Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKankerHati-Hati, Jangan Asal Mengatasi Kanker dengan Pengobatan Ini
Kanker

Hati-Hati, Jangan Asal Mengatasi Kanker dengan Pengobatan Ini

Tamara Anastasia, 13 Agt 2021

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tidak semua pengobatan alternatif terbukti ampuh untuk mengatasi kanker. Beberapa di antaranya ada yang belum teruji klinis, bahkan bisa menimbulkan efek samping!

Hati-Hati, Jangan Asal Mengatasi Kanker dengan Pengobatan Ini

Kemoterapi, radioterapi, dan operasi merupakan pengobatan yang umum diberikan untuk mengatasi kanker. Pengobatan tersebut bertujuan menghilangkan sel kanker di dalam tubuh.

Selain itu, tidak sedikit pasien kanker yang memilih pengobatan alternatif dengan menggunakan bahan alami. Pengobatan alternatif biasanya memiliki biaya yang lebih murah dan disebut-sebut manjur untuk mengatasi kanker.

Anda juga perlu tahu, ada beberapa pengobatan alternatif yang sebaiknya tidak dicoba untuk menyembuhkan kanker. Di samping belum teruji secara klinis, pengobatan kanker berikut ini juga dapat menimbulkan efek samping.

1. Cesium Chloride

Melansir dari WebMD, cesium chloride adalah sejenis garam yang diyakini bisa menekan pertumbuhan sel kanker. Sayangnya, belum ada penelitian yang menyatakan cesium chloride bermanfaat untuk mengatasi kanker.

Sebaliknya, penggunaan cesium chloride bisa menimbulkan efek samping, seperti diare, mual, dan detak jantung tidak teratur.

Pada beberapa kasus, efek samping penggunaan cesium chloride dapat menyebabkan masalah pada jantung dan mengakibatkan kondisi fatal.

2. Black Salve

Black salve adalah obat berwarna hitam yang tersedia dalam bentuk pasta, krim, atau minyak. Obat ini terbuat dari seng klorida (zinc chloride) dan herbal seperti tanaman bloodroot.

Sebagian orang meyakini black salve bisa mengobati kanker, khususnya kanker kulit.

Sayangnya, penggunaan black salve justru dapat merusak jaringan kulit. Black salve dapat menghancurkan lapisan kulit paling atas dan tetap menyisakan kanker di kulit bagian dalam.

Penggunaan black salve juga bisa menyebabkan efek samping seperti infeksi dan jaringan parut di kulit.

Artikel Lainnya: Mengenal Imunoterapi, Salah Satu Terapi untuk Mengobati Kanker

3. Cannabis Oil

Cannabis oil adalah minyak yang terbuat dari tanaman ganja. Cannabis oil dipercaya dapat membunuh atau mengecilkan tumor kanker.

Tidak ada bukti medis yang membenarkan manfaat cannabis oil untuk mengatasi kanker. Hal itu juga disetujui oleh dr. Devia Irine Putri.

Ia mengatakan, “Cannabis oil harus dihindari untuk penggunaan obat kanker. Mengingat cannabis oil berisiko mengurangi efektivitas obat kanker.”

Cannabis oil juga memiliki efek samping yang menyebabkan kebingungan dan memengaruhi kemampuan daya ingat seseorang,” tambah dr. Devia.

4. Amygdalin

Masih diwartakan dari WebMD, amygdalin adalah obat yang terbuat dari ekstrak biji aprikot dan campuran tanaman lainnya. Amygdalin juga dikenal sebagai Laetrile dan vitamin B-17.

Ketika dikonsumsi, tubuh akan memecah amygdalin menjadi racun yang disebut sianida. Beberapa orang percaya bahwa racun sianida dapat membunuh sel kanker.

Namun menurut penelitian, racun sianida dari amygdalin tidak dapat melawan sel kanker.

Konsumsi amygdalin justru dapat menyebabkan pasien kanker mengalami keracunan sianida. Efek samping keracunan sianida adalah sakit kepala, pusing, dan tekanan darah rendah yang dapat mengancam jiwa.

5. Minyak Esensial

Minyak esensial diyakini bisa mengatasi kanker. Salah satu ramuan minyak esensial yang terkenal terbuat dari tanaman lavender dan pohon teh. Minyak esensial dapat digunakan secara topikal atau dihirup.

Akan tetapi, belum ada bukti penelitian yang menyatakan minyak esensial dapat mengatasi kanker.

Kendati begitu, minyak esensial bisa membantu meringankan beberapa efek samping perawatan kanker, seperti kecemasan, mual, dan depresi.

Artikel Lainnya: 5 Rencana Pengobatan Kanker dan Alasan untuk Tetap Optimis

6. Jahe

Mengutip Cancer Treatment Centers of America, umumnya jahe digunakan untuk meredakan mual, muntah, serta gangguan pencernaan lainnya. Efek kesehatan konsumsi jahe tersebut lantas dipercaya beberapa orang mampu mengobati kanker.

Sayangnya, penggunaan jahe tidak selalu aman, terlebih jika digunakan berbarengan dengan obat kanker dari dokter.

Jahe diketahui dapat mengubah cara kerja obat pengencer darah seperti warfarin.

Oleh karena itu, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi jahe, terutama saat menjalani atau sedang menerima pengobatan kanker.

7. Konsumsi Vitamin C yang Berlebihan

Vitamin C dapat berperan sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas penyebab penyakit, termasuk sel kanker. Apabila dikonsumsi dalam jumlah cukup, vitamin C juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa orang meyakini konsumsi vitamin C tinggi dapat menjadi alternatif pengobatan kanker. Gagasan tersebut muncul karena terdapat penelitian yang menyatakan vitamin C bersifat racun bagi sel kanker.

Tetapi penelitian menunjukkan konsumsi vitamin C dalam jumlah banyak tidak menghasilkan efek apa pun terhadap pasien kanker.

Konsumsi vitamin C berlebihan justru ditemukan dapat memengaruhi efektivitas kemoterapi untuk mengatasi kanker.

Itu dia beberapa pengobatan kanker yang harus diwaspadai. Pengobatan tersebut umumnya belum terbukti dapat mengatasi kanker atau memperbaiki kondisi pasien kanker.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter bila hendak mengonsumsi herbal atau mencoba pengobatan alternatif lainnya.

Untuk tahu informasi lain mengenai pengobatan kanker, Anda bisa membaca artikel di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT)

Pengobatan kanker

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter