Masalah Kehamilan

Hidrops Fetalis

dr. Dyah Novita, 23 Okt 2022

Ditinjau Oleh

Hidrops fetalis adalah kondisi yang berat dan mengancam nyawa pada janin dan bayi baru lahir. Apa gejala hidrops fetalis? Berikut penjelasannya.

Hidrops Fetalis

Dokter spesialis 

Spesialis anak

Gejala

Pada masa kehamilan: ukuran rahim ibu membesar, plasenta menebal, organ tubuh janin membengkak

Setelah lahir: ada gejala bercak merah di kulit, kulit pucat, pembesaran hati dan limpa, sulit bernapas, kulit dan mata kuning

Faktor risiko

Gangguan inkompatibilitas, anemia berat, kelainan bawaan jantung paru, kelainan kromosom, penyakit hati 

Cara diagnosis

Pemeriksaan USG, amniocentesis, pengambilan darah tali pusat, ekokardiografi 

Pengobatan

Transfusi darah, torakosentesis, pemberian oksigen, operasi 

Obat 

Obat-obatan untuk gagal jantung, obat diuretik, obat aritmia 

Komplikasi 

Kelahiran prematur, kematian 

Kapan harus ke dokter?

Jika menemukan gejala-gejala hidrops fetalis 

Pengertian

Hidrops fetalis adalah salah satu kondisi berat dan mengancam nyawa pada janin dan bayi baru lahir.

Kondisi tersebut ditandai dengan adanya penumpukan cairan di berbagai bagian tubuh, seperti di rongga perut, rongga di luar paru, jantung, dan kulit.

Berdasarkan penyebabnya, terdapat dua jenis hidrops fetalis, yaitu:

Immune Hydrops

Pada jenis ini, hidrops fetalis terjadi karena reaksi sistem imun pada tubuh ibu yang menyebabkan sel darah merah pada tubuh janin dihancurkan secara berlebihan.

Non-immune Hydrops

Jenis yang kedua ini lebih sering terjadi. Non-immune hydrops terjadi akibat adanya penyakit pada janin yang menyebabkannya tidak mampu menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh.

Hidrops fetalis sering menyebabkan kematian. Kematian bisa terjadi saat bayi masih di dalam kandungan, ataupun saat bayi sudah dilahirkan.

Artikel lainnya: Hidrops Fetalis Dapat Mengancam Nyawa Bayi, Hati-hati!

Penyebab

Pada prinsipnya, hidrops fetalis terjadi akibat banyak cairan yang berasal dari aliran darah berpindah ke jaringan tubuh, seperti kulit, jantung, paru, dan perut. 

Immune hydrops terjadi akibat gangguan inkompatibilitas rhesus, yaitu kondisi yang terjadi karena ibu memiliki golongan darah rhesus negatif mengandung janin yang memiliki golongan darah rhesus positif. 

Pada kondisi ini, karena golongan darah yang berbeda, tubuh ibu akan mengenali sel darah bayi sebagai benda asing yang harus dihancurkan. Akibatnya, terjadi penghancuran sel darah merah milik bayi secara berlebihan. 

Karena hal tersebut, jantung janin ataupun bayi menjadi terganggu dan tidak dapat memompa darah sebagaimana seharusnya. Cairan lantas menumpuk di berbagai bagian tubuh janin atau bayi.

Sementara itu, non-immune hydrops dapat terjadi pada bayi yang mengalami:

  • Anemia berat, misalnya anemia yang disebabkan oleh thalasemia
  • Kelainan kongenital, misalnya toksoplasma kongenital, sifilis, atau infeksi cytomegalovirus kongenital
  • Kelainan bawaan pada jantung atau paru
  • Kelainan kromosom
  • Penyakit hati

Artikel lainnya: Cegah Stunting Sejak Hamil, Ibu Perlu Nutrisi Lengkap Ini

Gejala

Hidrops fetalis dapat diketahui sejak masih di dalam kandungan, ataupun setelah lahir. Gejala hidrops fetalis yang bisa diamai sejak di dalam kandungan adalah: 

  • Cairan ketuban di rahim ibu jumlahnya jauh lebih banyak daripada yang seharusnya
  • Plasenta menebal
  • Hasil USG janin menunjukkan bahwa jantung, hati, limpa, paru janin membengkak.

