Masalah Kulit

Kusta (Lepra)

dr. Adeline Jaclyn, 21 Mar 2024

Ditinjau Oleh

Kusta atau lepra adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bagaimana cara mengobati kusta? Cari tahu di sini.

Kusta (Lepra)

Dokter Spesialis

Spesialis kulit dan kelamin

Gejala

Bercak pada kulit yang berubah warna dan mati rasa, ruam kemerahan, nodul pada kulit, pembengkakan/benjolan tanpa nyeri di wajah atau daun telinga

Faktor Risiko

Kontak erat yang lama, usia, genetik, imunosupresi

Cara Diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan sampel dari kulit atau saraf melalui biopsi

Pengobatan

Obat-obatan, pembedahan

Obat

Antibiotik (dapson, rifampisin, serta klofazimin)

Komplikasi

Kerusakan progresif dan permanen dari kulit, saraf, anggota gerak, dan mata, kelumpuhan pada tangan dan kaki, pemendekan jari tangan dan kaki karena reabsorpsi, kebutaan

Kapan Harus ke Dokter?

Bila terdapat keluhan berupa bercak pada kulit yang mati rasa disertai dengan riwayat kontak erat dengan penderita kusta

Pengertian

Kusta atau lepra adalah penyakit infeksi kronis akibat bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit tersebut utamanya menyerang saraf tepi (perifer), kulit, mukosa saluran pernapasan atas, serta mata.

Dahulu, penyakit ini sempat menjadi salah satu penyakit yang sangat ditakuti. Namun, saat ini diketahui kusta tidaklah menular dengan mudah dan sudah ada pengobatan yang efektif.

Namun, jika kusta tidak diobati menyebabkan kerusakan saraf hingga kecacatan dan kebutaan.

Berdasarkan WHO, kusta diklasifikasikan berdasarkan dua jenis, yaitu:

  • Pausibasiler: 5 lesi kulit, tidak ada basil pada apusan kulit
  • Multibasiler: >5 lesi kulit, positif apusan kulit

Berikut penjelasan lengkap seputar apa itu penyakit kusta (lepra).

Artikel lainnya: Kulit dan Jari Kebas, Gejala Penyakit Kusta?

Penyebab

Penyebab kusta atau lepra adalah bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini termasuk jenis bakteri yang bereplikasi dengan lambat.

Penularan kusta dapat melalui droplet dari hidung dan mulut, serta kontak dekat dan sering dengan kasus yang tidak diterapi.  

Faktor Risiko

Selain bakteri M. leprae, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyakit kusta, yaitu:

1. Kontak erat yang lama

Kontak langsung dengan penderita yang tidak diobati sangat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini.

2. Usia

Orang yang berusia yang lebih tua lebih rentan tertular penyakit ini.

3. Genetik

Faktor genetik juga berperan dalam respons imunologis seseorang.

4. Imunosupresi

Kondisi berkurangnya kemampuan sistem kekebalan tubuh juga bisa meningkatkan risiko tertular infeksi ini.

Gejala

Masa inkubasi dari penyakit lepra rata-rata 5 tahun. Gejala mungkin muncul dalam satu tahun hingga 20 tahun bahkan lebih.

Gejala kusta atau lepra yang dapat dikenali antara lain:

  • Bercak kulit yang berubah warna (lebih terang atau gelap) dan mati rasa
  • Ruam kemerahan
  • Pertumbuhan (nodul) pada kulit
  • Pembengkakan atau benjolan tanpa nyeri di wajah atau daun telinga

Artikel lainnya: Lepra dan Kusta, Adakah Perbedaannya?

Diagnosis

Untuk mendiagnosis kusta, dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik secara langsung untuk menemukan gejala umum yang khas.

Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit tersebut.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan mengambil sampel dari kulit atau saraf melalui biopsi untuk mencari adanya bakteri penyebab.

Pemeriksaan lain dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis lain.

Pengobatan

Penyakit ini dapat diobati dengan kombinasi obat antibiotik berupa MDT (multidrug therapy) yang terdiri dari dapson, rifampisin, serta klofazimin.

Kombinasi ini diberikan untuk mencegah resistensi pengobatan akibat jangka panjang sekitar 1-2 tahun. Dimulainya terapi sejak dini dapat mencegah penularan penyakit serta komplikasi kecacatan.

Selain itu, pembedahan dapat dilakukan sebagai proses lanjutan dengan tujuan:

  • Menormalkan fungsi saraf yang rusak
  • Memperbaiki bentuk tubuh penderita yang mengalami perubahan
  • Mengembalikan fungsi anggota tubuh penderitanya

Pencegahan

Karena lepra termasuk penyakit menular maka kontak erat dengan penderita perlu dibatasi.

Selain itu, kamu perlu menjaga sistem imunitas tubuh dengan berolahraga rutin dan mengonsumsi makanan bergizi.

Berikut adalah rekomendasi untuk mencegah penularan kusta:

  • Segera melakukan pengobatan sejak dini secara rutin terhadap pasien, agar bakteri yang dibawa tidak menyebar
  • Menghindari atau mengurangi kontak fisik dengan jangka waktu yang lama
  • Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan
  • Meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh, dengan cara berolahraga dan meningkatkan pemenuhan nutrisi
  • Usahakan tidak meludah sembarangan, karena basil bakteri masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet

Artikel lainnya: Mengenal Kusta, Penyakit Kulit yang Bisa Sebabkan Kebutaan

Komplikasi

Penyakit kusta yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan progresif dan permanen dari kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.

Kehilangan sensasi juga dapat menyebabkan perlukaan yang tidak disadari karena tidak ada rasa nyeri yang memperingatkan terjadinya perlukaan pada tubuh.

Berikut beberapa komplikasi kusta yang mungkin terjadi:

  • Kelumpuhan pada tangan dan kaki
  • Pemendekan jari tangan dan kaki karena reabsorpsi
  • Luka kronis yang tidak sembuh-sembuh di bagian bawah kaki
  • Kebutaan
  • Kehilangan alis
  • Kerusakan hidung
  • Saraf yang nyeri
  • Sensasi terbakar di kulit

Kapan Harus ke Dokter?

Bila terdapat keluhan berupa bercak pada kulit yang mati rasa disertai dengan riwayat kontak erat dengan penderita kusta, segera periksakan kepada dokter.

Konsultasikan penyakit kusta atau lepra kamu langsung dengan dokter spesialis kulit. Jangan tunggu sakit semakin parah, ya. #JagaSehatmu hari ini.

[HNS/NM]

WHO.Diakses 2022. Leprosy. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/leprosy CDC. Diakses 2022. Leprosy. https://www.cdc.gov/leprosy/treatment/index.html