Saraf

7 Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai

Siti Putri Nurmayani, 04 Jan 2023

Ditinjau Oleh dr. Sepriani Timurtini

Pendarahan otak bisa berakibat fatal. Ini 7 gejala pendarahan otak yang perlu diwaspadai.

7 Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai

Presenter Indra Bekti dilarikan ke rumah sakit usai tidak sadarkan diri. Ia mengalami pendarahan otak akibat pembuluh darah arteri di otaknya pecah.

Kondisi yang dikenal sebagai stroke hemoragik ini menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitar otak. Salah satu gejalanya adalah tidak sadarkan diri.

Pendarahan juga bisa mengiritasi jaringan otak dan memicu pembengkakan. Sel-sel otak juga bisa terbunuh sehingga memicu kelumpuhan hingga kematian.

Karena itu, untuk menghindari kemungkinan terburuk, mari kenali sejumlah gejala pendarahan otak berikut:

1. Sakit Kepala Parah

Sakit Kepala Parah

Sakit kepala parah yang terjadi mendadak bisa menjadi tanda pendarahan otak. Dalam 60 detik pertama, rasa sakit yang kamu alami bisa sangat intens. Kondisi ini dapat berlangsung selama lima menit. Kemudian, gejala akan berkurang beberapa jam setelahnya.

Disampaikan dr. Sepriani Timurtini Limbong, sakit kepala karena pendarahan otak biasanya disertai dengan gejala lain, seperti kehilangan kesadaran, kelemahan anggota tubuh, bicara cadel, dan lain sebagainya. 

Artikel Lainnya: Penyebab Perdarahan Otak atau Hemoragik

2. Kelemahan Anggota Tubuh

Ciri-ciri pendarahan otak berikutnya, yaitu anggota tubuh melemah, mengalami kesemutan, dan mati rasa. Kondisi ini juga bisa menyebabkan wajah, lengan, maupun kaki mengalami kelumpuhan. Umumnya, kelumpuhan terjadi pada salah satu sisi tubuh.

Jaringan otak yang mati akibat pendarahan otak menyebabkan fungsi organ tubuh terganggu. Akibatnya, kamu mengalami gangguan gerak.

3. Mual dan Muntah

Mual dan muntah adalah gejala pendarahan otak yang bisa kamu rasakan. Hal ini terjadi akibat pendarahan otak merangsang chemoreceptor trigger zone alias zona pemicu kemoreseptor.

Zona pemicu kemoreseptor adalah bagian otak yang merespon gejala muntah. Rangsangan berlebih pada chemoreceptor trigger zone membuat kamu mengalami peningkatan air liur, tekanan di dalam perut, rasa mual, dan muntah. 

4. Kehilangan Kesadaran

Terkadang, pendarahan otak yang terlalu dalam dapat meluas ke ventrikel, yaitu ruang berisi cairan di tengah otak. Kondisi ini dapat memperbesar ukuran ventrikel sehingga mengakibatkan kamu mengalami kebingungan, lesu, hingga kehilangan kesadaran.

5. Bicara Cadel

Pendarahan otak bisa merusak saraf kranial yang berperan mendukung fungsi gerak otot dan pancaindra. Akibatnya, otot bibir, lidah, dan laring kamu melemah sehingga jadi sulit berbicara.

Kamu pun mengalami gejala pendarahan otak berupa bicara pelo atau cadel (disartria)

6. Kesulitan Menelan

Selain kesulitan berbicara, pengidap stroke hemoragik juga sulit mengunyah dan menelan makanan. Kerusakan sistem saraf mengurangi kontrol otot sehingga kamu mengalami gangguan mengunyah dan menelan.

7. Sesak Napas dan Detak Jantung Tidak Normal

Pendarahan yang terjadi di batang otak bisa bikin kamu kesulitan bernapas dan memiliki detak jantung tidak normal.

Berdasarkan penelitian American Heart Association, peningkatan detak jantung pada pasien pendarahan otak bisa meningkatkan risiko kematian.

Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Hilang Ingatan bagi Penderita Stroke

Pendarahan di otak bisa berakibat fatal. Karena itu, ketika kamu mengalami gejala pendarahan otak, #JagaSehatmu dengan segera mengunjungi rumah sakit terdekat.

Konsultasi mengenai pendarahan otak juga bisa kamu lakukan lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(ADT/NM)

Konsultasi Dokter Terkait