Setelah bayi lahir, gejala utama hidrops fetalis adalah:

  • Pembengkakan pada seluruh tubuh, terutama bagian perut 
  • Kulitnya tampak pucat 
  • Bayi terlihat sesak dan kesulitan bernapas 
  • Kulit dan mata tampak kuning 
  • Pembesaran hati dan limpa 
  • Bercak memar di kulit 

Diagnosis

Ada tidaknya hidrops fetalis dapat diketahui sejak bayi masih ada di dalam kandungan. Terdapat beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis hidrops fetalis, yaitu:

  • Pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat adanya penumpukan cairan di organ dalam janin, serta penumpukan cairan di rongga tubuh.
  • Pengambilan darah tali pusat yang dilakukan dengan menusukkan jarum ke rahim ibu hingga menembus tali pusat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan penyebab hidrops fetalis yang dialami bayi.
  • Amniocentesis, yaitu pengambilan sampel cairan amnion (air ketuban) yang dilakukan dengan menusukkan jarum ke arah rahim ibu untuk menembus selaput ketuban. Selanjutnya cairan amnion yang diambil dianalisis di laboratorium untuk melihat kemungkinan hidrops fetalis dan penyebabnya.
  • Ekokardiografi, yaitu pemeriksaan bagian dalam jantung, diperlukan karena biasanya bayi yang mengalami hidrops fetalis juga memiliki struktur jantung yang tidak normal.

Artikel lainnya: Tahap Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 32 Minggu

Pengobatan

Hidrops fetalis bisa dideteksi sejak bayi masih di dalam kandungan. Namun, penanganan ketika bayi masih di dalam kandungan tidak selalu dapat dilakukan. 

Kadang kala, dokter dapat memberikan transfusi darah kepada janin untuk meningkatkan peluangnya bertahan hidup setelah lahir. Namun, transfusi ini hanya dilakukan untuk sebagian kasus.

Jika hidrops fetalis sudah diketahui sejak di dalam kandungan, ibu hamil harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap untuk bayi baru lahir. 

Selanjutnya, pengobatan harus dilakukan segera setelah bayi lahir. Tindakan yang umumnya dilakukan ketika bayi baru lahir mengalami hidrops fetalis, yaitu:

  • Tindakan torakosentesis, yaitu memasukkan jarum ke rongga dada bayi, untuk mengeluarkan penumpukan cairan di rongga dada yang menyebabkan kesulitan bernapas.
  • Jika pernapasan bayi sangat terganggu, pemasangan oksigen atau ventilator dapat dilakukan apabila diperlukan.
  • Pemberian obat-obatan untuk mengatasi gagal jantung, obat mengatasi kelainan irama jantung (obat aritmia), dan untuk membuang penumpukan cairan melalui ginjal (obat diuretik).
  • Khusus untuk hidrops fetalis tipe imun yang disebabkan oleh inkompatibilitas rhesus, bayi juga akan mendapatkan transfusi darah sesuai dengan golongan darahnya sendiri.
  • Operasi untuk memperbaiki kelainan bawaan pada bayi.

Pencegahan

Tidak semua kasus hidrops fetalis bisa dicegah. Namun, risiko hidrops fetalis karena inkompatibilitas rhesus bisa diminimalkan. 

Misalnya, kamu adalah wanita dengan golongan darah rhesus negatif, memiliki pasangan dengan golongan darah rhesus positif, dan berencana punya anak. 

Berkonsultasilah dahulu dengan dokter kandungan untuk dinilai risikonya.

Komplikasi

Bayi yang mengalami hidrops fetalis berisiko tinggi terlahir prematur dan bahkan meninggal dunia apabila tidak segera ditangani dengan tepat. 

Kapan Harus ke Dokter? 

Segera periksakan diri dan bayi ke dokter apabila terdapat gejala-gejala hidrops fetalis yang disebutkan di atas. 

[HNS/NM]