Obat Antibiotik

Amobiotic

apt. Evita Fitriani., S. Farm, 21 Mar 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Amobiotic adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih, serta infeksi saluran pernapasan. Berikut informasi lengkapnya.

Amobiotic

Amobiotic 

Golongan

Obat Keras

Kategori obat

Antibiotik Penisilin

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan Anak 

Bentuk obat

Kapsul, Sirup, dan Drop

Amobiotic untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori B: Informasikan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat hamil.

Peringatan Menyusui: Amoxicillin terdistribusi ke dalam ASI. Bicarakan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Pengertian 

Amobiotic adalah antibiotik yang diproduksi oleh Bernofarm. Obat ini mengandung amoxicillin yang digunakan untuk membantu mengobati infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri. 

Selain itu, Amobiotic juga digunakan sebagai antibiotik untuk membantu mengobati tukak (luka) lambung atau usus yang disebabkan oleh bakteri H. pylori. Obat Amobiotic bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri sehingga dapat membunuh bakteri. 

Obat ini juga bisa dikombinasikan dengan obat lainnya untuk membantu mengatasi gejala penyakit yang timbul.

Artikel Lainnya: Tanda Infeksi Saluran Kencing pada Wanita

Keterangan 

1. Amobiotic Kapsul

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Antibiotik penisilin
  • Kandungan: Amoxicillin 500 mg
  • Kemasan: Boks, 10 strip @10 kapsul
  • Farmasi: Bernofarm
  • Harga Amobiotic Kapsul: Rp3.200 per kapsul

2. Amobiotic Sirup

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Antibiotik penisilin
  • Kandungan: Amoxicillin 125 mg/5 ml; amoxicillin 250 mg/5 ml
  • Kemasan: boks, botol @60 m
  • Farmasi: Bernofarm
  • Harga Amobiotic Sirup: Rp43.200 per botol

3. Amobiotic Drop

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Antibiotik penisilin
  • Kandungan: Amoxicillin 100 mg/ml
  • Kemasan: Boks, botol tetes 10 ml
  • Farmasi: PT Bernofarm
  • Harga Amobiotic Drop: Rp29.000 per botol

Kegunaan 

Amobiotic digunakan untuk mengobati beberapa jenis penyakit, antara lain:

  • Infeksi kulit dan jaringan lunak
  • Infeksi saluran kemih
  • Infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan bakteri gram negatif

Dosis dan Aturan Pakai 

Amobiotic termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus dikonsultasikan dengan dokter.

Tujuan: Mengatasi gonore akut

Bentuk: Kapsul

Dosis dewasa: diberikan dosis Amobiotic 250 mg sampai 500 mg, 3 kali sehari.

Tujuan: Mengatasi infeksi umum

Bentuk: Sirup 

Dosis:

  • Anak usia <2 tahun: 1/2 sampai 1 sendok takar (2,5–5 ml), diberikan 3 kali sehari.
  • Anak usia >2 tahun: 1 sendok takar (5 ml), diberikan 3 kali sehari

Tujuan: Mengatasi infeksi umum

Bentuk: Drops

Dosis:

  • Anak-anak: 20–40 mg/kg berat badan per hari.
  • Anak usia <7 tahun: diberikan dosis 125 mg, 3 kali sehari.

Cara Penggunaan

  • Ikuti aturan dan petunjuk penggunaan yang telah dijelaskan dokter atau apoteker
  • Jangan mengurangi atau menggunakan dosis lebih dari yang sudah ditentukan
  • Sebaiknya minum antibiotik pada jam yang sama setiap harinya
  • Antibiotik harus diminum sampai habis, sesuai dengan resep dokter, bahkan jika gejalanya sudah berkurang
  • Menghentikan penggunaan antibiotik secara tiba-tiba dapat menyebabkan timbulnya resistensi (kekebalan bakteri terhadap antibiotik)
  • Minum banyak air putih ketika mengonsumsi obat ini, kecuali dokter menyarankan sebaliknya
  • Jika terlupa, konsumsi obat segera setelah ingat. Namun, jika sudah dekat dengan jadwal minum obat selanjutnya, abaikan dosis yang terlewat
  • Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat
  • Beri tahu dokter jika gejala tidak membaik atau bahkan memburuk
  • Gunakan obat Amobiotic sirup dengan sendok takar yang sudah disediakan

Artikel Lainnya: Serupa tapi Tak Sama, Apa Perbedaan ISPA dan Influenza?

