Covid-19

Fakta Virus COVID-19 Varian Omicron yang Perlu Diketahui

Aditya Prasanda, 17 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Memiliki tingkat penularan paling cepat hingga diduga berasal dari hewan, berikut sederet fakta soal Omicron yang perlu Anda tahu.

Fakta Virus COVID-19 Varian Omicron yang Perlu Diketahui

Terdapat sejumlah fakta Omicron, virus COVID-19 mutasi terbaru, yang perlu Anda ketahui. 

varian coronavirus ini dilaporkan telah menginfeksi satu orang di Indonesia. Hal ini diumumkan secara langsung oleh Budi Gunadi Sadikin, selaku Menteri Kesehatan pada Rabu (15/12) malam.

Berdasarkan penelusuran whole genome sequencing (WGS), Budi mengatakan terdapat satu warga negara Indonesia (WNI) yang positif terjangkit virus corona Omicron. 

Pasien tersebut diketahui berprofesi sebagai petugas kebersihan di Wisma Atlet, Jakarta. Temuan ini tidaklah mengejutkan, menilik data terbaru Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut bahwa varian yang memiliki nama lain B.1.1.529 telah menyebar di 77 negara.

Tidak hanya itu, berikut sederet fakta COVID-19 varian Omicron yang perlu Anda simak.

1. Penyebarannya Jauh Lebih Cepat

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan bahwa penyebaran Omicron jauh lebih cepat daripada varian virus corona lainnya. 

Menurutnya, varian ini sudah menyebar di sebagian besar negara. Bahkan, sudah banyak orang yang terinfeksi, namun belum terdeteksi.

Artikel Lainnya: Awas, Anda Bisa Kena Infeksi Dua Varian Virus Corona Sekaligus!

Pasalnya, virus Omicron sejauh ini diketahui hanya menyebabkan gejala ringan.  Disampaikan Jennifer Horney, PhD, selaku profesor program epidemiologi di University of Delaware di Amerika Serikat, gejala ringan Omicron justru dapat meningkatkan kecepatan penyebaran virus.

Menurutnya, akan ada banyak orang yang terinfeksi jadi tidak terdeteksi, karena salah kaprah menilai gejalanya. 

Penyebaran Omicron yang masif dan sulit dideteksi justru berbahaya bagi kelompok rentan seperti pengidap gangguan kekebalan, pengidap gangguan psikologis, maupun pasien dengan penyakit bawaan lainnya.

2. Diduga Menyebabkan Gejala Ringan

Meskipun penyebarannya lebih cepat, ilmuwan masih menyelidiki lebih jauh soal tingkat keparahan infeksi dan gejala yang disebabkan COVID-19 Omicron.

Sejauh ini, Omicron diketahui menyebabkan gejala lebih ringan dibandingkan varian SARS-CoV-2  lainnya. Gejala yang dimaksud meliputi sakit tenggorokan, batuk, demam, sesak napas, nyeri otot, maupun percepatan denyut nadi dan jantung. 

Meski begitu, belum ada laporan soal gejala penurunan maupun kehilangan kemampuan penciuman pada pasien positif COVID-19 varian Omicron.

Artikel Lainnya: Obat DXP-604, Diklaim Ampuh Atasi Semua Varian Corona

3. Menyebabkan Satu Kematian di Inggris

Kendati menimbulkan gejala ringan, B.1.1.529 ternyata bisa menyebabkan kematian. Pada Senin (13/12) lalu, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengumumkan terdapat satu orang warga negaranya yang meninggal setelah terjangkit Omicron.

Ini merupakan kasus kematian pertama akibat virus corona Omicron.

4. Asal-Usulnya Masih Spekulatif

COVID-19 varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada awal November 2021. 

Beberapa pekan berselang, tepatnya pada Jumat (26/11), WHO mengategorikannya sebagai variant of concern (VoC) alias varian yang diwaspadai.

Pasalnya, sejak penemuannya pertama kali diumumkan, kasus COVID-19 di Afrika Selatan melonjak drastis. Termasuk kasus pasien yang menjalani rawat inap akibat infeksi virus corona.

Meski begitu, belum diketahui pasti kenaikan kasus tersebut disebabkan oleh Omicron atau faktor lainnya. Hingga hari ini, WHO belum merilis hasil studi epidemiologi terkait lonjakan kasus di Afrika Selatan.

Pasca-penemuannya, sejumlah ahli pun berspekulasi soal asal-usul Omicron. Dua teori yang paling kuat menyebutkan bahwa Omicron diduga berevolusi dan bermutasi di dalam tubuh orang dengan gangguan kekebalan. Varian ini juga mungkin berkembang dari hewan.

Artikel Lainnya: Mengenal Virus Mutasi Lokal COVID-19 di Indonesia

Trevor Bedford, seorang ahli virologi komputasi dan profesor di Fred Hutchinson Cancer Research Center, Amerika Serikat, menduga varian Omicron berkembang di dalam tubuh orang dengan gangguan kekebalan seperti human immunodeficiency virus atau HIV.

Ia menduga, selama berbulan-bulan, coronavirus berinkubasi, bereproduksi, dan bereplikasi (memperbanyak diri) hingga bermutasi menjadi Omicron di dalam tubuh penderita HIV.

Hipotesis lainnya, COVID-19 varian Omicron diduga berasal dari hewan. Dugaan ini dikemukakan oleh Kristian Andersen, ahli imunologi dari Scripps Research Institute, Amerika Serikat.

Menurutnya, Omicron berkembang dan ditularkan dari hewan pengerat seperti tikus. Untuk bermutasi, varian ini melewati dua fase perkembangan, yaitu reverse zoonosis kemudian zoonosis.

Pada fase reverse zoonosis, virus corona dari manusia menjangkiti tikus. Kemudian, virus corona berevolusi dan bermutasi di dalam tubuh hewan pengerat tersebut.

Setelahnya, COVID-19 dari tikus menjalani fase zoonosis dengan kembali menginfeksi manusia.

Ketika berada di dalam tubuh manusia, virus corona baru berkembang dan menjadi lebih menular. Varian ini kemudian diidentifikasi sebagai Omicron.

Itu dia sederet fakta COVID-19 varian Omicron. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar COVID-19, konsultasi ke dokter via LiveChat KlikDokter.

(OVI/AYU)

Referensi:

NPR. Diakses 2021. The mystery of where omicron came from — and why it matters.

STAT. Diakses 2021. Some experts suggest Omicron variant may have evolved in an animal host.

WHO. Diakses 2021. Update on Omicron.

Healthline. Diakses 2021. Omicron Symptoms: How They Compare with Other Coronavirus Variants

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2021. Omicron Variant: What You Need to Know.

virus coronainfeksi virus

Konsultasi Dokter Terkait