Obat Antinyeri

Meloxicam

apt. Evita Fitriani., S. Farm, 20 Des 2022

Ditinjau Oleh Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm

Meloxicam sering digunakan untuk mengatasi rasa nyeri, bengkak, dan kaku pada sendi. Apa kandungan, manfaat, dan efek samping Meloxicam? Cek

Meloxicam

Meloxicam

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Antiinflamasi nonsteroid

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak

Bentuk obat

Tablet dan suppositoria

Meloxicam untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C dan Kategori D (Hindari selama trimester ketiga atau menjelang persalinan): Sebaiknya obat hanya diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui: Belum diketahui apakah Meloxicam dapat terseram dalam ASI atau tidak. Informasikan dokter jika Anda akan mengonsumsi Meloxicam saat sedang menyusui.

Merek Dagang

Tablet: Mobiflex, Futamel, Velcox, Liloxicam, Nucoxi, Mexpharm, Coxilab, Moxic, Remelox

Suppositoria: Ostelox

Pengertian

Kondisi arthritis dan asam urat menimbulkan rasa nyeri, utamanya di area persendian. Pada orang dengan masalah ini, sendi akan terasa sangat kaku sehingga akan sulit atau sakit saat digerakkan.

Nah, ada banyak sekali obat yang bisa digunakan untuk mengatasi nyeri akibat arthritis dan asam urat. Misalnya, antinyeri dengan kandungan steroid ataupun non-steroid.

Untuk antinyeri non-steroid, Meloxicam adalah salah satunya. Meloxicam adalah obat generik yang dipakai untuk mengurangi rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. 

Obat golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) tersebut sering digunakan untuk mengobati arthritis dan asam urat. 

Meloxicam bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin, senyawa yang memicu rasa sakit dan inflamasi. 

Dengan bekerja menghalangi kerja dari prostaglandin, obat ini akan membantu mengurangi rasa sakit dan inflamasi.

Keterangan

Meloxicam Tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antiinflamasi non-steroid
  • Kandungan: meloxicam 7.5 mg; meloxicam 15 mg
  • Kemasan: strip @10 tablet
  • Farmasi: Hexpharm Jaya; Indofarma; Dexa Medica; Novell Pharmaceutical; Erlimpex; Bernofarm; Kimia Farma; Guardian Pharmatama
  • Harga Meloxicam tablet: Rp6.000 - 34.000/strip

Meloxicam Suppositoria

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antiinflamasi non-steroid
  • Kandungan: Meloxicam 15 mg
  • Kemasan: strip @5 suppositoria
  • Farmasi: Dexa Medica
  • Harga Meloxicam suppositoria: Rp8.500 - 14.000/pcs

Kegunaan

Obat Meloxicam digunakan untuk mengobati nyeri sendi, seperti: 

  • Osteoarthritis (sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak)
  • Rheumatoid arthritis (radang sendi).

Dosis dan Aturan Pakai

Meloxicam merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya

Tujuan: osteoarthritis

Bentuk: tablet

  • Sebanyak 1 tablet 7,5 mg, diminum satu kali sehari
  • Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 1 tablet 15 mg, diminum satu kali sehari

Tujuan: rheumatoid arthritis

Bentuk: tablet

  • Sebanyak 1 tablet 15 mg, diminum satu kali sehari, dosis dapat dikurangi sampai 7,5 mg/hari tergantung respons klinis
  • Bagi pasien dengan risiko tinggi diberi dosis awal 1 tablet 7,5 mg satu kali sehari
  • Bagi penderita gagal ginjal, tak lebih dari 7,5 mg satu kali sehari

Tujuan: mengatasi nyeri pada sendi

Bentuk: suppositoria

  • Sebanyak 1 suppositoria diberikan 1 kali sehari 
  • Digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam anus

Artikel lainnya: Jangan Lengah, Ini 3 Gejala Awal Radang Sendi (Osteoartritis)

Cara Menggunakan

  • Ikuti anjuran dokter atau penjelasan yang ada pada kemasan obat. Tidak disarankan menambah ataupun mengurangi dosis di luar sepengetahuan dokter
  • Tablet Meloxicam bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Untuk menghindari efek kurang nyaman di saluran cerna, Anda bisa mengonsumsinya setelah makan
  • Sediaan bentuk suppositoria digunakan dengan dimasukkan ke dalam anus. Buka plastik pembungkusnya dahulu, baru masukkan obat

Bagian ujung yang bentuknya lancip ke dalam dubur. Duduk atau berbaring terlebih dahulu selama 10–15 menit hingga obat terasa meleleh

  • Untuk menghindari lupa, sebaiknya obat digunakan di jam yang sama
  • Jika Anda melupakan satu dosis Meloxicam, segera minum ketika Anda ingat, bila jeda dengan jadwal minum berikutnya masih jauh. Jika sudah dekat, maka lupakan dosis yang tertinggal

Cara Penyimpanan

Simpan obat Meloxicam di tempat bersuhu 25 derajat Celsius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan obat Meloxicam yang mungkin terjadi adalah:

