Saraf

Mengenal Glasgow Coma Scale (GCS), Metode Penilaian Tingkat Kesadaran

Fatin NurJauhara, 20 Jun 2023

Ditinjau Oleh dr. Devia Irine Putri

Glasgow coma scale adalah metode yang digunakan dalam medis untuk mengukur kesadaran pasien dan bisa menandakan seberapa parah cedera otak. Yuk, simak informasi lengkapnya.

Mengenal Glasgow Coma Scale (GCS), Metode Penilaian Tingkat Kesadaran

Seseorang bisa kehilangan kesadaran, salah satunya karena cedera pada otak. Kondisi ini perlu penanganan lanjut dari dokter dengan bantuan GCS (Glasgow Coma Scale).

Dengan metode ini, dokter dapat mengetahui keparahan cedera otak yang dialami pasien, sekaligus menentukan perawatannya. Lebih lengkap, yuk, simak ulasannya berikut ini!

Apa Itu Glass Coma Scale?

Glasgow coma scale (GCS) adalah sebuah metode yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien yang mengalami kejadian darurat medis, misalnya cedera otak.

Metode ini ditemukan pada tahun 1974 oleh seorang profesor bedah saraf di University of Glasgow’s Institute of Neurological Sciences dan masih digunakan hingga saat ini.

Penilaian tingkat kesadaran ini akan dilakukan secara rutin oleh tenaga medis profesional, sehingga gambaran kondisi kesadaran pasien dapat diketahui dan perawatan yang sesuai bisa diberikan.

Bagaimana Cara Menilai Glass Coma Scale?

Berdasarkan penjelasan dari buku Glasgow Coma Scale, terdapat tiga aspek yang akan dinilai pada GCS ini, yaitu kemampuan pasien dalam membuka mata (E), berbicara (V), dan bergerak (M).

Masing-masing aspek memiliki tingkatannya sendiri yang dinilai dari angka 1 untuk tidak ada respon, hingga nilai maksimal 4 untuk membuka mata, 5 berbicara, 6 bergerak. Kemudian, dari tiga aspek tersebut dijumlahkan sehingga menghasilkan nilai GCS.

Berdasarkan tingkatan tersebut, rentang nilai yang bisa didapatkan pasien bervariasi, yaitu 3 untuk nilai terendah dan 15 untuk nilai tertinggi. Berikut adalah tiga aspek penilaian GCS:

Respon Membuka Mata (E): Nilai Tertinggi 4

  • Poin 1. Tidak membuka mata sama sekali meski sudah diberikan rangsangan
  • Poin 2. Membuka mata setelah diberikan rangsangan pada ujung jari
  • Poin 3. Membuka mata setelah diberikan rangsangan suara atau perintah
  • Poin 4. Membuka mata tanpa diberikan rangsangan (spontan)

Respon Berbicara (V): Nilai Tertinggi 5

  • Poin 1. Tidak ada suara yang jelas meski sudah diberikan rangsangan
  • Poin 2. Mengerang
  • Poin 3. Mengeluarkan kata-kata dengan jelas
  • Poin 4. Orientasi tidak baik atau tampak bingung tetapi komunikasi jelas
  • Poin 5. Orientasi baik, dapat menyebutkan nama, tempat, dan tanggal

Respon Bergerak (M): Nilai Tertinggi 6

  • Poin 1 .Tidak ada gerakan lengan atau tungkai meski sudah diberi rangsangan
  • Poin 2. Ekstensi (mengangkat) siku lengan
  • Poin 3. Gerakan melipat siku lengan, namun gerakan tidak normal
  • Poin 4. Gerakan melipat siku lengan dengan cepat, namun gerakan kurang normal
  • Poin 5. Mengangkat tangan di atas klavikula (tulang antara leher dan bahu) setelah diberi rangsangan pada kepala dan leher
  • Poin 6. Mematuhi dua perintah berbeda

Nilai dari masing-masing aspek akan dijumlahkan untuk mengetahui GCS pasien. Misalnya, total nilai yang didapatkan adalah 10, maka petugas kesehatan akan menulisnya dengan kode GCS10 = E3 V4 M3.

Pasien yang mendapatkan nilai GCS15, berarti memiliki kesadaran maksimal. Sementara itu, pasien yang memiliki nilai GCS3 dapat dikatakan koma atau meninggal.

Disampaikan oleh dr. Devia Irine Putri, “pasien dengan nilai GCS4 bisa dikatakan mengalami semi koma”.

“Semi koma merupakan penurunan kesadaran yang terjadi ketika pasien tidak bisa memberi respons terhadap rangsangan verbal dan tidak dapat dibangunkan sama sekali tetapi masih memiliki refleks kornea dan pupil yg baik” tambah dr. Devia.

Selain menentukan tingkat kesadaran, GCS juga dapat digunakan untuk menentukan jenis cedera otak yang dialami. Berdasarkan nilai GCS, cedera otak dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu:

  • Cedera otak berat : GCS 3-8
  • Cedera otak Sedang: GCS 9-12
  • Cedera otak ringan: GCS 13-15

Artikel Lainnya: Macam-Macam Penyakit Saraf yang Mungkin Terjadi

Siapa Saja yang Membutuhkan Glasgow Coma Scale?

Awal mula perkembangan GCS ditujukan untuk menilai tingkat keparahan koma atau disfungsi tubuh akibat cedera otak. Namun, seiring berjalannya waktu, metode ini juga dapat digunakan pada kondisi apapun yang menyebabkan penurunan kesadaran.

Berikut adalah beberapa kondisi yang membutuhkan glasgow coma scale.

  • Stroke
  • Infeksi
  • Abses otak
  • Trauma umum atau pasien ICU
  • Pasien koma yang bukan disebabkan oleh trauma
  • Kejang
  • Overdosis
  • Keracunan

Selain beberapa kondisi di atas, GCS juga bisa digunakan tenaga kesehatan saat menerima pasien yang baru masuk ke unit gawat darurat (UGD).

Nah, itu dia ulasan lengkap mengenai glasgow coma scale. Bila kamu masih memiliki pertanyaan seputar metode penilaian tingkat kesadaran ini, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter.

Untuk konsultasi lebih mudah dengan dokter spesialis saraf, kamu bisa menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Dokter akan memberikan solusi terkait masalah kesehatanmu. Bersama KlikDokter, yuk #JagaSehatmu setiap harinya!

(APR/NM)

Konsultasi Dokter Terkait