Kehadiran anak dalam rumah tangga cukup banyak diidamkan sebagian besar pasangan. Tidak jarang keinginan memiliki lebih dari satu anak muncul. Namun, infertilitas sekunder bisa saja jadi masalah yang membuat sulit hamil lagi.
Infertilitas sekunder merupakan ketidakmampuan untuk bisa memiliki anak setelah sebelumnya berhasil punya anak. Kondisi ini bisa dikaitkan dengan komplikasi kehamilan sebelumnya, faktor usia, obesitas, dan masalah ovulasi.
Infertilitas sekunder bisa memicu emosi negatif yang dapat berdampak pada kesehatan mental. Oleh karena itu, kondisi ini harus dihadapi dengan baik.
Berikut cara mengatasi dampak infertilitas sekunder pada mental agar tidak mengganggu hubungan dengan pasangan:
1. Akui Perasaan Anda
:format(webp)/article/o0_EiAUdyL6fSxOU6DOQk/original/044616300_1601623570-Seorang-Wanita-Sedih-karena-Mengalami-Keguguran-shutterstock_1486368209.jpg?w=256&q=100)
Kehamilan pertama yang mudah didapatkan kadang membuat seseorang juga akan merasa mudah hamil lagi. Akhirnya, saat kehamilan selanjutnya sulit terjadi, rasa kaget ataupun tidak percaya bisa muncul.
Sebenarnya kondisi ini umum terjadi, maka dari itu mulailah mencoba untuk menerimanya. Dengan begitu, diharapkan Anda lebih bisa mengambil keputusan untuk menentukan perawatan yang dibutuhkan.
Artikel Lainnya: Bosan Ditanya ‘Kapan Hamil’, Ini Trik Menghadapinya
2. Jangan Memaksa Diri untuk Bahagia
Infertilitas sekunder yang terjadi saat Anda ingin memiliki lebih dari satu anak bisa memicu kesedihan dan rasa kecewa. Saat kedua emosi itu berlarut-larut, hal ini bisa membuat Anda merasa bersalah.
Pada kondisi ini, tidak apa-apa untuk marah, tertekan, hingga sedih. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, pada situasi ini, jangan sampai memaksakan diri untuk terus kuat atau tidak sedih. Ini ditakutkan bisa memicu emosi negatif lainnya.
“Jadi, biarkan merasa sedih, dan sebaiknya juga salurkan rasa sedih tersebut dengan menangis atau bercerita kepada orang terdekat apa yang dirasakannya,” kata Ikhsan.
3. Ceritakan Kesedihan Tersebut
Cobalah untuk menceritakan perasaan Anda kepada keluarga atau teman terdekat. Ini bertujuan agar Anda jadi lega dan mendapatkan dukungan.
Namun, jika teman ataupun keluarga tidak bisa memahami kesedihan yang Anda rasakan, coba cari kelompok pendukung (support group) yang menghadapi situasi yang sama.
Artikel Lainnya: Anak Rewel Mau Punya Adik, Bagaimana Ortu Harus Bersikap?
4. Habiskan Waktu Bersama Anak
:format(webp)/article/vRTtR9iWlg3ujSZcnLJPb/original/044114400_1640770063-Gerakan-Yoga-untuk-Ibu-dan-Anak-Anak.jpg?w=256&q=100)
Sangat wajar bila merasa sedih karena fokus dalam merawat anak jadi terganggu akibat infertilitas sekunder. Rasa bersalah juga mungkin muncul karena tidak bisa memberikannya adik.
Agar kedekatan Anda dan anak tetap terjaga, coba nikmati momen-momen bersama, misalnya dengan mengobrol dan bermain. Bila anak bertanya mengapa Anda belum hamil lagi, jelaskan dengan logis dan mudah dipahami.
Bila merasa tidak sanggup mengatasi emosi buruk, coba me time sejenak untuk sementara waktu. Jangan ragu meminta bantuan kepada pasangan dan anggota keluarga terdekat untuk membantu mengasuh anak.
Menyendiri dapat membuat Anda lebih tenang dan tidak mudah marah saat menghadapi tingkah si kecil.
5. Jaga Hubungan dengan Pasangan
Masalah infertilitas sekunder bukan hanya Anda yang menghadapinya, namun juga pasangan. Untuk itu, cobalah tidak bersikap egois dan pertahankan hubungan yang baik.
Menurut Psikolog Ikhsan, menjaga kedekatan dengan pasangan bisa membantu menghilangkan emosi negatif. Anda pun akan lebih tangguh dalam menghadapi situasi ini.
Komunikasikan dengan pasangan dari hati ke hati. Lalu, cobalah habiskan waktu untuk berkencan. Hal-hal ini membantu menjaga rasa cinta dan kebahagiaan dalam hubungan, serta meredakan stres.
Artikel Lainnya: Plus Minus saat Pasutri Tidak Mau Punya Anak
Infertilitas sekunder sebenarnya bukanlah akhir dari perjuangan Anda dan pasangan untuk memiliki anak lagi, karena masih bisa diatasi. Menurut Cleveland Clinic, AS, berikut cara mengatasi infertilitas sekunder:
- Obat-obatan
- Intrauterine insemination
- IVF
- Pembedahan
- Suplemen anti-aging dan antioksidan
Bila Anda butuh saran psikolog untuk mengatasi gangguan psikis, gunakan LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)
Referensi:
- Wawancara Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog.
- What to Expect. Diakses 2022. Secondary Infertility.
- Cleveland Clinic. Diakses 2022. Secondary Infertility.
Ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog