Obat Antiinflamasi

Lupred

Klikdokter, 04 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Lupred digunakan untuk kondisi alergi, peradangan & penyakit lain yang memerlukan terapi glukokortikoid.

Pengertian

Lupred adalah obat yang di produksi oleh Pratapa Nirmala. Obat ini mengandung Prednisolone yang diindikasikan untuk kondisi alergi, peradangan dan penyakit lain yang memerlukan terapi glukokortikoid misalnya, rematik, kolagen dan penyakit kulit. Prednisolone merupakan golongan obat kortikosteroid yang berfungsi untuk mengurangi peradangan dengan membalikkan permeabilitas kapiler yang meningkat dan penindasan migrasi leukosit polimorfonuklear, mempengaruhi sistem limfatik dengan mengurangi aktivitas dan volumenya yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh ditekan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Hormon Kortikosteroid
  • Kandungan: Prednisolone 5 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Tablet
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Pratapa Nirmala
  • Harga: Rp. 30.000 - Rp. 51.700/ Strip

Kegunaan

Lupred digunakan untuk kondisi alergi, peradangan dan penyakit lain yang memerlukan terapi glukokortikoid misalnya, rematik, kolagen & penyakit kulit.

Dosis & Cara Penggunaan

Lupred merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

Dewasa: 1-4 tablet setiap hari. Dosis harus dikurangi secara bertahap hingga dosis efektif terendah.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Gangguan cairan dan elektrolit, retensi Na, kehilangan Kalium
  • Hipertensi
  • Gagal jantung kongesif
  • Kelemahan otot
  • Kehilangan massa otot
  • Osteoporosis
  • Keretakan kompresi tulang belakang
  • Ulkus peptikum (luka pada lapisan mukosa duodenum)
  • Distensi abdomen (gas atau cairan menumpuk dalam perut)
  • Eritema wajah
  • Peningkatan keringat
  • Kejang
  • Vertigo
  • Menstruasi tidak teratur
  • Keterlambatan pertumbuhan anak
  • Reaksi anafilaksis (alergi berat).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif
  • Ulkus peptikum (luka pada lapisan mukosa duodenum)
  • Tuberculosis
  • Osteoporosis (kepadatan tulang menurun)
  • Neurologis
  • Gangguan ginjal dan jantung
  • Infeksi jamur sistemik dan herpes simpleks okular

Interaksi Obat

  • Penggunaan bersamaan dengan aspirin tidak dianjurkan pada pasien dengan kolitis ulserativa (peradangan kronis yang terjadi pada usus besar ) yang tidak spesifik.
  • Metabolisme obat di percepat dengan penggunaan bersamaan dengan rifampisin, fenitoin, fenobarbital.
  • Dapat menonaktifkan vaksin.

Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.