HomeInfo SehatReproduksiApakah Penderita Endometriosis Bisa Hamil?
Reproduksi

Apakah Penderita Endometriosis Bisa Hamil?

Fatin NurJauhara, 12 Des 2022

Ditinjau Oleh dr. Dyah Novita

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kehamilan bukan merupakan hal mustahil bagi penderita endometriosis. Simak bagaimana cara yang bisa ditempuh penderita endometriosis agar bisa hamil di sini.

Apakah Penderita Endometriosis Bisa Hamil?

Endometriosis adalah gangguan yang terjadi ketika endometrium atau lapisan jaringan rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini sering menyebabkan pengidapnya mengeluhkan nyeri saat menstruasi.

Di samping itu, sebagian pengidap endometriosis juga sulit untuk punya momongan. Tapi jangan khawatir berlebih, 7 dari 10 wanita dengan endometriosis tetap bisa hamil.

Simak ulasan mengenai hubungan endometriosis dengan peluang kehamilan berikut ini. Kamu juga bisa mendapat informasi perawatan yang perlu dijalani penderita endometriosis agar bisa hamil.

Kenapa Endometriosis Membuat Susah Hamil?

Endometriosis biasanya terjadi di beberapa organ reproduksi, seperti tuba falopi, ovarium, dan lapisan rongga panggul. Hal tersebut menyebabkan peradangan dan jaringan barut di rongga panggul.

Dilansir dari Cleveland Clinic, peradangan mengakibatkan sperma dan telur sulit bertemu. Alhasil, telur tidak bisa dibuahi.

Bila kondisi ini semakin parah, jaringan parut dapat menyebabkan perubahan struktur organ, seperti kerutan di tuba falopi. Perubahan tersebut dapat mempersulit perjalanan sperma untuk bertemu telur.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa endometriosis menghambat proses pembuahan. Akibatnya, wanita kesulitan untuk hamil.

Lantas, apakah penderita endometriosis bisa hamil? Secara umum, 30 sampai 50% wanita dengan endometriosis mengalami infertilitas. Namun, hal ini bukan berarti pengidapnya pasti tidak bisa hamil. Dokter kandungan dapat membantu pengidap endometriosis agar bisa hamil.

Cara Agar Penderita Endometriosis Bisa Hamil

Mencapai kehamilan dengan kondisi endometriosis mungkin akan sulit, namun bukan berarti tidak bisa. Ada beberapa cara yang bisa diupayakan agar penderita endometriosis bisa hamil.

Untuk menentukan metode yang tepat, beberapa hal perlu dipertimbangkan, seperti pemilihan waktu dan tingkat keparahan endometriosis. Berkonsultasi dengan dokter kandungan akan membantu pasien menentukan pendekatan yang tepat.

Berikut cara yang bisa ditempuh wanita dengan endometriosis untuk meningkatkan peluang kehamilan:

1. Konsultasi dengan Dokter Kandungan

Perencanaan kehamilan pada penderita endometriosis memerlukan persiapan yang matang. Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan infertilitas terhadap pasien dan pasangan untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul saat program hamil.

Dengan demikian, dokter akan memberikan pilihan program hamil yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan.

2. Operasi

Pengangkatan lesi endometrium dapat membantu mengatasi rasa nyeri dan meningkatkan peluang hamil bagi penderita endometriosis.

Salah satu jenis operasi yang bisa ditempuh adalah laparoskopi. Dokter akan membuat sayatan kecil di pusar dan memasukkan alat berbentuk tabung tipis bernama laparoskop untuk mengangkat lesi.

Perlu kamu ketahui bahwa operasi sebaiknya tidak dilakukan secara berulang. Pasalnya, operasi berulang bisa menyebabkan jaringan baru terbentuk di organ reproduksi. Hal ini justru akan menimbulkan masalah baru.

Jadi, sebelum operasi dilakukan, kamu perlu berkonsultasi kepada dokter. Dokter juga akan mempertimbangkan manfaat sekaligus risikonya.

3. Fertilisasi In-Vitro

Fertilisasi in-vitro (IVF) atau sering dikenal sebagai bayi tabung merupakan cara selanjutnya agar penderita endometriosis bisa hamil. Cara ini mungkin tidak murah atau mudah, namun efektif untuk kamu yang berjuang mendapatkan keturunan.

Cara ini dilakukan dengan mempertemukan sel telur dan sperma di luar tubuh. Kemudian sel telur dibiarkan berkembang hingga menjadi embrio di tempat khusus. Setelah itu, embrio yang terbentuk akan ditanamkan kembali ke rahim sambil dipantau perkembangannya.

Berdasarkan sebuah studi yang dimuat dalam Medical Journal of Indonesia, pasien endometriosis yang menjalani IVF memiliki peluang sebesar 50% untuk hamil saat tiga embrio ditanamkan ke dalam rahim.

Risiko Kehamilan dengan Endometriosis

Risiko Kehamilan dengan Endometriosis

Pengidap endometriosis yang berhasil hamil punya risiko komplikasi. Berikut risiko komplikasi yang mungkin terjadi.

1. Keguguran

Wanita dengan endometriosis memiliki risiko untuk mengalami keguguran sebesar 20% dibandingkan dengan perempuan yang tidak memiliki endometriosis.

Umumnya, 1 dari 5 wanita memiliki risiko untuk keguguran. Namun, risiko keguguran meningkat pada penderita endometriosis menjadi 1 dari 4 wanita.

Apabila kamu mengalami gejala, seperti perdarahan, kram, dan nyeri punggung pada usia kandungan kurang dari 12 bulan, sebaiknya segera mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan terdekat.

2. Kelahiran Prematur

Wanita dengan endometriosis dipercaya memiliki peluang 1,5 kali lebih besar untuk melahirkan anak kurang dari 37 minggu kehamilan atau kelahiran prematur.

Apabila terdapat gejala, seperti kontraksi, tekanan dari tulang panggul, dan keluar flek, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat.

3. Plasenta Previa

Plasenta previa terjadi ketika plasenta atau ari-ari tidak berada di atas, melainkan di bagian bawah rahim. Hal ini akan meningkatkan risiko ari-ari pecah saat melahirkan, sehingga menyebabkan perdarahan hebat yang berbahaya bagi ibu maupun bayi.

Apabila kamu merasakan perdarahan pada vagina saat hamil, segeralah ke fasilitas kesehatan.

Artikel Lainnya: 4 Pilihan Terapi untuk Redakan Gejala Endometriosis

Didiagnosis endometriosis adalah hal yang tidak diinginkan oleh semua wanita. Namun, ketika hal ini terjadi, masih terdapat harapan untuk tetap sehat dan bisa hamil dengan beberapa cara yang sudah disebutkan di atas.

Selain menjalani perawatan oleh dokter, selama menjalani program hamil atau masa kehamilan, calon ibu juga harus menerapkan gaya hidup yang sehat. Selain untuk mendukung kelancaran proses kehamilan dan persalinan, hal ini dilakukan juga untuk bantu #JagaSehatmu.

Apabila kamu masih punya pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk menggunakan fitur yang tersedia di aplikasi KlikDokter.

(APR/JKT)

kelahiran Prematur

Konsultasi Dokter Terkait