Saraf

Bagian-Bagian dan Fungsi Otak Kecil yang Perlu Kamu Tahu

Fatin Nur Jauhara, 24 Okt 2022

Ditinjau Oleh dr. Dyah Novita

Meski ukurannya kecil, fungsi otak kecil tidak main-main. Kita ulas selengkapnya di sini, berikut bagian otak kecil dan risiko kesehatan yang mungkin menyerangnya.

Bagian-Bagian dan Fungsi Otak Kecil yang Perlu Kamu Tahu

Cerebellum berasal dari bahasa latin yang berarti otak kecil. Sejak dahulu kala, peneliti percaya bahwa fungsi otak kecil adalah menyelaraskan pergerakan otot. Seiring dengan perkembangan teknologi, otak kecil ditemukan memiliki fungsi lebih dari itu.

Otak kecil terletak di belakang kepala di bawah otak besar. Meski memiliki bentuk yang kecil, cerebellum mengandung 80 persen sel saraf atau neuron. Hal ini membuat otak kecil sebagai salah satu bagian yang membentuk sistem saraf manusia.

Yuk, simak fungsi, cara kerja, dan risiko kesehatan yang mungkin terjadi pada otak kecil berikut ini!

Mengenal Fungsi Otak Kecil

Otak kecil adalah salah satu organ yang memiliki fungsi penting untuk tubuh, seperti menggerakan otot dan mengontrol keseimbangan. Berdasarkan buku Neuroscience dari Universitas Texas, otak kecil memiliki empat fungsi utama, yaitu:

1. Menjaga Keseimbangan dan Postur Tubuh

Fungsi otak kecil yang pertama adalah menyesuaikan postur agar tubuh tetap dalam posisi seimbang. Otak kecil akan memberikan perintah ke saraf motorik untuk melakukan pergeseran posisi tubuh atau pergerakan otot.

2. Menyelaraskan Gerakan Tubuh

Sebagian besar gerakan tubuh membutuhkan kerja sama antar sekelompok otot. Hal ini dapat diatur oleh cerebellum yang berperan dalam menyelaraskan ketepatan waktu dan kekuatan kelompok otot yang berbeda sehingga tubuh dapat menghasilkan gerakan.

3. Mempelajari Motorik

Otak kecil juga memiliki andil dalam mempelajari gerakan motorik. Bagian otak ini melakukan adaptasi dan menyempurnakan gerakan motorik melalui proses percobaan. 

Misalnya, kamu belajar memukul bola bisbol. Butuh beberapa waktu percobaan hingga kamu dapat memukul bola bisbol dengan tepat dan akurat.

4. Membantu Fungsi Kognitif 

Meskipun sebagian besar fungsi otak kecil terkait dengan gerakan tubuh, otak kecil ternyata juga berperan dalam fungsi kognitif tertentu, seperti kemampuan berbahasa. Selain itu, otak kecil memiliki fungsi dalam mengelola emosi dan pengambilan keputusan.

Artikel Lainnya: Penting, Ini Cara Menjaga Kesehatan Otak

Bagian-Bagian Otak Kecil yang Perlu Diketahui

Otak kecil berbentuk setengah lingkaran di sekitar batang otak yang menghubungkan otak kecil ke sumsum tulang belakang. Selain itu, otak kecil memiliki lebar sebesar 11,5 sentimeter (cm) dan tinggi 5–6 cm dengan berat 136–169 gram.

Disampaikan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, “Terdapat dua bagian di otak kecil yaitu korteks (batang) dan nuclei.

Berdasarkan studi yang dimuat dalam buku Applied Biomechatronics using Mathematical Models, korteks (batang) berfungsi menerima informasi dari sebagian besar tubuh. Kemudian, cerebellum akan menggabungkan informasi tersebut dan mengirimkan sinyal ke otak besar. Hal ini membuat tubuh berkoordinasi dengan baik sehingga dapat bergerak dengan akurat.

Kemudian, dr. Dyah juga menjelaskan bahwa nuclei dapat diibaratkan seperti mesin. Semua informasi yang dikeluarkan otak akan melalui nuclei. Bila nuclei rusak, maka seluruh sistem otak kecil juga rusak.