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk, serta jauh dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan Amobiotic 500 mg adalah:

  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Sindrom Stevens-Johnson (reaksi buruk yang sangat gawat terhadap obat, berpengaruh pada kulit, terutama selaput mukosa)
  • Urtikaria/biduran
  • Kolestasis (berkurangnya atau terhentinya aliran empedu)
  • Kristaluria (urin atau kencing mengandung kristal-kristal)
  • Anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah atau kandungan hemoglobin di dalam darah)
  • Trombositopenia (penurunan jumlah platelet dalam darah di bawah batas minimal)
  • Eosinofilia (tingginya rasio eosinofil di dalam plasma darah)
  • Leukopenia (rendahnya jumlah total sel darah putih/leukosit dibanding nilai normal)
  • agranulositosis (sel darah putih dapat berkurang akibat infeksi dari patogen khususnya mikroorganisme)

Overdosis

  • Gejala: efek saluran pencernaan (misalnya mual, muntah, dan diare)
  • Penatalaksanaan: pengobatan simtomatik dengan memperhatikan pada keseimbangan air/elektrolit. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional

Kontraindikasi

Obat tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap amoxicillin dan antibiotik golongan penicillin lainnya.

Interaksi Obat 

  • Obat ini dapat mengurangi khasiat dari oral kontrasepsi
  • Obat dapat meningkatkan efek antikoagulan (golongan obat yang dipakai untuk menghambat pembekuan darah)
  • Penggunaan dengan allopurinol bisa meningkatkan risiko reaksi alergi.
  • Penggunaan bersamaan dengan probenecid dapat meningkatkan dan memperpanjang kadar darah
  • Chloramphenicol, makrolida, sulfonamid, dan tetracycline dapat mengganggu efek bakterisida amoxicillin

Peringatan dan Perhatian

  • Jangan menggunakan obat ini jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap amoxicillin dan antibiotik golongan penicilin lainnya serta antibiotik sefalosporin seperti cefixime, cefaclor, cefadroxil, cefazolin, cefepime, cefotaxime, dan ceftriaxone
  • Beri tahu dokter tentang riwayat kesehatan kamu, terutama jika ada riwayat alergi antibiotik, masalah pada ginjal, dan jenis infeksi virus tertentu
  • Beri tahu dokter tentang obat-obatan yang sedang kamu konsumsi saat ini, baik obat resep dan nonresep, suplemen, maupun herbal
  • Amoxicillin dapat menyebabkan vaksin bakteri hidup (seperti vaksin tifoid) tidak berfungsi dengan baik
  • Sebaiknya, jangan vaksinasi ketika sedang mengonsumsi amoxicillin, kecuali atas saran dokter
  • Konsultasikan lebih lanjut apabila kamu sedang hamil, berencana hamil, ataupun sedang menyusui

Artikel Lainnya: Makanan dan Minuman Pantangan Saat Alami Infeksi Saluran Kemih

Kategori Kehamilan

Kategori B. Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin.

Meski demikian, tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi pada hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Peringatan Kehamilan

Beri tahu dokter jika kamu dalam keadaan hamil saat akan mengonsumsi obat ini. 

Peringatan Menyusui

Amoxicillin dapat terdistribusi ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Obat sebaiknya digunakan apabila manfaatnya melebihi risikonya. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis 

Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter secara online melalui fitur Tanya Dokter. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu.