HomeInfo SehatKulitCiri Pola Asuh yang Membuat Anak Tertekan
Kulit

Ciri Pola Asuh yang Membuat Anak Tertekan

Tri Yuniwati Lestari, 20 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pola asuh yang tidak tepat bisa membuat anak tertekan. Ketahui 5 tanda pola asuh yang membuat anak tertekan menurut psikolog berikut ini.

Ciri Pola Asuh yang Membuat Anak Tertekan

Beberapa orangtua mungkin menaruh banyak harapan dan ekspektasi pada anak mereka. Hal ini biasanya dapat terlihat dari pola asuh anak yang diterapkan, misalnya lebih disiplin dengan aturan ketat.

Cara tersebut tidak sepenuhnya salah. Tetapi, kadang-kadang orangtua tidak menyadari cara didiknya dapat membuat anak tertekan.

Pola asuh seperti apa yang sebenarnya dapat membuat anak merasa tidak nyaman atau tertekan? Simak penuturan psikolog berikut ini. 

Pola Asuh yang Dapat Membuat Anak Tertekan

Dijelaskan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, umumnya pola asuh yang diterapkan orangtua ke anaknya dapat memiliki dampak berbeda. 

Bisa saja, pada pola asuh yang sama, sebagian anak dapat merasa tertekan, tetapi sebagian lainnya tidak. Resilience atau ketangguhan anak berperan dalam hal ini. 

Namun, menurut Ikhsan memang ada beberapa klasifikasi pola asuh yang dapat menyebabkan anak tertekan. 

Artikel Lainnya: Sikap Orang Tua yang Bikin Anak Membangkang

Berikut ini beberapa ciri pola asuh orangtua yang membuat anak merasa stres:

1. Lebih Banyak Memberi Kritik Dibanding Memuji

Hanya fokus pada kesalahan dan kekurangan anak dapat membuat Anda selalu melihat usaha anak tidak cukup bagus. Tidak jarang orangtua seperti ini terus-menerus memberikan kritik kepada anak.

Menyampaikan kritik yang membangun memang tidak ada salahnya. Tetapi, jika Anda lebih banyak memberikan kritik ketimbang apresiasi, itu dapat membuat anak memiliki harga diri rendah.

Tidak hanya tertekan, anak juga bisa menjadi kurang percaya diri. Ia mungkin jadi takut mencoba hal baru, kemudian selalu dibayang-bayangi perasaan bersalah ataupun tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar.

2. Mengontrol Semua Aspek Kehidupan Anak

Tugas orangtua memang mengarahkan anak untuk dapat memilih jalan hidup yang baik. Namun, memaksa anak untuk selalu mengiyakan pendapat dan pilihan orangtua bisa membuatnya tertekan. 

“Pola asuh orangtua yang tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk menentukan apa yang diharapkan dan yang ingin dilakukan oleh anak, itu dapat membuat anak merasa tidak dihargai dan juga pastinya merasa tertekan,” ucap Ikhsan.

Artikel Lainnya: Sering Bilang “Do Your Best” pada Anak? Waspada, Ini Efek Negatifnya

Sebaliknya, biarkanlah anak memilih apa yang ia inginkan. Jika ia memilih pilihan yang tidak tepat, orangtua bisa mengarahkan dengan cara berdiskusi dan memberi pandangan secara asertif. 

Kalau memang anak akhirnya melakukan hal yang tidak Anda harapkan, jangan buru-buru memarahi atau mengomentari dengan kata-kata menyakitkan. Berikan nasihat dengan kata-kata halus dan menenangkan.

3. Menuntut Anak untuk Bisa dalam Semua Hal

Beberapa orangtua mungkin mengharapkan anak mereka untuk selalu menjadi juara. Hal ini tidaklah salah. 

Ketika orangtua memaksakan anak untuk dapat menguasai semua bidang dan menuntutnya selalu berprestasi tanpa mempertimbangkan kemampuannya, hal ini bisa menimbulkan stres pada anak.

4. Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Sebagian orangtua mungkin tanpa disadari sering membandingkan anak mereka dengan orang lain. 

Nyatanya, dibandingkan dengan orang lain, baik itu saudara kandung ataupun teman, dapat membuat anak tertekan.

Kebiasaan tersebut yang dilakukan terus-menerus dapat menimbulkan persaingan tidak sehat. Anak akan merasa ia harus selalu menjadi hebat hanya karena tidak ingin dibanding-bandingkan.

Artikel Lainnya: Dampak Jika Anak Sering Dibandingkan dengan Anak Lain

5. Orangtua Tidak Memiliki Kesabaran

Mendidik dan membesarkan anak memang tidak mudah. Terkadang mungkin anak akan sangat membuat Anda jengkel. 

Namun, sebagai orangtua Anda harus memahami apa yang Anda lakukan akan diterapkan kembali oleh anak nantinya.

Jika Anda tidak memiliki kesabaran dan sedikit-sedikit meluapkan amarah pada anak, ia bisa tertekan dan cenderung melakukannya kepada orang lain. Ingatlah, anak ibarat “cermin kecil” yang akan merefleksikan semua gerakan Anda.  

Anak mungkin bisa saja menjadi sangat mudah marah saat mendapat teguran dari guru atau diperlakukan tidak menyenangkan oleh orang lain.

Jika Anda tidak ingin membuat anak tertekan karena pola asuh di atas, sebaiknya segera berbenah diri dan terapkan cara mendidik anak yang lebih baik. 

Bila butuh saran psikolog, konsultasi melalui layanan LiveChat di aplikasi KlikDokter

(FR/AYU)

Referensi:

  • Wawancara Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog. 
  • Verywell Family. Diakses 2022. Are You Putting Too Much Pressure on Your Child?
  • Verywell Family. Diakses 2022. The Dangers of Putting Too Much Pressure on Kids.

Ditinjau oleh: Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog

pola asuhAnakkesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait