Kesehatan Umum

Risiko Suntik Vaksin Kosong bagi Kesehatan Tubuh

Tri Yuniwati Lestari, 06 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kasus penyuntikan vaksin kosong di Jakarta tengah ramai diperbincangkan. Apa risiko menerima suntik vaksin kosong? Ini kata dokter.

Risiko Suntik Vaksin Kosong bagi Kesehatan Tubuh

Awal beredarnya kasus suntik vaksin COVID-19 kosong bermula dari sebuah unggahan video di Twitter. Video itu memperlihatkan seorang anak laki-laki yang menerima suntik vaksin kosong di Pluit, Jakarta Utara.

Video tersebut viral dan memunculkan kekhawatiran. Adakah efek samping atau bahaya suntik vaksin kosong bagi kesehatan tubuh?

Efek Samping Suntik Vaksin Kosong

Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, vaksin untuk virus corona umumnya disuntikkan pada bagian otot. Jadi, kemungkinan tidak akan menimbulkan efek samping yang berbahaya jika disuntikkan vaksin kosong.

“Hanya saja, mungkin akan muncul keluhan nyeri sedikit atau bisa juga muncul memar di sekitar bekas penyuntikan,” ucap dr. Devia.

Namun, ada satu kekhawatiran yang muncul mengenai pemberian suntik vaksin kosong. Emboli udara diklaim bisa terjadi dan dapat menyebabkan bahaya kesehatan bagi penerima suntik vaksin kosong.

Artikel Lainnya: Sudah Vaksin COVID-19, Tetap Jaga Nutrisi Lansia dengan Ini

Menurut dr. Sumit Ray, kepala departemen perawatan kritis di Holy Family Hospital, Delhi, India, jika memasukkan jarum suntik kosong ke dalam vena dan bukan pada otot, ada kemungkinan terjadi emboli udara.

Namun, jika udara sebagai pengganti vaksin COVID-19 disuntikkan pada bagian otot, udara tidak akan mengalir ke sistem darah. Hal ini sangat jarang menyebabkan konsekuensi kesehatan serius, termasuk emboli udara.

Emboli udara ditandai dengan adanya gelembung udara di bagian vena. Gelembung udara ini cenderung berperilaku seperti gumpalan yang dapat menyebabkan penyumbatan suplai darah ke paru-paru atau otak.

Gumpalan udara dapat menuju ke jantung dan bisa memicu serangan jantung. Jika gumpalan udara berada di dekat paru-paru atau otak, gangguan pernapasan atau stroke dapat terjadi.

Dalam sebuah studi tahun 2017, para peneliti dari Harvard Medical School dan Mayo Clinic, Amerika Serikat, melakukan tinjauan umum kasus emboli udara yang diteliti dari data selama 25 tahun.

Mereka menemukan hampir 67 kasus emboli udara menyebabkan efek samping fatal. Namun, peneliti juga menegaskan kasus emboli udara sangat jarang terjadi pada pasien yang menerima suntik kosong.

Di sisi lain, tingkat kematian emboli udara mendekati angka 21 persen. Hal ini menunjukkan 1 dari 5 pasien yang menderita emboli udara meninggal karena dampak menerima suntik kosong.

Namun, dr. Sumit Ray menjelaskan kejadian emboli udara bergantung pada jumlah udara yang ada di jarum suntik kosong. Pada jarum suntik vaksin COVID-19, sangat jarang memiliki volume udara tinggi yang dapat menyebabkan konsekuensi serius.

Artikel Lainnya: Medfact: Vaksin COVID-19 Picu Mutasi dan Kematian

Dosis vaksin COVID-19 biasanya mendekati 5 cc. Jadi, suntikan tersebut memiliki jumlah volume udara yang tidak akan berdampak serius. Namun, efek samping bisa saja terjadi.

Dokter Sumit Ray menyarankan orang yang menerima suntik vaksin kosong harus melakukan ekokardiografi dan doppler. Langkah ini untuk memastikan tidak ada gelembung udara di sistem peredaran darah.

Pastikan Anda Mendapatkan Vaksinasi COVID-19 yang Benar

Menurut dr. Devia, untuk memastikan Anda menerima vaksinasi yang benar, mintalah penjelasan kepada petugas terkait prosedur penyuntikan. 

“Prosedur yang benar, sebelum menyuntikkan, petugas akan menjelaskan ini vaksinnya akan dimasukkan ke spuit jarum (diperlihatkan di depan pasien) dan akan disuntikkan di lengan kiri atau kanan,” jelas dr. Devia.

Setelah disuntikkan vaksin, vaksinator mengevaluasi selama 30 menit untuk melihat apakah ada reaksi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

Jika tidak terjadi efek samping berbahaya, maka peserta vaksin boleh melanjutkan aktivitas.

Jika vaksinator mencurigai adanya efek samping serius, peserta akan disarankan untuk beristirahat terlebih dahulu. Evaluasi efek samping dilakukan selama beberapa hari.    

Bila ingin tanya lebih lanjut seputar vaksin virus corona, konsultasi lewat LiveChat dokter di aplikasi KlikDokter

(FR/AYU)

Vaksinasivirus coronainfeksi virus

Konsultasi Dokter Terkait