Atrovent
Golongan | obat keras |
Kategori | obat asma dan gangguan pernapasan |
Dikonsumsi oleh | dewasa dan anak |
Bentuk Obat | larutan inhalasi dan inhaler |
Atrovent untuk ibu hamil dan menyusui | kategori B: studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia. peringatan menyusui: tidak ada informasi kandungan dalam Atrovent dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. |
Pengertian Atrovent
Atrovent adalah sediaan obat anti asma yang dikemas dalam bentuk sediaan larutan untuk inhalasi dan aerosol. Atrovent berfungsi sebagai bronkodilator yang bekerja dengan cara mengendurkan otot di saluran pernapasan sehingga udara mengalir lebih lancar dan pasien bisa bernapas lebih mudah.
Atrovent bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan gejala obstruksi saluran napas kronik dengan bronkospasme (penyempitan pada dinding saluran pernapasan secara tiba-tiba) reversibel, seperti asma bronkial (kondisi medis yang menyebabkan jalan napas paru-paru membengkak dan menyempit) dan terutama bronkitis kronik (peradangan pada saluran bronkial, yaitu saluran pernapasan yang membawa udara ke paru-paru) dengan atau tanpa emfisema (kondisi di mana kantung udara di paru-paru secara bertahap hancur, membuat napas lebih pendek).
Artikel lainnya:Pertolongan Tanpa Obat Saat Asma Kambuh Mendadak
Keterangan Atrovent
1. Atrovent Inhaler
- Golongan: obat keras
- Kelas Terapi: obat asma dan gangguan pernapasan
- Kandungan: Ipratropium Bromida 20 mcg/dosis
- Kemasan: Box, 1 MDI @ 200 dosis
- Farmasi: Boehringer Ingelheim Indonesia
- Harga Atrovent Inhaler: -
2. Atrovent Larutan Inhalasi
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Obat Asma dan Gangguan Pernapasan
- Kandungan: Ipratropium Bromida 0.025%
- Kemasan: Box, botol @ 20 ml
- Farmasi: Boehringer Ingelheim Indonesia
- Harga Atrovent Larutan Inhalasi: -
Kegunaan Atrovent
Atrovent digunakan untuk mencegah dan mengatasi bronkospasme pada asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) berat, seperti:
- Bronkitis kronis
- Emfisema
- Riwayat eksaserbasi (kekambuhan parah) asma berulang yang disertai dengan keadaan sesak, mengi, batuk, dada terasa berat atau kombinasi dari beberapa gejala di atas.
Dosis dan Aturan Pakai Atrovent
Atrovent merupakan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter.
Dosis Atrovent bervariasi tergantung beratnya gejala pasien. Konsultasikan pada dokter kamu terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
Berikut adalah dosis dan aturan pakai Atrovent secara umum:
Tujuan: asma, PPOK terapi pemeliharaan dan pereda
Bentuk: inhaler dan larutan inhalasi
Dosis yang dianjurkan:
- Dewasa dan remaja > 12 tahun: besar dosis tergantung dari besarnya gejala, sebagai inhaler 20–40 mcg atau 1–2 dosis diberikan 3–4 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan hingga 80 mcg (4 dosis) dalam sekali pemberian tergantung kondisi pasien. Sebagai lautan inhalasi, 250–500 mcg diberikan 3–4 kali sehari.
- Anak < 6 tahun: besar dosis tergantung dari besarnya gejala, sebagai inhaler 20 mcg atau 1 dosis diberikan 3 kali sehari. Sebagai lautan inhalasi, 125–250 mcg dapat diberikan berulang hingga dosis 1 mg per hari.
- Anak 6–12 tahun: besar dosis tergantung dari besarnya gejala, sebagai inhaler 20–40 mcg atau 1–2 dosis diberikan 3 kali sehari. Sebagai lautan inhalasi, 250 mcg dapat diberikan berulang hingga dosis 1 mg per hari.
Artikel Lainnya: Penyebab Penyakit Asma yang Mesti Diwaspadai
Cara Menggunakan Atrovent
Atrovent termasuk obat dengan pemakaian khusus. Karena itu, Ikuti anjuran dokter atau apoteker sebelum menggunakan Atrovent, serta bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan.
Berikut adalah cara menggunakan Atrovent secara umum:
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
- Apabila kamu lupa menggunakan obat, maka segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
- Atrovent memiliki 2 jenis sediaan, untuk cara menggunakan masing-masing sediaan adalah sebagai berikut:
Atrovent inhaler:
- Cuci tangan kamu dengan sabun dan air mengalir.
- Buka penutup inhaler dan posisi mulut inhaler di bawah dan kepala dibagian atas.
- Kocok terlebih dahulu wadah agar obat merata
- Hembuskan napas secara perlahan-lahan
- Pegang inhaler dengan posisi mouthpiece terletak diantara gigi, jangan digigit.
- Tarik napas secara bersamaan dengan menekan bagian inhaler dengan telunjuk kamu dan hisap obat perlahan dan mendalam.
