HomeInfo SehatSarafWaspada, Multiple Sclerosis Bisa Jadi Penyebab Brain Fog
Saraf

Waspada, Multiple Sclerosis Bisa Jadi Penyebab Brain Fog

Ayu Maharani, 30 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak cuma menimbulkan keterbatasan gerak, penyakit multiple sclerosis juga disinyalir bisa menyebabkan masalah otak seperti brain fog. Bagaimana mungkin? Cek faktanya!

Waspada, Multiple Sclerosis Bisa Jadi Penyebab Brain Fog

Otak merupakan organ paling kompleks yang ada di tubuh Anda. Organ yang satu ini juga melakukan banyak fungsi penting bagi kehidupan. 

Sayangnya, fungsi otak tak bisa terus-menerus optimal, apalagi jika sedari awal Anda mengalami penyakit multiple sclerosis (MS).

Melansir dari Healthline, lebih dari 50 persen penderita penyakit sklerosis ganda mengalami perubahan kognitif yang berujung pada brain fog, istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana otak tidak bekerja sebagaimana mestinya. 

Saat brain fog terjadi, Anda akan sulit berkonsentrasi, lupa dengan kata-kata, mudah kehilangan benda yang sering dipegang, sulit mengambil keputusan, atau melewatkan janji tanpa disengaja. Prestasi di tempat kerja dan di sekolah tentunya juga ikut terpengaruh.

Kenapa Multiple Sclerosis Bisa Jadi Penyebab Brain Fog?

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, multiple sclerosis bisa menyebabkan gangguan di serabut saraf sehingga muncul lesi di otak. 

“Lesi itulah yang pada akhirnya mempengaruhi saraf-saraf di otak. Kalau sudah begitu, gejala brain fog pasti akan timbul,” ujar dr. Dyah Novita. 

Impuls listrik di tubuh manusia akan berjalan melalui sel saraf yang disebut neuron. Setiap neuron memiliki benang saraf atau akson yang bentuknya mirip ekor untuk membawa impuls ke sel berikutnya. 

Akson memiliki pelindung yang disebut mielin. Dengan adanya mielin, transmisi sinyal menjadi lebih cepat. 

Nah, penyakit multiple sclerosis dapat menyebabkan kerusakan fungsi mielin sehingga kemampuan saraf untuk menghantarkan sinyal listrik akan melambat dan tidak terkoordinasi. 

Apabila kerusakan mielin sampai berimbas pada akson, maka sinyal listrik akan terhalang sepenuhnya. Saraf pun tidak dapat mengirimkan informasi yang sesuai, dan gejala brain fog dapat muncul secara perlahan. 

Tak cuma menyebabkan kesulitan dalam berpikir dan mengingat, perubahan kondisi otak akibat multiple sclerosis juga dapat memicu gangguan kesehatan mental, seperti depresi.

Artikel Lainnya: Ketahui Penyebab Kesemutan Saat Olahraga

Brain Fog Jadi Bahaya Multiple Sclerosis, Bagaimana Perawatannya?

Sklerosis ganda diyakini sebagai penyakit autoimun. Dengan kata lain, sistem kekebalan yang biasanya melindungi tubuh malah menyerang dirinya sendiri.

Dalam kasus multiple sclerosis, imun tubuh malah menyerang saraf di sistem saraf pusat, termasuk otak, sumsum tulang belakang, dan saraf optik (mata). 

Oleh karena itu, penanganan multiple sclerosis diawali dengan mengontrol penyakit tersebut terlebih dulu dengan terapi modifikasi, yakni dengan obat kortikosteroid dan interferon beta, fisioterapi, serta plasmapheresis. 

Tujuan dari terapi modifikasi adalah agar jumlah lesi baru atau area kerusakan saraf akibat multiple sclerosis tidak bertambah. 

Perlu diingat bahwa multiple sclerosis belum bisa disembuhkan secara total. Pengobatan yang diberikan hanya untuk mengontrol gejala, serta mengurangi kekambuhan gejala. 

Tidak cukup hanya dengan pengobatan dari dokter, pasien multiple sclerosis juga perlu melakukan gerakan olahraga yang disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Selain itu, pasien juga diwajibkan untuk tidak merokok. Menjaga berat badan ideal juga penting untuk dilakukan. 

Setelah treatment dan pola hidup sehat diterapkan, dokter baru akan menentukan kekuatan dan defisit kognitif. 

Dokter juga bisa merekomendasikan program rehabilitasi kognitif untuk mencegah gejala brain fog kian memburuk. Rehabilitasi tersebut terdiri atas:

  • Aktivitas restoratif, termasuk belajar dan latihan memori.
  • Kegiatan kompensasi, misalnya membuat kalender pengingat, berlatih menulis dan membawa catatan penting, serta membuat daftar checklist.

Artikel Lainnya: Penyakit Autoimun yang Sering Mengintai Anak

Orang yang hidup dengan multiple sclerosis biasanya akan mengalami gangguan tidur. Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa memperburuk gangguan kognitif yang dialami. Atas dasar itu, dokter juga terkadang akan meresepkan obat tidur untuk pasien.

Terkait pola makan, pasien multiple sclerosis juga mesti cermat. Pola makan sehat yang bisa diterapkan untuk mendukung perawatan, yaitu memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, protein tanpa lemak, serta sumber lemak baik; seperti minyak zaitun dan alpukat. 

Pasien multiple sclerosis juga mesti mengurangi makanan dan minuman yang tinggi gula atau garam guna menurunkan laju peradangan di dalam tubuh. 

Demikianlah penjelasan mengenai hubungan antara multiple sclerosis dan brain fog

Apabila masih ada pertanyaan seputar kesehatan, Anda dapat mengonsultasikannya kepada dokter dengan memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

SarafOtakMultiple Sclerosis

Konsultasi Dokter Terkait