Masalah Pernapasan

Flu Unta

dr. Devia Irine Putri, 19 Jan 2023

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Flu unta adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Apa gejala flu unta? Simak di sini.

Flu Unta

Flu Unta

Dokter spesialis

Spesialis paru

Gejala

Demam, batuk, sesak napas

Faktor risiko 

Riwayat bepergian ke negara Timur Tengah, kontak erat dengan penderita, mengonsumsi daging dan susu yang tidak dimasak dengan baik, kontak dengan hewan yang sakit

Cara diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan

Isolasi dan suportif

Obat 

Obat penurun demam (parasetamol), vasopressor (norepinephrine)

Komplikasi

Gagal napas, gagal ginjal, sepsis, kematian

Kapan harus ke dokter?

Segera jika mengalami gejala dan ada faktor risiko misalnya riwayat bepergian ke negara Timur Tengah dalam 14 hari terakhir 

Pengertian 

Flu unta adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Kondisi ini juga dikenal dengan penyakit MERS.

Penyakit flu unta diduga berasal dari unta yang hidup di negara Timur Tengah. Penyakit ini pertama kali dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada September 2012. 

Setelah itu, penyakit ini menyebar ke berbagai negara akibat penularannya kepada orang-orang yang melakukan berkunjung ke daerah Timur Tengah. 

Karena itulah, penyakit MERS dikenal juga dengan sebutan flu Arab.

Artikel lainnya: 7 Gejala Flu Unta (MERS-CoV) yang Harus Diwaspadai saat Pesta Bola Dunia 2022 

Penyebab 

Penyebab Flu unta adalah virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). 

Salah satu subtipe virus corona ini menular dari satu orang ke orang lain melalui percikan air liur penderita yang sedang batuk atau bersin.

Selain itu, kontak langsung dengan penderita, misalnya sedang merawat penderita yang sakit tanpa menggunakan alat pelindung diri, juga bisa menyebabkan virus flu unta menular. 

Tak hanya menular dari satu orang ke orang lain, penyakit ini juga dapat menular melalui unta yang sakit. 

Seseorang bisa terinfeksi bila berdekatan dengan unta yang terinfeksi, minum susu atau mengonsumsi daging unta. 

Faktor Risiko 

Seseorang lebih berisiko tertular penyakit flu unta apabila:

  • Kontak erat dengan penderita flu unta, misalnya merawat anggota keluarga yang sakit
  • Petugas kesehatan di fasilitas kesehatan yang sedang menangani kasus flu unta
  • Bepergian ke daerah yang memiliki kasus flu unta seperti Arab Saudi dan sekitarnya
  • Kontak erat dengan unta yang sedang sakit, termasuk mengonsumsi daging maupun susu unta yang tidak dimasak dengan baik dan benar

Gejala 

Infeksi MERS-CoV dapat menunjukkan berbagai variasi gejala, mulai dari tidak menunjukkan gejala apa pun (asimptomatik) hingga gejala berat yang dapat berakhir kematian. 

Gejala flu unta umumnya muncul 2-14 hari (paling sering muncul 5-6 hari) setelah terpapar virus flu. Adapun beberapa gejala flu unta yang timbul, antara lain:

  • Demam
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot dan sendi
  • Lemas

Pada beberapa kasus, dilaporkan juga adanya gejala pada sistem pencernaan, seperti muntah, nyeri perut, dan diare

Artikel lainnya: Mengenal Virus MERS Penyebab Flu Unta 

Diagnosis 

Dalam menegakkan diagnosis flu Arab, dokter spesialis paru akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 

Dalam wawancara medis, dokter akan bertanya terkait riwayat bepergian ke negara Timur Tengah, kontak dengan penderita flu unta, dan juga gejala apa saja yang muncul.

Pada pemeriksaan fisik, penderita MERS umumnya mirip dengan gejala flu pada umumnya, seperti demam, rhinorrhea (lendir di hidung) yang umumnya berwarna jernih, detak jantung meningkat, dan tekanan darah rendah umumnya ditemukan pada kasus berat.

