Obat Antibiotik

Etagemycetin

apt. Annas Reza, S.Farm, 23 Mei 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Etagemycetin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi. Apa saja yang perlu diketahui dari antibiotik ini.

Etagemycetin

Etagemycetin

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Obat Antibiotik

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan Anak

Bentuk obat

Kapsul, suspensi

Etagemycetin untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: 

Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada wanita hamil. 

 

Peringatan Menyusui:

Etagemycetin dapat terdistribusi ke dalam ASI. Informasikan pada dokter apabila kamu sedang menyusui.

Pengertian Etagemycetin

Etagemycetin merupakan obat antibiotik diproduksi oleh Errita Pharma yang mengandung chloramphenicol. Chloramphenicol adalah antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Chloramphenicol tergolong ke dalam golongan antibiotik bakterisidal yang bekerja dengan menghambat pertumbuhan atau fungsi biologis bakteri, hingga dengan membunuh bakteri yang bersangkutan. 

Etagemycetin adalah antibiotik dengan spektrum kinerja yang luas, artinya dapat digunakan untuk melawan infeksi dari berbagai jenis bakteri sekaligus. Akan tetapi, Etagemycetin sangat efektif digunakan untuk kasus flu yang disebabkan oleh Haemophyllus influenzae, infeksi selaput otak oleh Neisseria meningitidis, serta infeksi paru-paru oleh Streptococcus pneumoniae. Etagemycetin tersedia dalam bentuk sediaan suspensi dan kapsul.

Artikel lainnya: Hati-hati, Penyakit Tipes Rentan Membuat Stres 

Keterangan 

1. Etagemycetin kapsul

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik
  • Kandungan: Chloramphenicol 250 mg
  • Kemasan: Boks, Strip @ 10 kapsul
  • Farmasi:  Errita Pharma
  • Harga Etagemycetin kapsul: Rp 12.000 – Rp 20.000 per strip

2. Etagemycetin suspensi 

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik
  • Kandungan: Chloramphenicol 125 mg/5 ml
  • Kemasan: Dus, Botol @ 60 ml
  • Farmasi: Errita Pharma
  • Harga Etagemycetin suspensi: Rp 15.000 – Rp 30.000 per botol

Kegunaan Etagemycetin

Etagemycetin digunakan untuk membunuh bakteri penyebab beberapa penyakit, seperti demam tifoid (penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica) & paratifoid (penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella paratyphi), infeksi berat yang disebabkan oleh Salmonela sp, H influenza, riketsia, Limfogranuloma-psikatosis, dan meningitis yang disebabkan oleh bakteri gram negatif, mengatasi infeksi pernafasan karena Burkholderia cepacia.

Dosis dan Aturan Pakai Etagemycetin 

Etagemycetin atau chloramphenicol termasuk dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Tujuan: Infeksi bakteri, demam tifoid

Bentuk: Kapsul, suspensi

  • Dewasa: Dosis 50 mg/kg BB per hari yang diberikan dalam 4 dosis terbagi selama 2 – 4 hari atau 8 – 10 hari untuk demam tifoid.
  • Anak: Dosis 25 mg/kg BB per hari yang diberikan dalam 4 dosis terbagi selama 2 – 4 hari atau 8 – 10 hari untuk demam tifoid. 

Cara Penggunaan Etagemycetin

  • Apabila kamu lupa menggunakan obat, maka segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
  • Konsumsi obat secara teratur dan pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
  • Kocoklah botol kemasan Etagemycetin suspensi sebelum digunakan agar zat aktif obat merata, gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan.
  • Etagemycetin sebaiknya diminum saat peruk kosong. Disarankan untuk mengonsumsi Etagemycetin kapsul atau suspensi 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Minumlah Etagemycetin kapsul dengan segelas air.
  • Etagemycetin injeksi hanya boleh disuntikkkan oleh dokter atau tenaga medis profesional lain dibawah pengawasan dokter.
  • Gunakan Etagemycetin sesuai instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
  • Habiskan seluruh dosis obat yang diresepkan dokter meskipun kamu merasa sudah lebih baik. Hal ini sangat penting untuk mencegah resistensi dan mencegah infeksi berulang. Jika gejala tidak membaik setelah menghabiskan obat, segera temui dokter.
  • Tetap menggunakan Etagemycetin sesuai yang diresepkan dokter, meski ada perubahan gejala.
  • Berhenti mengonsumsi Etagemycetin secara tiba-tiba akan meningkatkan risiko resistensi pada antibiotik ini.
  • Jangan berbagi Etagemycetin dengan orang lain, sekalipun mempunyai gejala yang sama.

