Masalah Kulit

Vitiligo

dr. Sara Elise Wijono MRes., 17 Jan 2023

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Vitiligo adalah kondisi kulit berubah warna menjadi lebih terang akibat kurangnya melanin atau zat pewarna kulit. Bagaimana pengobatannya?

Vitiligo

Vitiligo

Dokter spesialis

spesialis kulit dan kelamin

Gejala

bercak pada kulit yang kehilangan warna asli kulit

Faktor risiko

Riwayat vitiligo atau penyakit autoimun di keluarga, penyakit autoimun

Cara diagnosis

Wawancara, pemeriksaan dengan lampu UV

Pengobatan

Tidak perlu pengobatan, salep, fototerapi

Obat

Kortikosteroid, psoralen

Komplikasi

Peradangan mata, gangguan pendengaran

Kapan harus ke dokter?

Adanya keluhan warna kulit hilang

Pengertian

Vitiligo adalah kondisi yang menyebabkan hilangnya zat warna pada kulit. Hal ini menyebabkan terbentuknya bercak-bercak putih pada kulit di berbagai area tubuh. 

Bercak putih juga dapat menyerang rambut, bagian dalam mulut, dan bahkan mata.

Normalnya, warna rambut, kulit, dan mata ditentukan oleh melanin. Namun, pada kondisi vitiligo, sel-sel yang memproduksi melanin mati atau berhenti berfungsi.

Penyakit Vitiligo dapat menyerang orang dengan berbagai jenis kulit, tetapi mungkin akan tampak lebih jelas pada orang dengan kulit lebih gelap.

Meskipun tidak membahayakan atau menular, penderita juga bisa mengalami stres atau kurang percaya diri karena kondisi ini.

Terdapat dua jenis utama vitiligo:

1. Vitiligo Segmental

Pada jenis ini, area kulit yang kehilangan warna aslinya hanya terdapat pada suatu bagian tubuh tertentu.

Vitiligo segmental lebih jarang ditemui dan lebih umum terjadi pada anak-anak.

2. Vitiligo Non-Segmental

Pada jenis ini, gejala kulit ditemui pada kedua sisi tubuh dan umumnya simetris. Sekitar 90 persen penderita vitiligo tergolong dalam jenis non-segmental.

Selain kedua jenis utama di atas, terdapat pula subtipe yang bergantung pada luasnya bagian tubuh yang terkena penyakit vitiligo. 

Subtipe tersebut adalah lokal (hanya pada satu area), general (bercak tersebar pada tubuh), atau universal (hampir seluruh bagian tubuh terkena dampak, sangat jarang).

Penyebab

Vitiligo disebabkan oleh berhenti atau matinya sel yang memproduksi zat warna kulit. Zat tersebut seharusnya berfungsi untuk memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata. 

Penyebab sel tersebut mati belum diketahui secara pasti. Namun, diduga berkaitan dengan hal-hal berikut:

  • Faktor genetik
  • Pemicu lainnya, seperti stres, paparan sinar matahari, atau paparan kimia industri
  • Penyakit autoimun, yakni ketika sistem kekebalan tubuh menyerang melanosit di kulit

Terdapat dugaan bahwa vitiligo non-segmental berhubungan dengan kondisi autoimun. 

Sementara itu, vitiligo segmental berkaitan dengan masalah pada sistem persarafan tubuh.

Faktor Risiko

Berikut beberapa faktor risiko vitiligo:

  • Adanya keluarga dekat yang menderita vitiligo
  • Memiliki penyakit autoimun, khususnya penyakit Hashimoto atau alopecia areata
  • Riwayat penyakit autoimun di dalam keluarga
  • Memiliki penyakit keganasan melanoma atau limfoma non-Hodgkin
  • Kelainan genetik yang berhubungan dengan vitiligo non-segmental

Artikel lainnya: Mengupas Fakta Penyakit Vitiligo, si Bercak Putih pada Kulit 

Gejala

Gejala-gejala vitiligo adalah sebagai berikut:

  • Bercak putih pada kulit
  • Hilangnya warna pada jaringan yang melapisi bagian dalam mulut dan hidung
  • Hilangnya warna pada kelamin
  • Hilangnya atau perubahan warna pada lapisan dalam retina
  • Rambut memutih atau beruban pada kulit kepala, bulu mata, alis, dan janggut (biasanya sebelum berusia 35)
  • Gatal atau nyeri pada bercak vitiligo (jarang)

Vitiligo dapat terjadi pada segala usia. Namun, sebagian besar dialami sebelum penderita berusia 20 tahun.

Diagnosis

Diagnosis vitiligo dilakukan dengan:

1. Wawancara medis

Dokter akan bertanya seputar riwayat vitiligo di dalam keluarga, adakah riwayat penyakit autoimun, adakah luka pada area yang terkena dampak, dll.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat menggunakan sinar ultraviolet (lampu Wood). Anda perlu berada dalam ruangan gelap dan lampu diletakkan 10-13 cm dari kulit. 

Penggunaan sinar UV akan mempermudah dokter melihat bercak kulit yang berubah warna akibat kekurangan zat pewarna. 

3. Pengambilan Sampel Jaringan 

Bila diperlukan, dokter dapat pula menyarankan pengambilan sampel jaringan pasien.

4. Tes Laboratorium (Jika Diperlukan)

Tes laboratorium, khususnya darah, dapat disarankan untuk memeriksa kondisi autoimun lainnya.

Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk menemui dokter spesialis mata, untuk melihat apakah terdapat peradangan pada mata.

Selain itu, dokter akan mengevaluasi fungsi pendengaran, karena penderita vitiligo berisiko lebih tinggi mengalami penurunan pendengaran.

Pengobatan

Pengobatan vitiligo terdiri dari obat-obatan, pembedahan, dan terapi tambahan lain. Penanganan tersebut umumnya dilakukan dokter spesialis kulit dan kelamin.

Selain itu, jenis terapi akan tergantung dari banyaknya bercak putih di tubuh, lokasi, ukuran, dan seberapa luas penyebarannya.

Masing-masing individu pun memiliki respons berbeda terhadap pengobatan yang dilakukan. 

Artikel lainnya: Vitiligo, Bisakah Sembuh?

Beberapa pilihan pengobatan vitiligo adalah:

1. Tidak Melakukan Pengobatan

Pasien tidak diberikan obat untuk menangani penyakit vitiligo, tapi dianjurkan menggunakan kosmetik untuk menyamarkan perbedaan kulit. 

Cara ini sering kali dianjurkan untuk anak-anak demi menghindari efek samping obat.

2. Obat yang Dioleskan pada Kulit

Salah satu obat yang sering diresepkan adalah kortikosteroid kuat. Sekitar 45 persen pasien mengalami perbaikan dalam 4-6 bulan. 

Respons obat sering kali lebih baik pada pasien berkulit gelap. Pemakaian obat oles ini wajib dengan pengawasan dokter karena terdapat risiko efek samping seperti penipisan kulit (atrofi kulit).

3. Terapi Cahaya (Fototerapi)

Penggunaan terapi cahaya dilakukan untuk mengembalikan warna kulit (laser atau boks lampu).

Terapi efektif untuk banyak pasien, meski keluhan dapat kambuh kembali.

4. Terapi PUVA

Terapi PUVA menggunakan cahaya ultraviolet A (UVA) digabungkan dengan obat psoralen.

Metode tersebut bisa menjadi opsi untuk pengobatan vitiligo yang luas. Namun, dapat timbul efek samping pada mata sehingga pasien akan dimonitor secara ketat.

5. Pembedahan

Dokter akan mengambil area kulit yang sehat dan menempatkannya di area kulit yang kehilangan warna aslinya. 

Cara ini sering dijadikan pilihan terakhir jika respons terhadap pengobatan lain kurang baik.

Untungnya, efektivitas pembedahan sangat baik, yakni, efektif untuk 90-95 persen pasien.

6. Depigmentasi

Pada metode depigmentasi, dokter menggunakan krim yang dioleskan untuk menghilangkan seluruh warna asli kulit pasien. Warna kulit pun menjadi merata. 

Proses depigmentasi dapat memakan waktu 1-4 tahun. Namun, ini merupakan pilihan yang jarang dipakai.

Lantas, apakah penyakit vitiligo bisa sembuh? Beberapa metode di atas bisa memang mengatasi perubahan warna kulit vitiligo.

Namun, tak menutup kemungkinan bercak muncul lagi di masa depan. Dokter dapat menyarankan perawatan sehari-hari untuk memperlambat hal tersebut. 

Kamu bisa menerapkan dua hal berikut:

7. Lindungi Kulit dari Paparan Sinar Matahari

Jika kamu punya vitiligo, penggunaan tabir surya adalah hal wajib. Pilih produk dengan minimal SPF 30, melindungi dari paparan sinar UVA maupun UVB (atau broad spectrum), serta tahan air.

Oleskan secara rutin setiap dua jam atau lebih, apalagi kalau kamu sedang berenang atau berada di luar ruangan, serta banyak berkeringat.

Gunakan juga pakaian yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

8. Hindari Membuat Tato

Jika kulit rusak karena tato, bercak baru bisa muncul dalam kurun waktu dua minggu. Jadi penderita vitiligo tidak disarankan membuat tato.

Artikel lainnya: Vitiligo Bisa Sebabkan Depresi, Ini Cara Mengatasinya 

Beberapa kandungan obat vitiligo yang sering digunakan adalah:

  • Krim steroid
  • Calcineurin inhibitor
  • Psoralen 
  • Methotrexate 
  • Ciclosporin
  • Hidrokuinon 

Pencegahan

Vitiligo tidak dapat dicegah. Jika terdiagnosis dengan vitiligo, pengobatan dapat dilakukan dengan tujuan utama mencegah kondisi ini menyebar.

Komplikasi

Beberapa komplikasi vitiligo yang dapat muncul:

  • Mudah terbakar sinar matahari, karena hilangnya zat warna kulit
  • Peradangan pada mata: peradangan iris, uveitis
  • Masalah pendengaran (hipoakusis)
  • Kurangnya percaya diri akibat penampilan kulit 
  • Stress akibat stigma sosial
  • Efek samping terapi, seperti kulit kering dan gatal
  • Kanker kulit

Kapan Harus ke Dokter?

Sebaiknya kamu memeriksakan diri apabila muncul gejala awal vitiligo. 

Diskusikan masalah kesehatanmu hanya di Tanya Dokter. Yuk, konsultasi sekarang, jangan tunggu sakit! Ingat, #JagaSehatmu ya.

[HNS/NM]