Obat Antiinflamasi

Konixon

Klikdokter, 22 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Konixon untuk mengobati berbagai kondisi peradangan, alergi, dan menekan kerja sistem imun.

Pengertian

Konixon adalah obat yang diproduksi oleh Konimex. Konixon mengandung Methylprednisolone yang merupakan golongan obat kortikosteroid dan bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat dalam tubuh yang dapat mengakibatkan timbulnya peradangan. Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan, alergi, dan menekan kerja sistem imun. Konixon merupakan golongan obat keras, sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum digunakan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Kortikosteroid
  • Kandungan: Methylprednisolone Sodium Succinate 125 mg
  • Bentuk: Vial
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, Vial @ 125 mg + 1 Ampul Pelarut @ 2 mL
  • Farmasi: Konimex

Kegunaan

Konixon untuk mengobati berbagai kondisi peradangan, alergi, dan menekan kerja sistem imun.

Dosis & Cara Penggunaan

Konixon merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Konixon juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
Aturan penggunaan Konixon:

  1. Injeksi Intravena
    • Anti-inflamasi atau imunosupresif
      Diberikan dosis 10-500 mg / hari. Disuntikkan melalui intravena (pembuluh darah)
    • Penolakan allograft akut pada penerima transplantasi organ
      Diberikan dosis 0,5-1 g / hari. Disuntikkan melalui intravena (pembuluh darah) .
    • Status asthmaticus
      Diberikan dosis 40 mg, ulangi pemberian sesuai dengan respons pasien.
  2. Injeksi Intramuskular
    • Anti-inflamasi atau imunosupresif
      Diberikan dosis 10-80 mg sekali sehari. Disuntikkan melalui intramuskular (melalui otot).

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25°C.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Konixon yang mungkin terjadi adalah:

  • Reaksi alergi
  • Miopati akut
  • Hipertensi
  • Tukak peptik
  • Jerawat
  • Kelemahan otot
  • Penurunan K darah

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Konixon pada pasien dengan kondisi:

  • Infeksi jamur sistemik kecuali terapi anti infeksi khusus digunakan
  • Tidak boleh diberikan bersamaan dengan vaksin

Interaksi Obat

  • Risiko hipokalaemia jika diberikan bersamaan dengan agen penipisan K (misalnya: Amfoterisin B, diuretik).
  • Menurunkan pembersihan jika diberikan bersamaan dengan antibiotik macrolide.
  • Dapat menurunkan kadar isoniazid dalam serum.
  • Meningkatkan clearance jika diberikan bersamaan dengan kolestyramine.
  • Risiko kejang jika diberikan bersamaan dengan siklosporin.
  • Meningkatkan risiko aritmia jika diberikan bersamaan dengan digitalis glikosida.
  • Menurunkan metabolisme jika diberikan bersamaan dengan estrogen, termasuk kontrasepsi oral.
  • Meningkatkan metabolisme jika diberikan bersamaan dengan penginduksi CYP3A4 (misalnya: Rifampisin, barbiturat).
  • Meningkatkan konsentrasi plasma jika diberikan bersamaan dengan penghambat CYP3A4 (misalnya: Ketoconazole, erythromycin).
  • Risiko efek saluran pencernaan jika diberikan bersamaan dengan aspirin atau NSAID lain.
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin.
  • Dapat mengurangi efek terapeutik antidiabetik.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Konixon ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.