Saraf

Ini Beda Kesemutan Biasa dan Kesemutan akibat Neuropati

Tim Redaksi KlikDokter, 25 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda sering kesemutan? Jangan-jangan bukan kesemutan biasa, tapi kesemutan karena neuropati. Temukan beda keduanya di dalam artikel ini!

Ini Beda Kesemutan Biasa dan Kesemutan akibat Neuropati

Kesemutan, merupakan sensasi menggelitik yang bisa menyebabkan ngilu dan biasanya terjadi di kaki atau tangan. Sensasi yang cukup sering terjadi dan bisa hilang sendirinya, kerap dianggap sebagai kesemutan biasa. Padahal, kesemutan juga bisa diakibatkan neuropati. Lantas, apa bedanya?

Sebelum mengetahui jawabannya, Anda perlu tahu terlebih dahulu mengenai neuropati perifer atau kerusakan saraf tepi. Ini adalah gangguan yang terjadi akibat adanya kerusakan pada sistem saraf perifer atau sistem saraf tepi.

Jika saraf tepi rusak, maka pesan dari otak atau tulang belakang dari dan ke seluruh tubuh pun terganggu.

Akibatnya, ketika terjadi sensasi nyeri, Anda bisa saja tidak merasakannya. Hal ini dalam kasus tertentu bisa berbahaya karena Anda tidak menyadari telah terjadi luka yang serius pada anggota tubuh.

Beda Kesemutan Biasa dan Kesemutan Neuropati

Namun begitu, kesemutan tidak selalu  merupakan gejala neuropati. Ada beberapa perbedaan yang perlu Anda cermati untuk membedakan kesemutan biasa dengan neuropati.

  • Penyebab

Kesemutan biasa umumnya diakibatkan oleh hambatan aliran darah ke saraf tepi. Misalnya, saat Anda duduk bersila dalam waktu yang lama atau tidur dengan posisi tangan yang tertindih badan. Hal tersebut menyebabkan aliran darah terhambat dan terjadi kesemutan.

Sementara itu, kesemutan akibat neuropati biasanya disebabkan oleh penyakit yang mendasari. Salah satunya adalah diabetes. Sekitar setengah penderita diabetes mengalami kesemutan atau kebas yang disebut neuropati diabetikum.

  • Periode

Periode terjadi kesemutan biasa karena adanya salah posisi duduk, berdiri, atau tidur. Sementara itu, kesemutan akibat neuropati bisa muncul lalu hilang tiba-tiba dan sering kali berulang.

  • Frekuensi

Frekuensi terjadinya kesemutan biasa hanya sebentar dan hilang dengan perubahan posisi dan peregangan (stretching) agar aliran darah kembali lancar.

Ada pun, neuropati bisa berlangsung terus-menerus tergantung kondisi masing-masing.

  • Lokasi

Lokasi kesemutan biasanya terjadi di ujung tubuh, yaitu jari-jari, kaki, tangan, dan telapaknya.

Namun selain itu, pada kesemutan akibat neuropati bisa disertai penjalaran, yaitu kesemutan menjalar dari satu bagian ke bagian yang lebih atas atau dari kiri lalu kanan.

Gejala tambahan

Kesemutan biasa tidak memiliki gejala tambahan. Ini berbeda dengan kesemutan akibat neuropati.

Seiring berjalannya waktu, kesemutan akibat neuropati biasanya disertai gejala lain yang lebih parah. Misalnya, kram, mati rasa, gangguan motorik otot, penglihatan kabur, pusing berputar, mual, dan muntah.

Kalau tidak segera dideteksi, kesemutan ini dapat berkembang menjadi perasaan kebas atau mati rasa. Akibat yang dapat ditimbulkan adalah berkurangnya keseimbangan karena hilangnya sensasi sentuhan pada kaki sehingga akan lebih mudah jatuh.

Jaga kesehatan saraf

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan saraf. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu konsumsi makanan bergizi lengkap seimbang, rutin olahraga, hindari rokok dan alkohol, cukup istirahat.

Untuk melindungi dan memelihara saraf, Anda dapat mengonsumsi hemaviton Neuro Forte. Vitamin neurotropik ini bekerja optimal untuk menjaga kesehatan sistem saraf karena memiliki kandungan utama vitamin B1 100 mg, vitamin B6 100 mg, dan vitamin B12 5000 mcg.

Itulah perbedaan kesemutan biasa dan kesemutan akibat neuropati. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, berkonsultasilah pada dokter. Di sisi lain, sangat penting untuk mencegah kerusakan sel saraf sedini mungkin. Selain menerapkan pola hidup sehat dan aktif, minumlah hemaviton Neuro Forte secara teratur.

[HNS/ RH]

AdvertorialKesemutanKesemutan Neuropati

Konsultasi Dokter Terkait