Obat Alergi

Proceles

apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 20 Feb 2023

Ditinjau Oleh apt. Evita Fitriani., S. Farm

Proceles adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala alergi pada mata, kulit, serta pernapasan. Apa kandungan Proceles? Cek di sini.

Proceles

Proceles

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Obat alergi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak >2 tahun

Bentuk obat

Tablet dan sirup

Proceles untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori N: Belum dikategorikan.

Peringatan Menyusui: Proceles belum diketahui dapat terserap ke ASI atau tidak. Jangan gunakan Proceles sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Pengertian 

Proceles adalah obat yang mengandung betamethasone dan dexchlorpheniramine maleate. 

Kandungan tersebut diindikasikan untuk meredakan gejala alergi pada mata, kulit, dan juga pernapasan.

Tersedia dalam bentuk tablet dan sirup, Proceles tergolong obat keras yang diperoleh dengan resep dokter. 

Kamu ingin tahu penjelasan lebih lanjut soal Proceles obat apa? Yuk, cek di sini.

Keterangan 

1. Proceles Tablet

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Obat alergi
  • Kandungan: Betamethasone 0.25mg dan Dexchlorpheniramine maleate 2mg
  • Kemasan: Dus, 10 strip @10 tablet
  • Produksi: Meprofarm
  • Harga Proceles tablet: Rp15.000 - 30.000/strip

2. Proceles Sirup

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Obat alergi
  • Kandungan: Betamethasone 0.25 mg dan Dexchlorpheniramine maleate 2mg per 5ml
  • Kemasan: Dus, botol @60 ml
  • Produksi: Meprofarm
  • Harga Proceles sirup: Rp 36.000-72.000/botol

Artikel lainnya: Cara Rumahan untuk Redakan Gejala Alergi

Kegunaan 

Manfaat Proceles adalah untuk meredakan gejala-gejala alergi pada mata, kulit, dan pernapasan.

Dosis dan Aturan Pakai 

Berikut adalah aturan pakai dan dosis Proceles. 

Tujuan: Meredakan gejala alergi

Bentuk: Tablet

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1-2 tablet, diminum 3-4 kali sehari. Maksimal 8 tablet per hari.

Tujuan: Meredakan gejala alergi

Bentuk: Sirup

  • Anak usia 2 - 6 tahun: diminum 3 kali sehari sebanyak ¼- ½ sendok takar. Maksimal dosis 10 ml (2 sendok takar per hari).
  • Anak usia 6 - 12 tahun: diminum 3 kali sehari sebanyak ½ - 1 sendok takar. Maksimal dosis 20 ml (4 sendok takar per hari).
  • Dewasa: diminum 3-4 kali sehari sebanyak 1-2 sendok takar. Maksimal dosis 40 ml (8 sendok takar per hari).

Cara Menggunakan 

Ikuti anjuran dokter sebelum menggunakan Proceles. Tak ada salahnya kamu juga membaca instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan. 

Berikut adalah rekomendasi penggunaan obat Proceles. 

  • Proceles tablet dapat diminum sesudah makan dan sebelum tidur. Telan tablet secara utuh bersama air putih. Tablet jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan
  • Proceles sirup dapat diminum sesudah makan dan sebelum tidur. Gunakan sendok takar untuk minum obat. Setelah itu, segera minum air putih
  • Dianjurkan minum Proceles secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika jeda sudah dekat, abaikan saja. Jangan menggandakan dosis

Cara Penyimpanan

Simpan obat Proceles pada suhu ruang, di tempat kering, tertutup rapat, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. 

Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping 

Efek samping Proceles yang mungkin terjadi adalah:

  • Mengantuk
  • Massa otot berkurang
  • Gangguan cairan dan elektrolit

Artikel lainnya: Waspada, Jenis Makanan Ini Mengandung Tinggi Histamin 

Overdosis

Berlebihan mengonsumsi Proceles bisa memicu gejala overdosis umum, seperti:

Pada anak-anak, gejala overdosis bisa meliputi: 

  • Mulut kering
  • Pupil terfiksasi (ukuran pupil lebih kecil dari pupil yang melebar)
  • Kemerahan pada kulit
  • Demam
  • Gangguan saluran cerna
  • Halusinasi 

Pada orang dewasa, gejala overdosis bisa meliputi rasa mengantuk, koma, dan juga kejang.