Artikel lainnya: Sempat Sembuh, Kenapa Meningitis Bisa Kambuh Lagi?

Cara Penyimpanan

  • Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.
  • Simpan Etagemycetin kapsul, dan suspensi pada suhu dibawah 25 derajat Celcius dan terlindung dari cahay langsung.

Efek Samping Etagemycetin 

Efek samping yang bisa saja terjadi dalam penggunaan antibiotik chloramphenicol adalah:

  • Gangguan darah (anemia, trombositopenia, granulositopenia)
  • Gangguan saluran cerna (mual, muntah, nyeri perut, diare)
  • Reaksi hipersensitif (demam, ruam, biduran, bengkak)
  • Sakit kepala
  • Depresi ringan hingan sedang
  • Gangguan pendengaran
  • Gangguan penglihatan (neuritis optik)
  • Grey baby syndrome 

Overdosis

Penggunaan dosis berlebihan akan menimbulkan gejala seperti anemia, leukopenia, mual, muntah, dan diare.

Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila terjadi perburukkan efek samping atau gejala lainnya seperti tremor dan kejang. Penanganan kegawat daruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis professional. 

Kontraindikasi

Hindari penggunaan apabila kamu memiliki kondisi:

  • Hipersensitif terhadap chloramphenicol 
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Depresi sumsum tulang
  • Wanita hamil dan menyusui

Interaksi Obat Etagemycetin dengan Obat Lain

Informasikan pada dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan chloramphenicol dapat menurunkan efektifitas atau meningkatkan toksisitas. Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan chloramphenicol:  

  • Menurunkan efektifitas kontrasepsi oral.
  • Menurukan efek zat besi dan vitamin B12 dalam mengatasi anemia.
  • Meningkatkan risiko pendarahan bersama warfarin.
  • Penggunaan bersama rifampicin dan phenobarbital dapat menurunkan efektifitas Thiamphenicol.
  • Meningkatkan toksisitas phenytoin, dicumarol, tolbutamide.

List di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan chloramphenicol. Maka diingatkan untuk menginformasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi. 

Tidak semua obat berinteraksi dengan chloramphenicol, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kesehatan kamu. 

Peringatan dan Perhatian

  • Sebelum pengobatan dengan Etagemycetin harus dilakukan pemeriksaan reaksi kepekaan terhadap Etagemycetin. Sebaiknya kamu tidak menggunakan Etagemycetin jika memiliki riwayat hipersensitif pada Etagemycetin.
  • Ikuti semua saran dan instruksi dokter. Baca petunjuk dan anjuran yang terdapat pada kemasan.
  • Sebaiknya hindari pemberian berulang dan jangka panjang. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan mikroorganisme yang tidak peka terhadap fungi.
  • Informasikan pada dokter riwayat penyakit yang sedang atau pernah kamu derita, terutama:
  • Gangguan fungsi ginjal dan hati berat
  • Penggunaan Etagemycetin dalam waktu lama perlu melakukan pemeriksaan darah secara berkala.
  • Etagemycetin harus diberikan secara hati-hati pada bayi baru lahir (2 minggu pertama) dan bayi premature untuk menghindari grey syindrome.
  • Informasikan pada dokter apabila kamu akan melakukan vaksinasi selama mengonsumsi Etagemycetin.
  • Obat ini menyebabkan pusing dan sakit kepala, hindari melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi seperti mengemudi dan mengoperasikan mesin.
  • Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui, hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek lain yang tidak diinginkan lainnya.

Artikel lainnya: Serupa Tapi Tak Sama, Apa Perbedaan ISPA dan Influenza? 

Kategori Kehamilan

Kategori C

Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada wanita hamil. 

Peringatan Kehamilan

Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Chloramphenicol dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui

Penyakit Terkait

  • Infeksi
  • Infeksi bakteri
  • Infeksi konjungtiva
  • Meningitis

Rekomendasi Obat Sejenis Etagemycetin

#JagaSehatmu dari beragam penyakit. Yuk download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter online 24 jam. 

[LUF]