  • Jantung berdebar
  • Mual, muntah
  • Sakit perut, sembelit, perut kembung, diare
  • Badan lemas
  • Peningkatan kadar transaminase serum, peningkatan bilirubin serum, peningkatan kreatinin dan BUN serum, penambahan atau penurunan berat badan
  • Dehidrasi
  • Sakit kepala, vertigo, kesemutan
  • Kecemasan
  • Pruritus
  • Ruam

Overdosis

Gejala jika Anda overdosis obat ini adalah:

  • Kelesuan
  • Mengantuk
  • Mual dan muntah
  • Perdarahan gastrointestinal

Pada kasus yang jarang, overdosis Meloxicam juga bisa menyebabkan: 

  • Hipertensi
  • Gagal ginjal akut
  • Disfungsi hati
  • Depresi pernafasan
  • Koma
  • Kejang
  • Serangan jantung

Untuk penatalaksanaan, bisa dilakukan pengobatan simptomatik dan suportif. Pemberian arang aktif dan/atau induksi emesis dapat dipertimbangkan dalam waktu 4 jam setelah overdosis.

Dapat pula diberikan 4 g kolestiramin untuk mempercepat pengeluaran obat dari dalam tubuh. Namun ingat, penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Artikel lainnya: Seledri Bisa Mengatasi Nyeri Sendi, Mitos atau Fakta? 

Kontraindikasi

Hindari penggunaan obat Meloxicam pada pasien:

  • Hipersensitif terhadap Meloxicam, aspirin atau NSAID lainnya
  • Riwayat ataupun perdarahan gastrointestinal aktif, ulserasi atau perforasi terkait penggunaan NSAID
  • Penyakit radang usus aktif (misalnya, penyakit Croitis kolitis ulserativa), gagal jantung berat
  • Pengobatan nyeri perioperatif dalam pengaturan operasi CABG
  • Penderita gangguan hati berat
  • Wanita hamil (trimester 3), dan ibu menyusui

Interaksi Obat

Risiko interaksi dapat terjadi apabila Meloxicam dikonsumsi bersama zat-zat tertentu. Berikut penjelasannya.

  • Meningkatkan risiko ulserasi gastrointestinal atau perdarahan apabila diberi bersamaan dengan antikoagulan (misalnya warfarin, heparin), agen antiplatelet, kortikosteroid (misalnya glukokortikoid), NSAID lain (seperti aspirin), salisilat, dan SSRI
  • Berisiko mengurangi efek antihipertensi diuretik, antagonis angiotensin II, dan β-blocker, serta inhibitor ACE
  • Bisa meningkatkan nefrotoksisitas dari penghambat kalsineurin, seperti cyclosporine dan tacrolimus
  • Berisiko tingkatkan konsentrasi serum lithium, metotreksat, dan digoxin
  • Meningkatkan eliminasi apabila diberi bersamaan dengan obat colestyramine

Peringatan dan Perhatian

  • Informasikan ke dokter jika Anda baru menjalani operasi bypass jantung. Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien yang baru menjalani operasi tersebut.
  • Informasikan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, seperti:
  • Perdarahan saluran pencernaan
  • Tukak lambung
  • Mag
  • Penyakit asam lambung
  • Informasikan juga kepada dokter jika Anda memiliki penyakit: 
  • Hipertensi
  • Penyakit jantung
  • Penyakit liver
  • Asma
  • Polip hidung
  • Penyakit ginjal
  • Gangguan pembekuan darah
  • Edema
  • Informasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat stroke atau serangan jantung
  • Hindari rokok dan minuman beralkohol selama menggunakan Meloxicam, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan di saluran pencernaan
  • Hindari melakukan kegiatan yang membutuhkan fokus, seperti mengoperasikan mesin dan menyetir. Pasalnya, obat ini dapat menyebabkan pusing
  • Hindari paparan sinar matahari yang lama saat Anda menjalani pengobatan dengan Meloxicam. Obat menyebabkan kulit menjadi sensitif terhadap cahaya
  • Informasikan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, baik herbal maupun kimiawi
  • Beritahu ke dokter jika Anda sedang hamil atau menjalani program kehamilan

Artikel lainnya: Awas, Rheumatoid Arthritis Bisa Sebabkan Penyakit Paru! 

Kategori Kehamilan

Meloxicam masuk dalam kategori C. Yakni, studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik, embriosidal, dan lainnya).

Sementara itu, tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. 

Namun, selama trimester ketiga atau menjelang persalinan, Meloxicam masuk kategori D. Yaitu, ada bukti positif risiko pada janin manusia.

Obat dapat digunakan oleh ibu hamil pada situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius di mana obat-obatan yang lebih aman tidak bisa digunakan atau tidak efektif.

Peringatan Kehamilan

Sebaiknya obat hanya diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui 

Belum diketahui apakah Meloxicam dapat terserap dalam ASI atau tidak. Diskusikan dulu dengan dokter jika Anda akan mengonsumsi Meloxicam saat menyusui.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis

Jangan ragu untuk segera berkonsultasi kepada dokter dengan menggunakan fitur Tanya Dokter di KlikDokter. 

[HNS/NM]