Untuk memeriksa kesuburan seseorang, biasanya dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan luteinizing hormone (LH). Tes yang satu ini menjadi salah satu rangkaian dari pemeriksaan infertilitas.
Lalu, bagaimana prosedur pemeriksaan LH (luteinizing hormone)? Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum melakukan tes luteinizing hormone? Mari ketahui jawaban lengkapnya lewat ulasan berikut ini.
Apa Itu Pemeriksaan Luteinizing Hormone (LH)?
Dikutip dari MedlinePlus, tes luteinizing hormone bertujuan untuk mengukur tingkat hormon luteinizing dalam darah. Jenis hormon yang satu ini umumnya dibuat oleh kelenjar pituitari yang terletak di bawah otak.
Luteinizing hormone adalah hormon memainkan peran penting dalam perkembangan dan fungsi seksual, baik itu pada wanita maupun pria.
Pada wanita, hormon ini dapat membantu mengontrol siklus menstruasi. Selain itu, peran LH juga memicu ovulasi alias pelepasan sel telur dari ovarium. Sedangkan pada pria, LH dapat membantu testis untuk membuat testosteron yang dapat memproduksi sperma.
Pada anak perempuan, LH dapat membantu memberi sinyal pada ovarium untuk membuat estrogen. Untuk anak laki-laki, hormon ini dapat memberi sinyal pada testis untuk membuat testosteron.
Artikel Lainnya: Peran Hormon Testosteron bagi Kesuburan Wanita
Manfaat Pemeriksaan Luteinizing Hormone (LH)
Karena luteinizing hormone memiliki peranan penting, maka pemeriksaan LH juga perlu dilakukan sesegera mungkin. Pasalnya, terlalu banyak atau terlalu sedikit LH dapat menyebabkan sejumlah masalah.
“Cek luteinizing hormone (LH) biasanya dilakukan oleh seseorang yang akan menjalankan program hamil karena dapat memeriksa kesuburan seseorang. Selain itu, tes luteinizing hormone juga bisa untuk mendeteksi wanita yang mengalami gangguan menstruasi,” jelas dr. Dyah Novita Anggraini.
Tak hanya untuk wanita, manfaat pemeriksaan LH juga perlu dilakukan oleh pria untuk menemukan penyebab rendahnya gairah seksual, serta pada anak-anak yang mengalami pubertas dini atau pubertas tertunda.
Prosedur Pemeriksaan Luteinizing Hormone (LH)
Sebelum dilakukannya pemeriksaan LH, kamu perlu melakukan sejumlah persiapan. Disarankan Dokter Vita, ada baiknya untuk berhenti konsumsi obat-obatan hormon atau pil KB selama 1 bulan sebelum dilakukannya tes.
Selain itu, kamu juga diminta untuk berpuasa minimal 8 jam sebelum prosedur pemeriksaan luteinizing hormone. Kemudian, barulah dokter akan mengambil darah untuk memeriksa hormon luteinizing dengan menggunakan jarum tipis.
Biasanya, prosedur pemeriksaan LH dilakukan selama beberapa kali. Artinya, kamu perlu kembali ke dokter di hari yang berbeda untuk kembali melakukan prosedur pemeriksaan luteinizing hormone.
Artikel Lainnya: Jenis Tes Kesuburan Wanita dalam Program Hamil
Hasil Pemeriksaan Luteinizing Hormone (LH)
Setelah tes luteinizing hormone dilakukan, nantinya dokter akan mendiskusikan hasil pemeriksaan tersebut. Berikut kadar LH darah normal yang diukur dalam satuan internasional per liter (IU/L):
- Wanita pada fase folikuler dari siklus menstruasi: 1,9 hingga 2,5 IU/L
- Wanita dalam puncak siklus menstruasi: 8,7 hingga 76,3 IU/L
- Wanita pada fase luteal dari siklus menstruasi: 0,5 hingga 16,9 IU/L
- Wanita hamil: kurang dari 1,5 IU/L
- Wanita setelah menopause: 15,9 hingga 52,0 IU/L
- Wanita yang menggunakan kontrasepsi: 0,7 hingga 5,6 IU/L
- Pria usia 20 sampai 70: 0,7 hingga 7,9 IU/L
- Pria di atas 70 tahun: 3,1 hingga 34,0 IU/L
Pada wanita, kadar LH yang tinggi bisa menandakan bahwa kamu tidak berovulasi. Bila masih berada dalam usia subur, mungkin kamu memiliki masalah pada indung telur. Namun jika lebih tua, bisa berarti kamu sudah mulai menopause.
Selain itu, kadar LH yang tinggi juga bisa menandakan sindrom PCOS atau polycystic ovary syndrome (gangguan hormon yang memengaruhi kesuburan wanita) atau sindrom Turner alias kelainan genetik yang memengaruhi perkembangan seksual.
Apabila kadar LH pada wanita rendah, ini bisa berarti kelenjar pituitari tidak bekerja dengan benar, memiliki gangguan makan, atau mengalami malnutrisi.
Sedangkan pada pria, kadar LH yang tinggi bisa menandakan testis yang rusak karena kemoterapi, radiasi, infeksi, atau penyalahgunaan alkohol. Selain itu, bisa juga menandakan adanya sindrom Klinefelter atau kelainan genetik yang memengaruhi perkembangan seksual.
Jika pria mendapatkan hasil tes LH yang rendah, ini bisa berarti kamu mengalami gangguan pada kelenjar hipofisis, bagian otak yang mengontrol kelenjar hipofisis dan fungsi tubuh lainnya.
Pada anak-anak, kadar LH yang tinggi bisa menjadi tanda bahwa buah hati mengalami pubertas dini. Apabila terjadi sebelum usia 9 tahun pada anak perempuan atau 10 tahun pada anak laki-laki, ini menandakan adanya gangguan pada sistem saraf pusat atau cedera otak.
Sementara kadar LH yang rendah pada anak-anak, artinya buah hati mengalami pubertas yang tertunda akibat gangguan ovarium atau testis, sindrom Turner atau sindrom Klinefelter, infeksi, defisiensi hormon, atau gangguan makan.
Karena kadar luteinizing hormone memiliki peranan penting, maka pemeriksaan LH perlu segera dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pada kesuburan. Kamu bisa booking layanan pemeriksaan kesehatan reproduksi lewat aplikasi KlikDokter agar lebih praktis.
Jangan lupa, #JagaSehatmu dengan segera melakukan konsultasi bila mengalami masalah pada kesehatan. Manfaatkan layanan Tanya Dokter untuk terhubung dengan dokter secara cepat.
(NM)
- MedlinePlus. Diakses 2023. Luteinizing Hormone (LH) Levels Test.
- Cleveland Clinic. Diakses 2023. Luteinizing Hormone.
:format(webp)/article/lybKX7u1wkvdTcVyyx8dD/original/0cs4mk2d1fa237gdhtbxewucghde10ph.jpg?w=256&q=100)