Apabila terdapat gejala-gejala tersebut, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan obat Proceles pada pasien dengan kondisi:

  • Tukak perut
  • Penderita infeksi jamur sistemik
  • Bayi baru lahir dan bayi prematur
  • Pasien yang mendapatkan terapi MAO Inhibitor

Interaksi Obat 

  • Kandungan betamethasone jika digunakan bersama fenobarbital, fenitoin, serta rifampisin, efedrin dapat meningkatkan metabolisme kortikosteroid dan mengurangi efek terapeutiknya
  • Risiko hipokalemia meningkat jika diberikan bersamaan dengan diuretik yang mengurangi kalium, amfoterisin B, glikosida jantung, kumarin, aspirin, obat anti-inflamasi, alkohol, depresan SSP, MAOI
  • Penurunan atau peningkatan efek antikoagulan bila digunakan dengan kumarin
  • Peningkatan risiko gangguan saluran cerna dengan AINS atau alkohol
  • Penurunan konsentrasi asam asetilsalisilat
  • Penggunaan dexchlorpheniramine maleat dengan monoamine oxidase Inhibitor (MAO Inhibitor) dapat menyebabkan hipotensi berat
  • Peningkatan efek mengantuk bila digunakan bersamaan dengan alkohol, antidepresan trisiklik, dan barbiturat
  • Untuk menghindari interaksi obat lainnya, beritahu dokter jika menggunakan obat herbal, suplemen, atau obat lainnya.

Peringatan dan Perhatian 

  • Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap kandungan Proceles
  • Beritahu dokter jika kamus sedang hamil, menyusui, atau menjalani program kehamilan
  • Pemantauan hasil laboratorium diperlukan bila obat harus digunakan dalam jangka panjang atau penggunaan dengan dosis tinggi
  • Penggunaan Proceles jangka panjang harus dilakukan pengurangan dosis bertahan. Jangan berhenti menggunakan obat tanpa instruksi dokter
  • Beritahu dokter jika kamu menderita herpes simpleks okular karena kemungkinan akan menimbulkan perforasi kornea
  • Beritahu dokter jika kamu mempunyai riwayat kolitis ulseratif, abses, infeksi, tukak lambung, gangguan ginjal, hipertensi, osteoporosis, tuberculosis, glaukoma, gangguan prostat, penyakit jantung, hipertiroid, dan myasthenia gravis
  • Penggunaan jangka panjang akan menyebabkan katarak, glaukoma, meningkatkan risiko infeksi pada mata. Itu sebabnya, diperlukan konsultasi dokter mata secara rutin
  • Selama penggunaan obat ini pasien tidak dibolehkan menerima vaksinasi cacar atau vaksinasi lainnya, tanpa sepengetahuan dokter
  • Proceles bisa menyebabkan kantuk. Jangan mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin saat menggunakan obat ini
  • Pada bayi lahir yang sudah menerima kortikosteroid diperlukan pemantauan tanda-tanda hipoadrenalisme
  • Jangan berikan Proceles pada anak di bawah 2 tahun tanpa berkonsultasi dengan dokter
  • Pertumbuhan dan perkembangan anak-anak harus dipantau secara hati-hati selama menggunakan obat ini
  • Pantau tekanan darah pada orang tua berusia >60 tahun karena obat bisa menyebabkan pusing, mengantuk, dan hipotensi

Artikel lainnya: Amankah Jika Obat Cetirizine Dikonsumsi Balita? 

Kategori Kehamilan

Proceles belum dikategorikan (kategori N) keamanannya untuk ibu hamil.

Peringatan Kehamilan

Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum ibu hamil menggunakan Proceles. 

Obat hanya dapat digunakan jika manfaat obat lebih besar daripada risikonya bagi kehamilan.

Peringatan Menyusui

Proceles belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Busui sebaiknya tidak menggunakan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Penyakit Terkait 

Rekomendasi Obat Sejenis 

Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter online. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu

[HNS]