Masalah Infeksi

Histoplasmosis

Tim Medis Klikdokter, 02 Okt 2018

Ditinjau Oleh

Histoplasmosis merupakan suatu gangguan kesehatan yang terjadi ketika spora jamur dalam tanah, yang terkontaminasi kotoran burung

Pengertian

Histoplasmosis merupakan suatu gangguan kesehatan yang terjadi ketika spora jamur dalam tanah, yang terkontaminasi kotoran burung dan kelelawar, terhirup masuk ke saluran napas. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.

Pada kondisi normal dan sehat, histoplasmosis umumnya tidak menimbulkan gejala bermakna. Akan tetapi pada mereka yang memiliki status daya tahan tubuh rendah –baik anak maupun orang dewasa, histoplasmosis dapat mengakibatkan gangguan kesehatan serius hingga mengancam nyawa.

Sumber infeksi histoplasmosis adalah tanah yang terkontaminasi kotoran hewan. Karena itu, para petani yang kesehariannya banyak terpapar tanah merupakan kelompok yang berisiko tinggi mengalami penyakit ini.

Penyebab

Organisme penyebab histoplasmosis adalah jamur Histoplasma capsulatum. Jamur ini memiliki bagian tubuh yang berfungsi sebagai alat reproduksi atau berkembang biak. Bagian tersebut dinamakan spora. Spora jamur histoplasma sangat mudah tertiup angin dan hinggap pada benda-benda di lingkungan bebas.

Pada benda mati, spora tersebut tidak akan bertahan lama dan segera mati. Akan tetapi pada benda- benda yang banyak mengandung mineral organik, spora akan hidup subur dan mudah berkembang biak. Tanah yang terkontaminasi kotoran kelelawar, burung dan jenis unggas lainnya merupakan media subur yang kaya akan mineral organik tersebut.

Orang-orang yang kesehariannya banyak terpapar tanah tersebut adalah kelompok orang yang berisiko tinggi mengalami histoplasmosis. Contohnya para petani.

Pada orang sehat, histoplasmosis tidak menyebabkan keluhan dan gangguan kesehatan bermakna. Akan tetapi pada anak kecil dan orang yang imunitasnya terganggu –seperti pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi atau pasien HIV, histoplasmosis dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang berat.

Meski demikian, histoplasmosis bukan merupakan penyakit menular, sehingga tidak akan terjadi penularan dari orang ke orang.

Diagnosis

Diagnosis histoplasmosis ditegakkan atas dasar wawancara medis dengan ditemukannya riwayat paparan tanah yang terkontaminasi. Selain itu juga dapat dilihat dari adanya gejala yang mengarah pada histoplasmosis.

Diagnosis ini kemudian dikonfirmasi dengan berbagai pemeriksaan tambahan berupa:

  • Pengambilan cairan paru
  • Pemeriksaan darah dan urine
  • Biopsi paru
  • Biopsi sumsum tulang

Gejala

Gejala yang dialami seseorang dengan histoplasmosis sangat bervariasi, dari gejala ringan hingga berat. Umumnya keluhan dan gejala akan muncul pada mereka yang berisiko tinggi sekitar 17 hari setelah terjadi paparan.

Gejala-gejala tersebut antara lain:

  • Demam dan menggigil
  • Nyeri kepala
  • Nyeri otot
  • Batuk kering
  • Rasa tidak nyaman di daerah dada
  • Nyeri sendi
  • Penurunan berat badan

Pada anak-anak dan orang yang imunitasnya rendah, gejala histoplasmosis yang dialami umumnya berat dan dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Gejala ini dinamakan disseminated histoplasmosis.

Histoplasmosis dapat menyebar ke mulut, hati, otak dan saraf, kulit serta kelenjar adrenal. Apabila tidak segera diobati, histoplasmosis tersebut dapat mengancam nyawa penderitanya.

Karena kemiripan gejala, tidak jarang kasus histoplasmosis dianggap sebagai tuberkulosis. Keduanya dapat dibedakan dari pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada dan pemeriksaan dahak di bawah mikroskop.

Pengobatan

Bila tidak dijumpai keluhan dan gangguan kesehatan bermakna, histoplasmosis tidak memerlukan terapi khusus. Akan tetapi pada kasus histoplasmosis berat, pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan obat anti-jamur, baik obat minum maupun melalui infus. Pengobatan ini dapat diberikan selama 3 bulan hingga 1 tahun, bergantung pada tingkat keparahannya.

Komplikasi

Berbagai komplikasi dapat terjadi dari histoplasmosis yang tidak tertangani dengan baik. Komplikasi tersebut bisa berupa:

  • Acute respiratory distress syndrome (ARDS) akibat histoplasmosis yang merusak sel paru.
  • Gangguan jantung akibat peradangan di selaput pembungkus jantung.
  • Insufisiensi adrenal akibat penyebaran histoplasmosis ke kelenjar adrenal, sang penghasil berbagai hormon.
  • Meningitis atau radang selaput otak dan sumsum tulang belakang akibat penyebaran histoplasmosis ke sistem saraf pusat.

Pencegahan

Guna mencegah terjadinya histoplasmosis, hindarkan diri dari paparan tanah yang terkontaminasi sebagai langkah utama menangkal spora jamur.  Pada petani atau mereka yang risiko paparan terhadap spora jamur tinggi, cegah histoplasmosis dengan menggunakan masker yang efektif menangkal spora.