Reproduksi

Tes Kadar Hormon Testosteron, Begini Prosedur dan Hasil Normalnya

Siti Putri Nurmayani, 25 Agt 2023

Ditinjau Oleh dr.Atika

Hormon testosteron punya banyak fungsi, baik pada pria dan wanita. Ketahui prosedur tes hormon testosteron dan hasil pemeriksaannya di sini.

Tes Kadar Hormon Testosteron, Begini Prosedur dan Hasil Normalnya

Hormon testosteron memiliki sejumlah peranan penting dalam tubuh, mulai dari pertumbuhan rambut, massa otot, suasana hati, hingga gairah seksual. Jenis hormon yang satu ini dapat ditemukan baik dalam tubuh laki-laki maupun perempuan.

Pada dasarnya, hormon testosteron dalam tubuh harus seimbang. Apabila kadar testosteron pada pria menurun, ini bisa mengganggu fungsi beberapa bagian tubuh. Begitu juga ketika kadar testosteron yang terlalu tinggi pada wanita, hal tersebut bisa menandakan adanya penyakit tertentu.

Oleh karenanya, dibutuhkan tes hormon testosteron untuk mengetahui kadar testosteron dalam tubuh. Berikut prosedur tes hormon testosteron yang perlu kamu ketahui:

Apa Itu Tes Hormon Testosteron?

Dikutip dari Cleveland Clinic, pemeriksaan hormon testosteron adalah tes yang dilakukan untuk mengukur kadar hormon testosteron.

Hormon testosteron diproduksi oleh laki-laki dan perempuan, meski biasanya laki-laki memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi.

Pada laki-laki, hormon testosteron dapat membantu menghasilkan sperma, mendukung pertumbuhan rambut wajah, memperdalam suara, mengembangkan otot, dan memengaruhi gairah seks. Selama masa pubertas, laki-laki akan menghasilkan testosteron dalam jumlah yang besar.

Pada wanita, hormon testosteron diproduksi dalam jumlah kecil di ovarium, kelenjar adrenal, dan jaringan tubuh lainnya. Beberapa di antaranya bahkan terurai untuk membentuk sejenis estrogen yang disebut estradiol.

Tingkat testosteron yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan, baik itu pada pria maupun wanita.

Siapa yang Perlu Melakukan Tes Hormon Testosteron?

Menurut dr. Atika, pemeriksaan ini dilakukan untuk keperluan diagnosis penyakit tertentu, seperti tumor kelenjar penghasil hormon testosteron (tumor kelenjar pituitari), tumor kelenjar adrenal, atau tumor testis.

Selain itu, cek hormon testosteron juga biasanya dilakukan untuk memeriksa penyakit lain, seperti testis tidak turun dan sindrom klinefelter (kelainan kromosom seks).

“Sedangkan pada perempuan, pemeriksaan testosteron dibutuhkan untuk kasus kecurigaan kanker ovarium dan penyakit PCOS atau polycystic ovary syndrome,” jelasnya.

Tak hanya itu, dokter juga mungkin akan menyarankan tes testosteron ketika kamu dan pasangan mengalami masalah untuk hamil, laki-laki yang mengalami gangguan ereksi, atau pada seseorang yang mengalami pubertas dini atau pubertas lambat.

Artikel Lainnya: Tak Kalah Penting, Ini Peran Hormon Testosteron pada Wanita

Prosedur Tes Hormon Testosteron

Disampaikan Dokter Atika, prosedur pemeriksaan testosteron memerlukan tes darah.

Dokter atau petugas layanan kesehatan akan mengambil sejumlah darah dengan memasukkan jarum kecil ke pembuluh darah di lengan. Kemudian sampel darah akan masuk ke dalam tabung kecil.

Setelahnya, jarum akan dikeluarkan dan bantalan kassa akan ditempelkan ke area suntikan untuk menghentikan perdarahan.

