Obat Gangguan Pencernaan

Titan

apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 17 Mei 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Titan adalah obat yang mengandung ranitidine digunakan untuk tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.

Titan

Titan

Golongan

Obat Keras

Kategori obat

Obat Gangguan Pencernaan

Dikonsumsi oleh

Dewasa 

Bentuk obat

Tablet

Titan untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori: B

Studi pada hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko pada janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

 

Peringatan Menyusui:

Titan diketahui terserap kedalam ASI, jangan menggunakan Titan tanpa berkonsultasi pada dokter.


Pengertian Titan

Titan adalah obat produksi Hexpharm yang mengandung ranitidine sebagai zat aktifnya. Cara kerja dari kandungan ini adalah dengan mengurangi sekresi asam lambung. Ranitidine digunakan dalam pengobatan jangka pendek, seperti tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, dan mengurangi gejala refluks esofagitis. Selain itu, ranitidine juga bisa digunakan sebagai terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung, dan pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal: sindrom Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).

Titan termasuk dalam obat keras yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Titan tersedia dalam bentuk tablet. Ingin tahu penjelasan obat ini lebih lanjut? Yuk, cek di sini.

Artikel lainnya: Lebih Baik Roti Gandum atau Tawar untuk Penderita Mag? 

Keterangan 

Titan Tablet

  • Golongan : Obat Keras
  • Kelas terapi : Obat Gangguan Pencernaan
  • Kandungan : Ranitidine HCl setara dengan Ranitidine 150 mg.
  • Kemasan : Dus, 10 strip @10 tablet
  • Produksi : Hexpharm Jaya
  • Harga Titan : Rp 40.000 - 50.000/strip

Kegunaan Titan

Titan digunakan untuk pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis, terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung, pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal: sindrom Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).

Dosis dan Aturan Pakai Titan

Titan merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaannya secara umum adalah:

Tujuan: Tukak usus 12 jari

Bentuk: tablet

  • Dewasa: 150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4 – 8 minggu.

Tujuan: Tukak lambung

Bentuk: tablet

  • Dewasa: 150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu.

Tujuan: Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung

Bentuk: tablet

  • Dewasa: 150 mg malam hari sebelum tidur.

Tujuan: Keadaan hipersekresi patologis (Zollinger Ellison, mastositosis sistemik)

Bentuk: tablet

  • Dewasa: 150 mg, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada.

Tujuan: Refluks gastroesofagus

Bentuk: tablet

Dewasa: 150 mg, 2 kali sehari 

Tujuan: Esofagitis Erosif

Bentuk: tablet

Dewasa: 150 mg, 4 kali sehari

Tujuan: Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif

Bentuk: tablet

Dewasa: 150 mg, 2 kali sehari 

Tujuan: Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal: 

Bentuk: tablet

Dewasa: Bila bersihan kreatinin < 50 ml/menit

150 mg/24 jam. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita.

Cara Menggunakan Titan

  • Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter.
  • Titan tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Obat ini dapat ditelan secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan dengan meminum segelas air putih.
  • Dianjurkan mengonsumsi Titan secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa meminum obat, segera konsumsi jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, maka abaikan jangan menggandakan dosis.

Artikel lainnya: Bolehkah Penderita Mag Minum Air Dingin? 

Cara Penyimpanan

Simpan Titan pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping Titan

Efek samping yang mungkin terjadi yaitu:

  • Susunan saraf pusat, jarang terjadi: malaise (lemas), pusing, mengantuk, insomnia (sulit tidur), vertigo (sakit kepala sebelah), agitasi, depresi, halusinasi.
  • Kardiovaskular, jarang dilaporkan: aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventricular beats.
  • Gastrointestinal: konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut.
  • Muskuloskeletal, jarang dilaporkan: artralgia dan mialgia.
  • Hematologik: leukopenia, granulositopenia, pansitopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan.
  • Endokrin: ginekomastia, impoten dan hilangnya libido pernah dilaporkan pada penderita pria.
  • Kulit, jarang dilaporkan: ruam, eritema multiforme, alopesia. Kasus hipersensitivitas yang jarang (contoh: bronkospasma, demam, eosinofilia), anafilaksis, edema angioneurotik, sedikit peningkatan kadar dalam kreatinin serum.

Overdosis

  • Jangan menggunakan obat melebihi dosis yang telah ditentukan.
  • Gejala overdosis seperti pusing, hipotensi, dan kelainan cara berjalan.
  • Jika seseorang mengalami overdosis,segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan pada pasien yang hipersensitif terhadap komponen yang terkandung dalam produk.

Interaksi Obat Titan dengan Obat Lain

  • Pemberian bersama warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.
  • Ranitidine dosis tinggi dapat mengurangi ekskresi dan meningkatkan kadar plasma procainamide dan metabolit aktif N-acetylprocainamide.
  • Meningkatkan penyerapan midazolam, triazolam, dan glipizide.
  • Mengurangi penyerapan atazanavir, delavirdine, ketoconazole, erlotinib, dan gefitinib.
  • Mengurangi penyerapan dengan sukralfat dosis tinggi.
  • Informasikan pada dokter, jika Anda sedang mengonsumsi suplemen lain, produk herbal, atau obat lain.

Peringatan dan Perhatian  

  • Informasikan pada dokter jika Anda alergi terhadap Titan.
  • Informasikan pada dokter jika Anda sedang hamil, menjalankan program kehamilan atau menyusui.
  • Informasikan pada dokter jika Anda memiliki riwayat pneumonia, gangguan hati, gangguan ginjal, diabetes dan porfiria.
  • Penggunaan Titan dalam jangka panjang akan menyebabkan malabsorbsi vitamin B12.
  • Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Titan.

Kategori Kehamilan

Kategori: B

Studi pada hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko pada janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan dokter jika Anda akan menggunakan Titan saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.

Artikel lainnya: 10 Tips Berpuasa bagi Penderita Maag 

Peringatan Menyusui

Titan diketahui terserap kedalam ASI, jangan menggunakan Titan tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Penyakit Terkait 

Rekomendasi Obat Sejenis Titan

#JagaSehatmu dari beragam penyakit. Yuk download aplikasi aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter online 24 jam

[LUF]