Obat Gangguan Hormon dan Kesuburan

Estriol

apt. Evita Fitriani., S. Farm, 13 Feb 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Estriol adalah obat hormonal yang bisa membantu menggantikan kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Untuk informasi selanjutnya, cari tahu di sini.

Estriol

Estriol

Golongan

Obat Keras

Kategori 

Terapi pengganti hormon

Dikonsumsi oleh

Dewasa 

Bentuk Obat

Teblet dan krim

Estriol untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori N: Obat boleh digunakan apabila besarnya manfaat yang didapatkan lebih besar daripada risiko terhadap janin.

Peringatan Menyusui: Etoposide dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika akan mengonsumsi obat ini saat menyusui.

Merek Dagang 

Ovestin

Pengertian 

Estriol adalah salah satu dari tiga jenis hormon estrogen. Kadar estriol akan meningkat selama kehamilan karena berfungsi untuk membantu menjaga rahim dan bayi yang belum lahir agar tetap sehat. Kadar estriol paling tinggi di tubuh adalah menjelang sebelum melahirkan

Namun, seiring bertambahnya usia, wanita pun akan mengalami keadaan yang disebut menopause. Hal ini berakibat pada menurunnya hormon kewanitaan, termasuk estrogen dan progesteron. Salah satu efek dari menopause yang paling umum terjadi adalah berhentinya menstruasi.

Ternyata, penurunan kadar estrogen ini pun memiliki dampak yang tidak sehat bagi tubuh, diantaranya adalah osteoporosis hingga gangguan jantung. 

Oleh karena itu, wanita yang telah berhenti menstruasi perlu mendapatkan pengobatan yang disebut dengan terapi penggantian hormon.

Artikel lainnya: 12 Penyebab Telat Haid Sebulan, Pertanda Apa? 

Ketarangan 

1. Estriol Tablet 

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas Terapi: Pengganti hormon
  • Kandungan: 1 mg estriol
  • Kemasan: 1 strip @ 30 tablet
  • Farmasi: Merck Sharp & dOhme (MSD), Schering Plough
  • Harga: -

2. Estriol Krim 

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas Terapi: Pengganti hormon
  • Kandungan: Krim 0,01% atau 0,1%
  • Kemasan: tube
  • Farmasi: MSD
  • Harga: -

Kegunaan 

Mengatasi gejala defisiensi estrogen pada wanita menopause atau pun pada kasus infertilitas.

Dosis dan Aturan Pakai 

Berikut adalah dosis estriol berdasarkan kondisi pada pasiennya:

Tujuan: Terapi hormon pada wanita menopause

Bentuk: Tablet

  • Dosis 0,5–3 mg/hari digunakan selama 1 bulan
  • Dosis lanjutan 0,5–1 mg/hari.

Tujuan: Infertilitas akibat adanya gangguan pada serviks

Bentuk: Tablet

  • Dosis 0,25–1 mg/hari, penggunaan obat dimulai di hari ke-6 hingga ke-15 pada siklus menstruasi.

Tujuan: Atrofi Vagina pada menopause

Bentuk: Krim

  • Oleskan krim sebanyak 1 kali sehari. 
  • Dosis bisa dikurangi secara bertahap menjadi 2 kali/minggu.

Cara Penggunaan 

  • Gunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter dan informasi yang tertera dalam kemasan obat
  • Sediaan yang berbentuk tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang dianjurkan agar tercapai efek terapi yang diharapkan
  • Sediaan bentuk krim sebaiknya digunakan saat malam hari atau saat akan beristirahat
  • Untuk sediaan krim, gunakan aplikator yang tersedia saat menggunakannya Caranya:
  1.  Tekan kemasan hingga krim mengisi aplikator tersebut
  2. Setelah aplikator terisi, kemudian masukkan ke dalam vagina
  3. Tekan secara perlahan aplikator hingga seluruh isi aplikator keluar dan kosong
  4. Keluarkan aplikator dari dalam vagina dan bersihkan dengan air hangat dan sabun
  5. Jangan mengeluarkan obat dari kemasan aslinya dan pastikan selalu agar kemasan tertutup rapat

Cara Penyimpanan

  • Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
  • Simpan obat pada suhu ruang, tempat yang sejuk dan kering serta terlindung dari cahaya matahari langsung
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan

Artikel lainnya: Tanda Infertilitas atau Ketidaksuburan pada Wanita 

Efek Samping 

Penggunaan Estriol dapat memicu beberapa efek samping, tapi reaksinya bisa berbeda antara pengguna yang satu dan yang lainnya. Adapun efek samping yang mungkin terjadi adalah: 

  • Rasa gatal dan iritasi pada vagina
  • Pembengkakan pada payudara
  • Keputihan
  • Mual
  • Pembengkakan pada kaki
  • Gejala yang menyerupai flu. 

Sedangkan efek samping yang lebih serius bisa berupa:

  • Terbentuknya tumor ganas atau jinak yang terkait dengan hormon (endometrium, payudara, dan ovarium)
  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Perdarahan pada vagina

Overdosis

Kelebihan dalam mengonsumsi obat ini dapat menyebabkan pembentukan tumor yang terkait dengan estrogen, sesak nafas dan serangan jantung, serta pendarahan vagina. Hubungi dokter jika mengalami gejala tersebut.

Kontraindikasi

Jangan menggunakan obat ini jika memiliki riwayat kanker atau mengalami peningkatan risiko kanker yang berkaitan dengan keberadaan hormon estrogen, seperti kanker payudara, kanker endometrium, dan kanker ovarium.

Interaksi Obat

Penggunaan Estriol bersamaan dengan obat lain dapat memengaruhi efek Estriol atau memengaruhi efek obat lain yang sedang dikonsumsi, seperti:

  • Antikoagulan
  • Hormon kortikosteroid 
  • Succinylcholine (obat untuk relaksasi otot)
  • Theophilin (obat asma)
  • Obat epilepsi (seperti barbiturat (fenobarbital), hidantoin (fenitoin) dan karbamazepin)
  • Obat infeksi jamur atau bakteri (seperti griseofulvin, rifamycins (rifampicin, rifabutin); troleandomycin)
  • Obat infeksi virus (nevirapine, efavirenz, ritonavir, nelfinavir)

Peringatan dan Perhatian 

  • Hindari penggunaan pada orang yang memiliki riwayat atau sedang mengalami perdarahan vagina abnormal
  • Hati-hati penggunaan pada orang dengan riwayat :
  • Sumbatan pada pembuluh vena dalam
  • Stroke
  • Gangguan pembekuan darah
  • Informasikan pada dokter jika dalam keadaan hamil dan menyusui. Obat ini tidak dianjurkan dikonsumsi oleh wanita hamil
  • Informasikan pada dokter jika memiliki riwayat alergi laktosa, karena tablet Estriol mengandung laktosa

Kategori Kehamilan

Kategori N. Belum dikategorikan.

Artikel lainnya: Kiat agar Hubungan Seksual Saat Menopause Tetap Nikmat 

Peringatan Kehamilan

Informasikan pada dokter jika dalam keadaan hamil. Obat ini tidak dianjurkan dikonsumsi oleh wanita hamil, kecuali jika manfaat yang didapat lebih besar daripada risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Estriol belum diketahui apakah dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Konsultasikan pada dokter jika akan mengonsumsi obat ini saat menyusui.

Penyakit Terkait 

  • Defisiensi Estrogen
  • Tumor Payudara
  • Infertilitas
  • Menopause

Alternative obat lain 

Yuk #JagaSehatmu, jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online

[LUF]