HomeIbu Dan anakKehamilanKeguguran Terus, Jangan-Jangan Penyebabnya Autoimun?
Kehamilan

Keguguran Terus, Jangan-Jangan Penyebabnya Autoimun?

Ayu Maharani, 21 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bukan karena lelah, wanita yang kerap keguguran katanya bisa disebabkan autoimun! Benar tidak? Mari ungkap di sini menurut kacamata medis.

Keguguran Terus, Jangan-Jangan Penyebabnya Autoimun?

Keguguran menjadi mimpi buruk setiap calon ibu dan ayah yang mendambakan kehadiran buah hati. Satu kali kejadian saja, itu sudah bisa menimbulkan trauma, apalagi sampai berulang kali?

Nah, bicara soal keguguran berulang, ada yang mengatakan, hal tersebut dapat berhubungan dengan masalah autoimun. Apa benar begitu?

Keguguran dan Penyakit Autoimun 

Untuk yang belum terlalu akrab dengan penyakit autoimun, gangguan kesehatan ini merupakan kondisi yang disebabkan oleh kegagalan sistem kekebalan tubuh, hingga akhirnya menyerang jaringan tubuh sendiri. 

Sistem kekebalan tubuh Anda gagal membedakan sel-sel asing dan sel tubuh sendiri, sehingga menimbulkan masalah kesehatan. Dalam hal ini, terjadi peradangan akibat autoimun. 

Ada banyak dampak autoimun yang bisa dirasakan oleh penderitanya. Misalnya, organ tubuh berkembang dan berfungsi abnormal, adanya gangguan pembuluh darah, jaringan, otot, serta kulit, dan masih banyak lagi.  

Menurut dr. Devia Irine Putri, “Sering keguguran pun merupakan salah satu dari dampak dari autoimun.”

Pada orang normal dengan sistem kekebalan tubuh baik, sistem kekebalan akan menyerang sel-sel asing yang akan mengganggu janin ibu.

Sementara, jika wanita memiliki gangguan autoimun ketika hamil, sistem tersebut justru akan menyerang janin karena dianggap sebagai sel asing. Hal tersebutlah yang dapat menjadi penyebab keguguran berulang. 

Jenis Penyakit Autoimun yang Sering Jadi Penyebab Keguguran 

Sementara itu, dari sekian banyak jenis penyakit autoimun, ada beberapa yang sudah cukup sering terdengar. Misalnya, lupus, diabetes melitus tipe 1, rheumatoid arthritis, multiple sclerosis, psoriasis, dan celiac disease.

Lalu, jenis mana yang kerap menimbulkan keguguran berulang?

“Ada suatu kondisi yang namanya antifosfolipid syndrome (APS) atau kerap disebut sindrom Hughes. Ini adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sistem pembekuan darah,” dr. Devia menjawab.

Akibatnya, kata dia, darah mudah menggumpal, lalu membuat sumbatan. Organ lain pun tidak mendapat asupan nutrisi yang dibawa oleh darah.

Autoimun penyebab keguguran ini pun dapat menyebabkan preeklampsia serta kelahiran prematur.

Dengan demikian, ibu dengan kondisi penyakit yang satu ini memang harus sangat berjuang saat ingin memiliki momongan. 

Tak cuma berdampak pada kondisi kehamilan, wanita yang memiliki sindrom APS atau sindrom Hughes ini pun berisiko untuk mengalami serangan jantung serta stroke.

Keluhan-keluhan seperti penggumpalan darah, kesemutan pada lengan dan tungkai, sakit kepala, mudah memar, lemas, hingga gangguan gerak dan keseimbang juga kerap dirasakan. 

Artikel Lainnya: Ketahui Penyebab Umum Keguguran pada Ibu Hamil

Sering Keguguran, Bagaimana Cara Cek Punya Autoimun atau Tidak?

Tentu saja jawabannya adalah Anda harus memeriksakan diri ke dokter. Selanjutnya, dokter akan memeriksa antibodi dalam darah. Pengecekan ini meliputi:

  • Lupus anticoagulant.
  • Anticardiolipin antibodies.
  • Anti Beta-2 glycoprotein1 antibodies.

Pemeriksaan tak cuma dilakukan sekali. Anda harus dilakukan lagi 12 minggu kemudian demi melihat secara detail dan konsisten apakah antibodi-antibodi di atas benar meningkat atau tidak.

Selain itu, dokter umumnya juga akan melakukan:

  • Pemeriksaan MRI otak untuk melihat adanya stroke atau tidak.
  • USG Doppler tungkai untuk melihat adanya penggumpalan darah atau tidak.
  • Memeriksa apakah ada tanda-tanda anemia hemolitik, kondisi di mana penderitanya kurang darah akibat penghancuran sel darah merah yang lebih cepat dari pembentukannya.

Artikel Lainnya: Ibu Hamil, Waspadai Tanda-Tanda Keguguran Ini

Sudah Tahu Punya Autoimun tapi Ingin Hamil, Harus Bagaimana? 

Di sisi lain, Anda juga bisa langsung menemui ahli imunologi reproduksi bila sedari awal Anda sudah tahu soal penyakit autoimun yang dimiliki. 

Ahli imunologi reproduksi memiliki gabungan pengetahuan antara penyakit autoimun dengan reproduksi sehingga bisa membantu Anda untuk menjalankan program hamil, tetapi dengan risiko yang lebih minim dan terkontrol. 

Pemilihan obat antikoagulan, yaitu obat yang berfungsi mencegah penggumpalan darah yang aman untuk ibu hamil, tentu akan menjadi concern si dokter. 

Untuk ibu hamil dan menyusui, kemungkinan besar dokter akan memberikan suntikan obat antikoagulan heparin, khususnya low molecular weight heparin (LMWH) seperti enoxaparin. 

Pengobatan tersebut dilakukan dari awal hamil hingga 6 minggu setelah melahirkan. Biasanya, untuk mencegah komplikasi, aspirin pun kerap diberikan.

Imunosupresan seperti kortikosteroid atau rituximab bisa diberikan pada ibu hamil yang juga punya kondisi Lupus, trombositnya rendah, serta punya luka di kulit. 

Untuk membantu efektivitas pencegahan keguguran akibat autoimun, ibu hamil dapat melakukan pola hidup sehat, terutama dari segi makanan, asupan vitamin D harus benar-benar terpenuhi di sini, serta kelola stres dengan lebih baik. 

Itu dia penjelasan seputar autoimun penyebab keguguran berulang. Bila Anda masih punya pertanyaan seputar penyakit autoimun dan kehamilan, konsultasikan langsung pada dokter lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter

(HNS/AYU)

AutoimunKeguguran

Konsultasi Dokter Terkait