- Tarik inhaler dari mulut, tahan napas kamu selama 10 detik, lalu bernapas seperti biasa.
- Jika kamu mendapat dosis dari dokter lebih dari 1 hisap maka tunggu 30 detik untuk mengulangi langkah 3-7
- Setelah kamu menggunakan inhaler, maka kamu harus berkumur-kumur dengan air (jangan ditelan) untuk membersihkan sisa obat yang ada di dalam mulut.
Atrovent lautan inhalasi:
- Sebelum dan sesudah menggunakan Atrovent harap mencuci tangan. Vial yang dimaksudkan untuk inhalasi hanya digunakan ke dalam perangkat alat nebulisasi yang sesuai, obat ini tidak boleh diminum atau diberikan secara parenteral. Siapkan nebulizer, buka foil kantong dan sobek satu botol dosis unit dari strip.
- Buka vial dengan memutar bagian atas dengan kuat.
- Peras isi botol vial ke dalam reservoir nebuliser.
- Pasang nebulizer dan gunakan sesuai petunjuk.
- Penghirupan uap disarankan menggunakan mouthpiece untuk menghindari paparan uap Berotec pada mata. Setelah digunakan, buang larutan yang tersisa di reservoir dan bersihkan nebuliser, mengikuti instruksi dari pabriknya.
- Karena vial dosis unit tidak mengandung pengawet, maka harus digunakan segera setelah dibuka, selalu gunakan vial yang baru untuk setiap pemberian agar terhindar dari kontaminasi mikroba. Botol vial yang digunakan sebagian, sudah dibuka atau rusak harus segera dibuang. Disarankan untuk tidak mencampur larutan Atrovent untuk inhalasi dengan obat lain dalam nebuliser yang sama.
Artikel lainnya:Lakukan 6 Hal Ini Saat Anda Mengalami Serangan Asma
Cara Penyimpanan
Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan. Simpan Atrovent pada suhu 15–30° Celsius, pada tempat yang sejuk dan kering dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Selain itu, jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
Efek Samping Atrovent
Berikut efek samping yang bisa saja timbul selama penggunaan Atrovent, yaitu:
- Palpitasi (detak jantung tidak teratur, melambat, atau cepat)
- Tremor (getaran atau menggigil yang terjadi secara tidak sadar)
- Iritasi tenggorokan yang bersifat ringan, batuk, suara serak
- Sakit kepala
- Kandidiasis oral (infeksi mulut karena Candida albicans)
- Glaukoma
- Katarak
- Penurunan kepadatan tulang
- Gangguan saluran cerna, seperti mulut kering, mual, muntah, konstipasi, rasa tidak nyaman pada perut
Overdosis
Penggunaan dosis berlebihan dapat meningkatkan timbulnya risiko efek samping sebagai berikut:
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Tremor
- Takikardi
- Palpitasi
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Atovert dengan Obat Lainnya
Beri tau dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Atrovent dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti meningkatkan efek bronkodilator bersama teofilin, aminofilin, serta Obat β2 agonis, seperti salbutamol dan formoterol.
Obat tersebut mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Atrovent. Maka diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal, atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Peringatan dan Perhatian
Ikuti semua saran dan instruksi dokter. Pastikan untuk mengikuti jadwal kontrol yang diberikan dokter.
Beri tahu dokter riwayat atau kondisi kesehatan kamu, terutama:
- Glaukoma sudut sempit
- Nyeri mata
- Midriasis
- Penyakit jantung
- Hipotiroid
- Gangguan saluran kemih dan ginjal
- Gangguan saluran cerna
Beri tahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah kamu sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui, hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya.
Obat ini dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas yang membutuhkan kesadaran, seperti berkendara atau mengoperasikan alat.
Kontraindikasi Atrovent
Selain itu, perhatikan adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan indikasi berikut tidak disarankan untuk menggunakan Atrovent:
- Hipersensitif pada Ipratropium Bromida serta turunan atropin lainnya
- Takiaritmia (kondisi detak jantung yang lebih cepat dari detak jantung normal)
Artikel lainnya:Penderita Asma, Hindari Makanan dan Minuman Ini
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Atrovent masuk dalam kategori B dalam kehamilan, yaitu studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.
Obat cukup aman dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi penggunaanya harus dalam pengawasan dokter atau didasari diagnosa dan pertimbangan oleh dokter.
Tidak ada informasi komponen Atrovent dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
- PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
- Asma
- Asma bronkial
- Bronkospasme
- Bronchitis kronik
Rekomendasi Obat Sejenis Atrovent
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula berbagai obat dan suplemen yang kamu butuhkan dengan mudah hanya dalam sentuhan jari di KalStore.
(LUF)
- Boehringer Ingelheim. April 2023. Atrovent
- Drugs and Lactation Database. April 2023. Ipratropium
- MIMS Malaysia. April 2023. Atrovent
- MIMS Indonesia. April 2023. Ipratropium Bromida