggi.

3. Eksim atau Dermatitis Atopik

Berbagai jenis pembengkakan pada kulit diklasifikasikan sebagai eksim. Gejalanya meliputi kulit kering, gatal, dan bersisik, serta ruam di wajah atau pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

Dokter Dyah Novita Anggraini menjelaskan, “Pemicu eksim belum diketahui dan susah disembuhkan. Oleh karena itu, harus dihindari faktor pemicunya.”

Kondisi eksim harus rutin dikelola. Hindari menggaruk kulit yang gatal karena dapat memperburuk eksim dan menyebabkan peradangan.

Penanganannya bisa dilakukan dengan obat-obatan yang diresepkan dokter kulit. Krim kulit dapat diberikan untuk mengontrol rasa gatal. Lalu, penggunaan produk hypoallergenic untuk kulit dan rambut juga direkomendasikan.

Artikel lainnya: Nutrisi Penting Pencegah Kulit Lenting Lepuh atau Pemfigoid Bulosa

4. Rosacea

Rosacea merupakan kondisi kulit yang lebih sering menyerang wanita dibanding pria. Penyebabnya dikaitkan dengan masalah kekebalan, pembuluh darah, dan lingkungan.

Pada rosacea, kulit menjadi merah dan terkadang disertai peradangan dan jerawat. Kondisi rosacea tertentu dapat menyebabkan kelopak mata bengkak dengan gejala mirip bintitan.

Dokter Dyah Novita menerangkan, “Rosacea sama seperti eksim. Kalau tidak ketemu faktor pemicunya, susah untuk disembuhkan. Jadi, harus dihindarkan pemicunya.”

Sejauh ini belum ada pengobatan pasti untuk rosacea. Tetapi, antibiotik seperti doksisiklin atau krim metronidazol yang diresepkan dokter kulit dapat digunakan. Perawatan topikal lainnya juga bisa diberikan.

5. Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik dapat menyerang bayi, anak-anak, ataupun orang dewasa. Kondisi ini dikenal juga dengan cradle cap pada bayi, yaitu ada bercak bersisik terbentuk di kulit dan sebagian besar di kulit kepala. Pada orang dewasa, dermatitis seboroik bisa kambuh dan muncul di mana saja.

Pada orang dewasa, bagian kulit atau kulit kepala yang mengalami dermatitis seberoik akan berminyak, bengkak, dan kemerahan. Bahkan, kulit dapat memiliki kerak kuning pucat.

Penanganan dermatitis seboroik bisa dilakukan dengan perawatan topikal seperti selenium sulfida, serta sampo mengandung ketozonazole atau zinc pyrithione. Dokter kulit juga mungkin meresepkan kortikosteroid topikal berdasarkan tingkat keparahan kondisi.

6. Psoriasis

Psoriasis merupakan gangguan permanen dari autoimun. Bercak merah bersisik dan gatal dapat terjadi di bagian tubuh mana pun pada kondisi ini. Biasanya, psoriasis dialami dari kecil hingga dewasa.

Menurut dr. Dyah Novita, psoriasis tidak bisa disembuhkan. “Karena, psoriasis merupakan penyakit autoimun. Jadi, sel imun menyerang sel imun sendiri.”

Pilihan pengobatannya hanya membantu untuk mengelola dan tidak bisa menyembuhkan. Krim dan obat-obatan yang diresepkan dokter kulit akan membantu mengendalikan psoriasis.

Artikel lainnya: Berbagai Manfaat Buah Tomat untuk Kulit

7. Vitiligo

Ketika kulit kehilangan pigmentasi, kondisi ini dapat menyebabkan vitiligo. Penyakit ini merupakan kondisi permanen ketika sel-sel kulit yang membuat warna diserang dan dihancurkan. Akibatnya, kulit menjadi putih dan terkadang memengaruhi rambut juga.

Bercak putih tersebut bisa muncul saat ada paparan sinar matahari dan dapat menyebar perlahan selama bertahun-tahun. Dalam kasus yang sangat parah, kulit kehilangan pigmennya di seluruh tubuh dan rambut.

Dokter Dyah Novita menjelaskan, “Vitiligo tidak bisa disembuhkan. Karena, ini kelainan pigmen melanin, hanya bisa ditahan agar keluhan kulit tidak tambah meluas.”

Itulah beberapa penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan. Namun, bukan berarti kondisinya tidak bisa dikendalikan. Lakukanlah penanganan dengan baik dan rutin sesuai anjuran dokter demi mencegah penyakit bertambah parah.

Bila ingin tanya lebih lanjut seputar masalah kulit, konsultasi ke dokter kulit lebih cepat di Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(FR/JKT)

dermatitiskesehatan kulitpenyakit kulit

Konsultasi Dokter Terkait