HomeInfo SehatKesehatan UmumHal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pemasangan Infus
Kesehatan Umum

Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pemasangan Infus

Ayu Maharani, 18 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Memasukkan infus alias cairan intravena ke tubuh bisa bikin cemas. Karena itu, ketahui dulu hal-hal penting tentang prosedur pemasangan infus.

Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pemasangan Infus

Ada kalanya tubuh drop karena suatu kondisi medis tertentu sehingga Anda harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Bicara tentang rawat inap di sana, ada satu tindakan yang paling khas, yakni pemasangan infus. 

Sebelum masuk ke ruang rawat, salah satu tangan Anda sudah harus ditusuk jarum dan dipasangi selang yang terhubung dengan kantong cairan di atasnya.

Ada yang proses pemasangannya cepat dan lancar. Ada juga yang sulit hingga pasien meringis bahkan menangis kesakitan. 

Kendati menjadi tindakan awal yang selalu dilakukan, sudahkah Anda mengetahui tentang tujuan, tata cara, serta efek samping dari pemasangan infus? 

Untuk menambah pengetahuan Anda tentang hal tersebut, simak penjelasannya berikut. 

Tujuan dan Prosedur Pemasangan Infus

Ada beberapa tujuan dari prosedur pemasangan infus pada pasien rawat inap, yakni:

  1. rehidrasi pasien dehidrasi akibat penyakit atau aktivitas berlebih,
  2. mengobati infeksi dengan penggunaan antibiotik liquid,
  3. meredakan nyeri dengan obat antinyeri liquid, serta
  4. mengobati kanker melalui obat kemoterapi.

Artikel Lainnya: Darah Naik ke Selang Infus, Bahayakah?

Cairan intravena biasanya terdiri atas air, elektrolit, dan obat yang ditambahkan sesuai dengan kebutuhan pasien. 

Sebelum jarum dan kateter masuk, tenaga medis yang mengetahui cara memasang infus akan membersihkan permukaan kulit dengan tisu beralkohol. 

Setelahnya, kedua alat tersebut baru dimasukkan. Rasanya agak sedikit sakit, khususnya bagi anak-anak. 

Cairan infus lalu akan masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah. Karena lewat aliran darah, infus acap kali disebut sebagai cairan intravena. 

Tak cuma mengandalkan gravitasi dari kantong cairan yang letaknya lebih tinggi, cairan intravena membutuhkan pengaturan laju yang pas. 

Jika laju terlalu cepat, tubuh menerima terlalu banyak cairan. Jika terlalu lambat, tubuh akan kekurangan cairan. 

Komplikasi pun bisa terjadi. Tenaga medis, baik dokter maupun perawat harus memeriksa laju dan dosis cairan secara berkala. 

Artikel Lainnya: Kapan Dehidrasi Perlu Diinfus?

Kondisi yang Menghambat Prosedur Pemasangan Infus

Apabila proses pemasangannya terhambat, hal itu bukan sepenuhnya murni kesalahan tenaga medis. 

Pasalnya, dr. Valda Garcia mengatakan ada kondisi tertentu dari pasien yang membuat prosedur itu terasa lama, yakni pembuluh darah terlalu kecil. 

Tidak semua orang memiliki pembuluh darah yang normal. Banyak juga orang yang memiliki pembuluh vena yang kecil, bahkan tersembunyi. 

Jika pasien sedang mengalami kecemasan sampai telapak tangannya dingin, itu juga bisa membuat pembuluh darah tidak terlihat. 

Kalau sudah begitu, biasanya tenaga medis akan mengencangkan ikatannya serta meletakkan bantalan hangat di tangan pasien. 

Suhu hangat mampu membantu meningkatkan sirkulasi darah, sehingga pembuluh lebih terlihat jelas. 

Dokter Valda menambahkan, “Pasien yang telanjur mengalami dehidrasi berat juga akan menyulitkan proses pemasangan infus. Sulit untuk menemukan pembuluh darah dalam keadaan seperti itu dan risiko pecah (pembuluh darah) juga menjadi lebih tinggi.”

Artikel Lainnya: Kenali Efek Infus Kromosom bagi Kesehatan

Bagaimana dengan Efek Sampingnya?

Risiko di balik prosedur medis cairan intravena bisa saja terjadi, seperti infeksi di area suntikan, kateter yang copot, hingga pembuluh darah yang robek. 

Namun, efek samping yang paling sering terjadi adalah pembengkakan. Sebenarnya pasien tidak perlu terlalu mengkhawatirkan efek tersebut karena akan mereda dengan sendirinya. 

Area pemasangan infus harus selalu bersih dan kompres dingin juga bisa diberikan untuk mengatasi bengkak. 

“Jika merasa tidak nyaman dan cemas dengan pembengkakan, segera lapor ke tenaga medis untuk dilihat kondisinya lebih lanjut. Kemungkinan, itu harus dicabut dan kami akan mencari akses pemasangan di lokasi pembuluh darah lain,” kata dr. Valda. 

Sebagian orang ada yang bisa menoleransi dengan baik ketika laju aliran infus terlalu kencang. 

Sisanya, mereka bisa mengalami nyeri di area tangan yang menjalar, sakit kepala, tekanan darah yang meningkat, hingga sesak napas. 

Sangat penting bagi pasien untuk memberitahu perawat atau dokter jika mulai tak nyaman dengan pengaturan laju cairan intravena. 

Kini Anda sudah mengetahui serba-serbi tentang pemasangan infus. Bila masih ada pertanyaan seputar tindakan medis lain, tanyakan langsung pada dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

infus

Konsultasi Dokter Terkait