Covid-19

Selama Pandemi Virus Corona Jangan Menjenguk Bayi Dulu, Ini Alasannya

Tamara Anastasia, 11 Agt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan menjenguk bayi saat pandemi virus corona. Tidak hanya berisiko tularkan virus COVID-19, ada banyak bahaya lain yang mungkin bisa terjadi.

Selama Pandemi Virus Corona Jangan Menjenguk Bayi Dulu, Ini Alasannya

Menjenguk bayi baru lahir dari anggota keluarga atau teman sudah menjadi hal yang lazim. Biasanya, Anda akan turut membawa kado untuk si Kecil dan ibu. Namun, hati-hati, menjenguk bayi saat pandemi bisa sangat berbahaya bahkan mematikan.

Ini yang dialami bayi berusia 8 hari di Kudus, Jawa Tengah, akhir Juli lalu. Sang bayi meninggal dunia usai tertular virus corona, padahal sebelumnya tidak memiliki penyakit penyerta.

Kasus Virus Corona pada Bayi dan Anak Meningkat 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan peningkatan kasus virus corona pada bayi dan anak semakin melonjak.

Bahkan, hampir 6 juta kasus COVID-19 terjadi pada remaja usia 15-24 tahun. Angka ini naik 15 persen dibandingkan Juli lalu.

Tidak hanya itu, peningkatan kasus COVID-19 pada anak usia 5-14 tahun juga meningkat sebanyak 4,6 persen di seluruh dunia. Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data kelompok umur positif COVID-19 dari Data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, jumlah anak berusia 0-5 tahun yang positif virus corona ada sebanyak 2,4 persen.

Jumlah tersebut setara dengan anak yang dirawat maupun sudah sembuh dari virus corona. 

Alasan Tak Menjenguk Bayi Lahir saat Pandemi Virus Corona 

Dengan meningkatnya jumlah kasus positif pada bayi dan anak, dr. Reisa Broto Asmoro dari Satgas COVID-19 mengingatkan agar masyarakat tidak dulu menjenguk bayi yang baru lahir di rumah sakit maupun di rumah sang bayi.

Ia berharap agar masyarakat tetap disiplin dalam menjaga jarak, terutama pada mereka yang rentan terkena virus COVID-19, seperti bayi baru lahir. 

Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine Putri pun sepakat. Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa menjenguk bayi saat pandemi corona tidak dianjurkan, yaitu: 

  • Bayi Berisiko Tertular Virus Corona 

Bayi, anak-anak, dan lansia adalah golongan yang paling rentan tertular virus corona. Pasalnya, tiga kelompok ini tidak memiliki sistem imunitas yang cukup kuat layaknya dewasa muda atau orang tua.

Menjenguk bayi yang baru lahir hanya menempatkan mereka pada risiko tinggi terinfeksi virus. 

“Meski sudah pakai masker atau face shield, risiko menularkan virus corona tetap ada. Bisa dari sentuhan atau virus yang mungkin masih bertahan di udara,” ujar dr. Devia.

  • Bayi Berisiko Tertular Penyakit Lainnya 

Selain virus corona, bayi juga rentan terkena bakteri dan kuman penyebab penyakit lainnya yang mungkin Anda bawa dari luar rumah.

Menurut dr. Devia, virus yang paling sering menjangkiti bayi baru lahir adalah influenza, herpes, dan infeksi saluran napas. 

“Saat lihat bayi, pasti akan timbul rasa gemas dan ingin menggendong atau bahkan menciumnya. Kedua hal ini bisa menularkan virus berbahaya seperti herpes pada bayi. Apalagi jika pengunjung sering menyentuh dan mencium bayi baru lahir,” kata dr. Devia. 

  • Anda Tidak Tahu Kondisi Kesehatan Sendiri

Gejala COVID-19 dapat berbeda pada setiap orang. Ada yang alami gejala umum, seperti batuk dan sesak napas.

Namun, ada juga orang yang mengalami gejala-gejala tidak biasa, bahkan sama sekali tidak bergejala. 

Bagi dr. Devia, orang tanpa gejala adalah yang paling berbahaya menularkan virus. Itu karena penderita sendiri tidak sadar bahwa ia sedang positif COVID-19. 

Artikel Lainnya: 24 Bayi Baru Lahir di RSUP Persahabatan Terkait Virus Corona, Amankah?

Bayi Baru Lahir Virus Corona, Risiko Apa yang Muncul?

Menurut dr. Devia, baik itu orang dewasa maupun bayi baru lahir, keduanya sama-sama memiliki risiko yang berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. 

“Sama seperti orang dewasa, bayi yang positif virus corona juga akan alami demam. Setelahnya bayi akan tampak rewel dan berkeringat (akibat suhu tubuh yang meningkat). Bayi juga jadi tidak mau menyusu yang berakibat kurangnya asupan nutrisi pada bayi Anda.”

“Jika infeksinya semakin memberat, bayi bisa alami distress napas yang berujung kegagalan napas, dan bahkan kematian,” ujar dr. Devia. 

Selain itu, penurunan berat badan bayi juga bisa terjadi. Hal ini karena selama perawatan COVID-19, asupan nutrisi bayi akan berbeda dari biasanya.

Bayi juga akan menggunakan alat bantu seperti infus yang berisiko tangan/kaki bengkak (tempat infus terpasang), atau alami thrombophlebitis, yakni peradangan di pembuluh darah akibat penumpukan darah.

Itulah sebabnya, untuk menghindari hal-hal di atas, cobalah untuk menahan diri untuk tidak menjenguk bayi saat pandemi.

“Anda bisa menggunakan fitur video call jika ingin melihat bayi yang baru lahir,” tutur dr. Devia. 

Agar tetap berkesan, Anda juga dapat mengirimkan kado atau makanan sebagai tanda turut berbahagia atas kelahiran si Kecil.

Yuk, manfaatkan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi dengan dokter seputar kesehatan dan tumbuh kembang anak.

(HNS/AYU)

virus coronaNew Normal

Konsultasi Dokter Terkait