HomeGaya hidupDiet dan NutrisiJengkol, si Bau yang Kaya Vitamin!
Diet dan Nutrisi

Jengkol, si Bau yang Kaya Vitamin!

Krisna Octavianus Dwiputra, 09 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hidangan jengkol banyak dibenci orang karena baunya yang tidak sedap. Akan tetapi, makanan ini ternyata punya banyak vitamin lho.

Jengkol, si Bau yang Kaya Vitamin!

Siapa yang tidak tahu makanan yang punya bau khas ini? Meski banyak yang membenci, kenyataannya banyak juga yang menggemari jengkol. Selain lezat, jengkol pun kaya akan vitamin.

Hal ini diungkapkan oleh Oki (bukan nama sebenarnya). Wanita berusia 29 tahun ini mengaku menyukai jengkol sejak duduk di bangku sekolah dasar. Ia terpengaruh ibunya yang juga doyan menyantap makanan ini.

"Apalagi dulu mama suka bikin jengkol, kadang disemur, direndang, atau dibikin gulai. Senang banget dari dulu makannya," ujar Oki saat ditanya soal kegemarannya makan jengkol.

"Ya, tahu sih banyak juga yang tidak suka jengkol karena baunya. Dan kalau sudah kejengkolan, memang buang air kecilnya jadi bau. Tapi, sebenarnya banyak juga kandungan vitaminnya," sambungnya.

Ragam Vitamin dalam Jengkol

Ternyata, apa yang diutarakan Oki tepat. Menurut dr. Arina Heidyana, jengkol punya beragam vitamin, yaitu vitamin A, B, dan C.

Vitamin A

Vitamin A jelas sangat bagus untuk penglihatan kita. Selain dari wortel, vitamin A juga mudah kita dapatkan dari jengkol. Vitamin A juga berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh. 

Kandungan ini pun berkontribusi dalam produksi dan fungsi sel darah putih. Sel darah tersebut membantu menangkap dan membersihkan bakteri atau patogen lain dari aliran darah.

Jika kekurangan vitamin A, maka Anda cenderung rentan terhadap infeksi dan pemulihan dari penyakit akan lebih lama.

Artikel lainnya: Harga Jengkol Naik, Apa Manfaat Jengkol bagi Kesehatan?

Vitamin B1 dan B2

Sementara itu, kandungan vitamin B dalam jengkol juga berguna untuk tubuh. Vitamin B yang terkandung dalam jengkol ialah B1 dan B2.

Vitamin B1 atau biasa disebut thiamin dapat menghindarkan tubuh dari komplikasi yang terjadi di sistem otak, saraf, jantung, otot, usus, dan perut. Vitamin ini juga berperan dalam aliran elektrolit ketika masuk dan keluar dari sel otot dan saraf.

Kemudian, vitamin B1 bisa mencegah berbagai penyakit, misalnya beri-beri. Penyakit ini melibatkan gangguan pada sistem pencernaan, saraf, dan jantung. 

Bagaimana dengan vitamin B2? Dikenal juga dengan nama riboflavin, vitamin tersebut dibutuhkan pula untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Vitamin B2 membantu tubuh memecah dan mencerna lemak, protein, juga karbohidrat untuk menghasilkan energi. Lalu, vitamin B2 juga dapat mempermudah tubuh dalam menggunakan oksigen.

Vitamin  C

Terakhir, vitamin C dalam jengkol punya manfaat untuk memperkuat daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah sakit.

Artikel lainnya: Khasiat Jengkol untuk Mengatasi Penyakit Jantung

Tips Makan Jengkol yang Sehat

Namun, makan jengkol tidak boleh berlebihan. Gangguan ketika kebanyakan makan jengkol biasa disebut dengan istilah kejengkolan atau kencing jadi berbau tidak sedap.

Lalu, ketika mengolah jengkol, tingkat kematangannya harus benar-benar diperhatikan. 

"Konsumsinya harus yang benar-benar matang, jangan dimakan mentah atau setengah matang. Kalau takaran pastinya, belum ada info khusus. Tapi, yang penting tidak berlebihan dan tidak setiap hari juga makannya," ungkap dr. Arina.

"Selain itu, untuk orang-orang yang punya gangguan ginjal harus hati-hati makan jengkol. Kandungan asam jengkol bisa terakumulasi menjadi batu di ginjal yang dapat mengganggu kerja ginjal," sambungnya.

Jadi, jangan keburu meremehkan jengkol, ya. Makanan ini juga punya banyak kandungan vitamin. Nah, ingin tahu info kesehatan lengkap sekaligus konsultasi dokter secara online lebih mudah? Pakai aplikasi KlikDokter!

(FR/JKT)

Jengkol

Konsultasi Dokter Terkait