Kesehatan Anak

Cara Menangani Anafilaksis Pada Anak

Tri Yuniwati Lestari, 16 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anafilaksis adalah reaksi alergi yang berbahaya dan dapat mengancam jiwa. Ketahui penanganan anafilaksis pada anak lewat ulasan berikut ini.

Cara Menangani Anafilaksis Pada Anak

Anafilaksis merupakan kondisi yang disebabkan oleh reaksi alergi. Kondisi yang juga disebut sebagai syok anafilaktik ini dapat terjadi beberapa menit atau jam setelah tubuh terpapar alergen (pemicu alergi). 

Anafilaksis dapat dialami oleh usia berapa pun, termasuk bayi dan anak-anak. Orangtua harus mengetahui tanda-tanda dan penanganan anafilaksis. Sebab anafilaksis adalah kondisi yang dapat mengancam nyawa. 

Penyebab dan Gejala Anafilaksis pada Anak

Anak yang memiliki asma atau pernah mengalami anafilaksis berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini. Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan anafilaksis pada anak:

  • Makanan, seperti kacang susu, telur, dan makanan laut (ikan, kerang, atau udang).
  • Serangga dapat menyebabkan reaksi alergi. Beberapa serangga yang dapat menggigit dan menyebabkan anafilaksi, yaitu lebah, tawon, dan semut api.
  • Obat, seperti antibiotik, obat antikejang, aspirin, dan obat antiinflamasi nonsteroid juga berisiko menyebabkan reaksi anafilaksis pada beberapa anak.

Artikel Lainnya: Waspada, Tidur dengan Kipas Angin Menyala Bisa Bikin Alergi

Orangtua juga perlu tahu tanda-tanda alergi atau gejala anafilaksis pada anak. Berikut beberapa kondisi anak yang perlu diperhatikan:

  • Sesak napas, mengi, atau batuk.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Muncul ruam, kemerahan, gatal-gatal, kulit berubah pucat atau kebiruan.
  • Pembengkakan di bibir atau lidah.
  • Bersin, hidung tersumbat, pilek.
  • Tenggorokan sesak, kesulitan menelan, suara serak.
  • Denyut jantung lemah.
  • Muntah dan diare.
  • Pusing atau pingsan.
  • Kebingungan, mengantuk, atau agitasi (perasaan cemas dan emosi)

Bayi juga mungkin mengalami gejala lain seperti:

  • Mudah marah, rewel, atau menangis terus-menerus.
  • Mengeluarkan liur tiba-tiba.
  • Mengalami kantuk yang tidak biasa.

Cara Merawat Anak yang Mengalami Anafilaksis

Ada beberapa hal yang dapat orangtua lakukan saat anak mengalami syok anafilaktik. Berikut yang harus dilakukan:

1. Memberikan Epinefrin

Melansir dari Healthy Children, orangtua dapat memberikan obat atau autoinjector epinefrin untuk mengatasi anafilaksis. Epinefrin tersedia dalam bentuk suntikan. 

Autoinjector epinefrin biasanya diresepkan kepada pasien yang pernah mengalami atau memiliki riwayat anafilaksis. 

Artikel Lainnya: Inilah Bentuk Reaksi Alergi Obat pada Anak

Dokter juga dapat meresepkan suntik epinefrin untuk bayi dan anak-anak yang berisiko tinggi mengalami anafilaksis. 

Apabila dosis suntikan pertama tidak dapat menurunkan gejala, maka Anda dapat menyuntikkan dosis kedua. 

Oleh karena itu, anak yang berisiko mengalami anafilaksis harus membawa setidaknya dua autoinjector epinefrin setiap saat.

Orangtua perlu mencatat waktu saat obat epinefrin diberikan kepada anak. Apabila gejala anafilaksis semakin memburuk, berlanjut, atau tidak membaik dalam waktu 5 menit, berikan suntik epinefrin dosis kedua.

Kemudian, biarkan anak berbaring telentang. Jika muntah atau kesulitan bernapas, Anda bisa memosisikan tubuh anak tidur miring.

Ibu juga dapat memberikan obat lain, seperti inhaler, bronkodilator, atau antihistamin yang diresepkan oleh dokter. Tidak dianjurkan memberikan obat lain sebagai pengganti epinefrin tanpa resep atau saran dokter.

Artikel Lainnya: Perdana, Obat untuk Mengatasi Alergi Kacang pada Anak

2. Segera Bawa ke Rumah Sakit

Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, anafilaksis adalah keadaan darurat medis. Bawa anak ke rumah sakit segera jika memperlihatkan reaksi alergi akut. 

“Anafilaksis sudah termasuk kondisi yang mengancam nyawa, jadi biasanya langsung segera dibawa ke rumah sakit. Jika sebelumnya sudah terdiagnosis alergi, biasanya orangtua sudah dibekali obat antialergi oleh dokter. Jadi obatnya bisa diberikan kepada anak jika diperlukan,” tegas dr. Devia.

3. Jauhkan Anak dari Pemicu Alergi

Saran dari dr. Devia, orangtua perlu mengetahui penyebab alergi pada anak. Kemudian jauhkan si kecil dari paparan alergen dan jagalah kebersihan lingkungan di rumah. 

Berikan losion yang mengandung calamine untuk reaksi alergi yang tidak parah, misalnya muncul gatal atau ruam kemerahan di gatal. 

Apabila memiliki pertanyaan lain mengenai syok anafilaktik atau gejala alergi, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui layanan Tanya Dokter Anak.

(OVI/AYU)

Kesehatan AnakHari Anak SeduniaAlergi

Konsultasi Dokter Terkait