Saraf

Suplemen Pencegah Alzheimer, Berguna atau Berbahaya?

dr. Adeline Jaclyn, 08 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beberapa suplemen yang tersedia di pasaran mengklaim dapat mencegah penyakit Alzheimer. Seperti apa faktanya?

Suplemen Pencegah Alzheimer, Berguna atau Berbahaya?

Alzheimer merupakan salah satu penyakit yang menjadi kekhawatiran bagi para lanjut usia. Penyakit ini juga paling sering menyebabkan demensia atau hilangnya daya ingat pada orang tua.

Gejala umum dari penyakit ini berupa hilangnya daya ingat jangka pendek, kebingungan, perubahan mood, perilaku yang berulang dan menyebabkan respons yang tidak sesuai. Penyakit ini akan menimbulkan dampak negatif tak hanya bagi penderita, namun juga keluarga penderita.

Masalah lain yang tak kalah penting adalah fakta bahwa hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan kondisi Alzheimer. Oleh sebab itu, pencegahan dini penting untuk dilakukan agar saat berusia lanjut seseorang tetap memiliki kualitas hidup yang baik.

Perubahan gaya hidup dan konsumsi suplemen diyakini dapat mencegah berkembangnya atau memperlambat proses penyakit Alzheimer.

Salah satu perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan dalam menjaga kesehatan otak adalah dengan latihan fisik secara teratur. Aktivitas ini dapat mengurangi risiko berkembangnya penyakit Alzheimer hingga 50 persen. Latihan yang dimaksud bertujuan untuk mencegah hilangnya daya ingat dengan menstimulasi kemampuan otak dalam menjaga hubungan antar sel dan juga membuat hubungan sel baru.

Bagaimana dengan suplemen? Kebanyakan suplemen hanya memiliki bukti sedikit dalam mendukung penggunaannya untuk penyakit Azheimer, terutama penelitian yang dilakukan pada manusia.

Beberapa suplemen mungkin saja dapat mengurangi risiko atau memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer ini. Suplemen yang mengandung asam folat, vitamin B12, vitamin D, magnesium, dan minyak ikan dapat membantu untuk memelihara kesehatan otak.

Antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan resveratrol berfungsi untuk mengeliminasi radikal bebas dari tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan, bahkan kematian sel otak. Vitamin C telah menunjukkan dampaknya dalam mengurangi risiko penyakit Alzheimer sebanyak 20 persen, jika dikonsumsi dengan vitamin E.

Untuk mendapatkan manfaat dari vitamin C sepenuhnya, dibutuhkan dosis sebanyak 2000 mg per hari. Sementara itu studi baru menunjukkan bahwa mengonsumsi resveratrol harian akan memperlambat proses dari penyakit ini, namun belum terbukti dapat melawan penyakit Alzheimer.

DHA yang berada di dalam omega-3 diduga membantu mencegah penyakit Alzheimer dan demensia lainnya. Suplemen ini dapat ditemukan pada minyak ikan yang berperan dalam proteksi memori dan mencegah kerusakan sel otak.

Ada terkaitan antara vitamin D dan penyakit Alzheimer. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang dengan Alzheimer memiliki kadar vitamin D yang rendah. Satu studi menemukan bahwa orang dengan kadar vitamin D yang sangat rendah, dua kali cenderung mempunyai penyakit Alzheimer.

Orang mengenal ginkgo biloba sebagai penyokong daya ingat dan mungkin terdengar dapat membantu kondisi Alzheimer. Namun penelitian yang telah dilakukan selama bertahun-tahun tidak menemukan bukti yang menunjukkan peningkatan memori, bahkan pada orang yang tidak mengalami Alzheimer. Terlebih lagi ginkgo dapat menyebabkan efek samping seperti perdarahan, menurunkan gula darah dan mengubah tekanan darah. Oleh sebab itu konsumsi suplemen ini sebaiknya dihindari.

Suplemen berikut juga masih dipertimbangkan untuk dikonsumsi sebagai nutrisi daya ingat sehari-hari:

  • Koenzim Q10
  • Asam lipoik alfa
  • Fosfatidilserin
  • Asetil-L-karnitin

Sampai saat ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan suplemen untuk mencegah penyakit Alzheimer. Sebelum membeli suplemen, sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter ahli agar suplemen yang dikonsumsi bermanfaat dan Anda terhindar dari efek samping yang membahayakan kesehatan.

(RH)

Kesehatan otak
Otak Sehat
Suplemen
Suplemen Otak
Alzheimer