Pada pemeriksaan paru, dapat ditemukan suara napas ronkhi (suara napas tambahan bernada rendah akibat ada sumbatan jalan napas) ataupun rales (suara klik kecil di dalam paru, terdengar jelas ketika menarik napas).

Namun, pada pasien juga bisa ditemukan suara napas paru normal.

Selain itu, untuk memastikan adanya virus flu unta, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, di antaranya:

  • Pemeriksaan PCR 
  • Pemeriksaan serologi
  • Pemeriksaan darah 
  • Pemeriksaan radiologi seperti rontgen dada

Pengobatan 

Sampai saat ini belum ada cara mengobati flu unta yang spesifik. Pengobatan untuk penyakit ini hanya bersifat suportif atau hanya meringankan gejala saja. 

Namun, semua penderita penyakit MERS disarankan melakukan isolasi guna mencegah penyebaran virus lebih lanjut. 

Pada gejala yang ringan, kamu bisa melakukan perawatan di rumah. Namun, jika gejala mengarah pada gejala berat, kamu perlu mendapatkan penanganan di rumah sakit. 

Untuk mengatasi keluhan sesak napas, penderita flu unta akan diberi oksigen. Bila sesak napas sangat berat hingga terjadi kondisi gagal napas, pemasangan ventilator perlu dilakukan. 

Penggunaan terapi vasopressor (norepinephrine) untuk membantu meningkatkan tekanan darah bisa juga diberikan. 

Selain itu, penderita akan diberi infus cairan dan nutrisi melalui infus untuk menjamin kecukupan cairan dan nutrisi. 

Antibiotik umumnya tidak diberikan, kecuali ada tanda kecurigaan infeksi bakteri sekunder.

Artikel lainnya: Flu Unta dan Flu Arab, Apa Bedanya? 

Pencegahan 

Sampai saat ini belum ada vaksinasi untuk mencegah infeksi flu unta. Namun, untuk menurunkan risiko tertular flu unta, ada beberapa anjuran yang bisa dilakukan, yakni:

  • Rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer dengan bahan dasar alkohol apabila tidak tersedia air mengalir dan sabun 
  • Melakukan etika batuk dan bersin yang benar, yaitu menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dan membuang tisu ke tempat sampah
  • Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang kotor
  • Menghindari kontak langsung seperti berciuman atau bergantian alat makan dengan orang yang sedang sakit
  • Membersihkan dan melakukan sterilisasi pada benda-benda yang sering disentuh, misalnya pegangan pintu
  • Jika harus bepergian ke daerah yang memiliki kasus flu unta, pastikan kamu selalu mencuci tangan, menghindari kontak dengan hewan yang sakit, serta menghindari mengonsumsi daging yang tidak matang dan susu yang tidak terpasteurisasi

Komplikasi 

Flu unta menjadi salah satu penyakit yang mengancam nyawa. Dilaporkan 3-4 dari 10 pasien flu unta bisa meninggal dunia. 

Komplikasi bisa menjadi lebih berat apabila kamu memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah atau kondisi medis tertentu, seperti diabetes, kanker, penyakit paru kronis, penyakit jantung, dan gagal ginjal kronis.

Beberapa komplikasi flu unta antara lain:

  • Pneumonia
  • Gagal ginjal
  • Gagal napas
  • Sepsis
  • Kematian

Kapan Harus Ke Dokter?

Segera ke dokter apabila kamu mengalami gejala MERS di atas atau punya riwayat bepergian ke Arab Saudi dan sekitarnya dalam 14 hari terakhir. 

Penanganan segera bisa membantu mencegah penyebaran virus flu unta lebih lanjut.

Apabila kamu masih punya pertanyaan seputar penyakit MERS, konsultasikan dengan dokter spesialis paru

Jangan tunggu sakit kamu memberat. #JagaSehatmu setiap hari.

[HNS/NM]