Tes ini biasanya dilakukan pada pagi hari, ketika kadar testosteron tinggi. Terkadang, dokter juga meminta untuk pemeriksaan ulang untuk mengkonfirmasi pengukuran hormon.

Sebelum dilakukannya tes, biasanya dokter akan meminta pasien untuk berhenti mengonsumsi obat-obatan apa pun yang bisa memengaruhi kadar testosteron. Beberapa obat yang bisa meningkatkan hormon testosteron yaitu steroid, barbiturat, antikonvulsan, atau obat terapi androgen atau estrogen.

Apabila kamu mengonsumsi salah satu jenis obat tersebut, ada baiknya untuk memberi tahu dokter terlebih dahulu.

Dalam prosedur tes hormon testosteron, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan memerhatikan apakah adanya tanda-tanda dari menurun atau meningkatnya kadar hormon testosteron.

Pemeriksaan fisik pada pria biasanya memerhatikan hilangnya rambut wajah, pengukuran tinggi badan, penambahan berat badan yang tidak normal, serta peningkatan ukuran jaringan payudara yang tidak normal.

Sedangkan pada wanita, dokter mungkin akan memerhatikan adanya jerawat yang tidak normal, pertumbuhan rambut abnormal di bibir atau dagu, rambut yang menipis atau botak di kepala.

Artikel Lainnya: Pilihan Suplemen untuk Tingkatkan Hormon Testosteron Pria

Hasil Tes Hormon Testosteron

Hasil tes mungkin akan berbeda-beda, tergantung dengan usia, gejala, hasil tes lain, dan kondisi kesehatan yang dialami. Namun, jika tes menunjukkan hasil abnormal yang disertai dengan gejala, ini menandakan adanya masalah kesehatan.

Kadar testosteron total yang normal pada pria dewasa, yaitu:

  • Usia 19-49 tahun: 249-836 nanogram per desiliter (ng/dL)
  • Usia 50 tahun ke atas: 193-749 ng/dL

Hasil testosteron total yang normal pada wanita, yaitu:

  • Usia 19-49: 8-48 ng/dL
  • Usia 50 tahun ke atas: 2-41 ng/dL

Pada pria, hasil tes yang menunjukkan hormon testosteron yang rendah bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi, di antaranya:

  • Penyakit hati atau ginjal
  • Gangguan kelenjar hipofisis
  • Tumor jinak (non-kanker)
  • Cedera pada testis
  • Penyakit genetik tertentu seperti sindrom Klinefelter

Sedangkan kadar testosteron yang tinggi pada pria dapat disebabkan oleh tumor di testis, penggunaan steroid, dan gangguan kelenjar adrenal.

Pada wanita, rendahnya kadar testosteron ternyata merupakan kondisi yang normal. Namun, jika sangat rendah, ini bisa menjadi tanda dari gangguan kelenjar adrenal, gangguan kelenjar hipofisis, dan gangguan ovarium.

Apabila hasil tes pada perempuan menunjukkan hormon testosteron yang tinggi, ini bisa disebabkan oleh:

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Kanker ovarium
  • Gangguan kelenjar adrenal
  • Gangguan pada kelenjar hipofisis

Terkadang, hasil tes testosteron yang tidak normal tidak selalu menunjukkan bahwa kamu memiliki kondisi medis yang memerlukan perawatan.

Mengutip MedlinePlus, normal jika kadar testosteron menurun seiring bertambahnya usia. Selain itu, obat-obatan tertentu juga bisa memengaruhi hasil tes. Namun, pastikan untuk mendiskusikan hal tersebut dengan dokter, ya!

Bila kamu perlu melakukan tes hormon testosteron, segera booking pemeriksaan kesehatan reproduksi lewat aplikasi KlikDokter. Manfaatkan juga layanan Tanya Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis. KlikDokter solusi untuk #JagaSehatmu!

(NM)

Konsultasi Dokter Terkait