Artikel Lainnya: Segudang Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Otak

Gangguan Otak Kecil yang Mungkin Terjadi

Dilansir dari Cleveland Clinic, dahulu peneliti menemukan bahwa kerusakan pada otak kecil akan memengaruhi keseimbangan tubuh atau kesulitan menjangkau suatu objek. 

Namun seiring dengan perkembangan penelitian, ditemukan bahwa kerusakan otak kecil dapat menyebabkan efek lain bagi tubuh, seperti sulit untuk mempelajari kata atau kemampuan baru.

Berikut adalah beberapa contoh gangguan yang mungkin terjadi pada otak kecil, yaitu:

1. Vermis Syndrome

Kondisi ini terjadi ketika terdapat ketidakserasian gerakan otot badan dan kepala. Penderita vermis syndrome tidak dapat menahan postur tubuh yang lurus sehingga berpotensi untuk terjatuh. 

Umumnya, penyakit ini diderita oleh anak-anak yang disebabkan oleh medulloblastoma atau kanker otak di bagian vermis.

2. Cerebellar Syndrome

Kondisi ini terjadi ketika sebelah anggota tubuh tidak bisa terkoordinasi dengan baik karena adanya lesi atau luka di belahan otak. 

Hal ini ditandai dengan gangguan bicara (disartria) dan gerakan bola mata yang tidak terkendali (nistagmus). Cerebellar syndrome sering disebabkan oleh keracunan alkohol, trauma, multiple sclerosis, tumor, dan trombosis arteri.

3. Cerebellar Agenesis

Cerebellar Agenesis merupakan kondisi di mana bayi terlahir tanpa otak kecil. Kasus seperti itu umumnya sangat jarang terjadi. 

Sebagian besar orang dengan kondisi ini dapat hidup dengan normal dan hanya memiliki sedikit gangguan. Namun, sebagian yang lain mungkin memiliki kondisi yang parah hingga memerlukan perawatan medis seumur hidupnya.

Artikel Lainnya: Ini Kebiasan Penyebab Kerusakan Otak yang Jarang Disadari

Kapan Periksa ke Dokter?

Otak kecil memiliki fungsi yang penting bagi tubuh. Bila ada masalah pada bagian otak ini, perawatan dokter perlu dilakukan segera.

Sebaiknya, periksakan diri kamu ke dokter apabila merasakan beberapa hal berikut ini:

  • Kesulitan berbicara dengan jelas (disartria)
  • Kehilangan keseimbangan atau gangguan gerakan tubuh (ataksia)
  • Pusing hingga kehilangan keseimbangan
  • Lumpuh
  • Tangan bergetar atau tremor
  • Gangguan penglihatan, misalnya penglihatan ganda

Setelah dokter memeriksakan kondisi kamu, dokter akan menyarankan perawatan yang sesuai, mulai dari pemberian antibiotik hingga tindakan medis lainnya.

Cerebellum merupakan bagian dari otak yang penting untuk dijaga. Dengan otak kecil yang sehat, kamu dapat menggerakan tubuh sehingga memudahkan aktivitas sehari-hari.

Artikel Lainnya: Penting, Ini Cara Menjaga Kesehatan Otak

Yuk, #JagaSehatmu dengan berhati-hati saat melakukan aktivitas yang dapat membahayakan bagian kepala, seperti berkendaraan sepeda motor. Gunakan alat pelindung yang aman dan terapkan tips hidup sehat yang tersedia di aplikasi KlikDokter. 

Kamu juga bisa bertanya langsung dengan dokter spesialis saraf melalui fitur Tanya Dokter untuk solusi dari masalah kesehatan yang dialami. 

(APR/JKT)

Penyakit Kanker Otak
Jimsheleishvili S, Dididze M. Diakses pada 2022. Neuroanatomy, Cerebellum. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. Jorge Garza-Ulloa. Diakses pada 2022. Chapter 7 - Case studies of applied Biomechatronics solutions based on mathematical models. Applied Biomechatronics using Mathematical Models. Academic Press. Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Cerebellum. Knierim, James., . Chapter 5: Cerebellum. Neuroscience Online. The University of Texas.