Kesehatan Bayi

Bayi Mogok Menyusu Langsung karena Trauma, Kok, Bisa?

Krisna Octavianus Dwiputra, 15 Agt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat bayi tidak mau menyusu, orang tua mana yang tidak pusing? Apalagi jika situasi ini disebabkan oleh trauma tertentu. Ini cara mengatasinya.

Bayi Mogok Menyusu Langsung karena Trauma, Kok, Bisa?

Kalau orang dewasa trauma karena suatu hal dan memengaruhi mood-nya, itu sudah biasa. Tapi, bagaimana kalau bayi tidak mau menyusu karena alami trauma? Tentu orang tua yang pusing.

Hal tersebut sedang dialami Oni (28). Dia mengaku anaknya yang berusia di bawah 2 tahun sedang dalam tahap sulit untuk menyusu karena mengalami suatu trauma.

Setiap malam menjelang tidur, Oni mengaku anaknya selalu menjerit tidak mau menyusu langsung dari ibunya.

"Sudah sempat tanya teman yang dokter, lalu diberitahu bahwa anak itu sedang trauma sehingga tidak mau menyusu," ujar wanita yang berprofesi sebagai guru ini.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, bagaimana trauma pada bayi berhubungan dengan perilaku tidak mau menyusu. Mari simak penjelasan medisnya.

Saat Bayi Takut atau Trauma, Mengapa Jadi Menolak Menyusu?

Kondisi bayi menolak atau mogok menyusu disebut dengan nursing strike. Saat ini terjadi, biasanya bayi sedang mencoba memberi tahu Anda ada sesuatu yang tidak beres. Bisa jadi, salah satunya penyebab bayi tidak mau menyusu itu adalah trauma.

Dijelaskan dr. Devia Irine Putri, ada banyak faktor mengapa si Kecil menjadi trauma dan akhirnya menolak untuk menyusu langsung dari ibunya. Bisa jadi faktor utamanya dari si ibu sendiri.

"Mungkin takut atau trauma itu muncul karena sang ibu pernah menjerit atau memarahinya. Misalnya, pas menyusui bayi menggigit puting, lalu tanpa sadar si ibu berteriak. Kondisi tersebut bisa membuat bayi kaget dan takut," ujar dr. Devia.

Selain dari faktor ibu, seperti dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa penyebab lain bayi mogok menyusu, yaitu:

  • Nyeri atau Ketidaknyamanan

Kondisi tumbuh gigi atau sariawan, misalnya, dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan di rongga mulut saat menyusu. Sementara itu, infeksi telinga dapat menyebabkan rasa sakit saat mengisap atau berbaring di satu sisi.

Cedera atau nyeri akibat vaksinasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat menyusu. Jangan heran kalau si Kecil bakal mogok menyusu.

  • Sakit

Saat bayi sedang pilek, pernapasan akan tersumbat. Hal ini dapat menyulitkan bayi sulit bernapas selama menyusui.

  • Aroma atau Rasa yang Tidak Biasa

Perubahan aroma sang ibu, misalnya karena sabun, parfum, losion, atau deodoran baru, dapat menyebabkan bayi kehilangan minat untuk menyusui.

Selain aroma tubuh ibu, perubahan rasa ASI juga dapat memicu nursing strike. Misalnya akibat makanan yang dikonsumsi, obat-obatan, sedang hamil lagi.

  • Pasokan susu berkurang

Selain hal-hal di atas, dr. Devia menjelaskan, pasokan ASI yang berkurang atau tidak lagi sederas biasa dapat membuat bayi enggan menyusu pada ibunya.

Hal lain yang perlu dipahami, nursing strike tidak selalu berarti bahwa bayi siap untuk disapih. Sering kali, aksi mogok menyusu ini berumur pendek.

Artikel Lainnya: Kiat Mengobati Trauma Psikologis pada Anak

Apa Proses Menyusu Tak Memberikan Ketenangan?

Nah, kembali lagi ke topik bayi menolak menyusu karena trauma, menurut dr. Devia sebenarnya ini agak kontradiktif.

“Sebab, aktivitas menyusu di pelukan sang ibu adalah hal yang menenangkan bagi bayi. Maka, kalau hal ini (menolak menyusu karena trauma) sampai terjadi, berarti ada sesuatu yang benar-benar mendasari,” tutur dia.

Itu sebabnya, kalau bayi sudah sampai mengalaminya, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter anak.

“Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, yang akhirnya bisa menyulitkan bayi dan ibunya,” kata dr. Devia.

Artikel Lainnya: Kenali 5 Gejala Trauma pada Anak

Menolak Menyusu Akibat Trauma, Apa yang Harus Dilakukan?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat si Kecil menolak untuk menyusu. Berikut tipsnya dari dr. Devia Irine.

1. Lakukan Skin to Skin

Si ibu harus sabar ketika anak sampai mengalami hal ini. Tetap tawarkan ASI pada bayi, jika perlu lakukan skin to skin

2. Perlu Ruangan Sunyi

Kalau bisa susui bayi di ruangan yang sunyi. Misalnya di kamar pribadi agar minim gangguan dari orang lain. Bayi pun akan lebih tenang dan fokus dalam aktivitas menyusu.

3. Ubah Posisi Menyusui

Coba ubah posisi menyusui. Kalau biasanya Anda menyusui sambil duduk, coba posisi lain, seperti tiduran. Mengubah posisi mencegah si Kecil dari rasa bosan.

4. Si Ibu Harus Melakukan Evaluasi

"Ibu harus mengevaluasi sendiri, misalnya apakah baru saja ganti sabun, lotion, atau parfum, kah?

Coba perhatikan lagi apakah si ibu sedang cemas atau stres. Hal ini dapat berpengaruh pada sang bayi,” tutur dr. Devia.

5. Lakukan Quality Time 

Salah satu tips jitu cara mengatasi bayi trauma menyusu adalah dengan melakukan quality time bersama. Meski tidak sedang menyusui, lakukan aktivitas menyenangkan bersama si Kecil untuk meningkatkan bonding.

Misalnya, bermain dan bernyanyi bersama atau membacakan cerita. Ini bisa menjadi langkah awal agar anak bisa menyusu lagi ke depannya.

Dapatkan informasi terbaru seputar nutrisi anak serta tumbuh kembangnya hanya di aplikasi KlikDokter.

(HNS/AYU)

Menyusui

Konsultasi Dokter Terkait