Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeGaya hidupDiet dan NutrisiMakanan Dikerubungi Semut, Masih Boleh Dimakan?
Diet dan Nutrisi

Makanan Dikerubungi Semut, Masih Boleh Dimakan?

dr. Valda Garcia, 16 Agt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tidak sengaja makan makanan yang sudah disemutin, apakah masih aman atau ada dampak buruknya bagi kesehatan?

Makanan Dikerubungi Semut, Masih Boleh Dimakan?

Saat kumpul-kumpul keluarga, mungkin ada saja makanan yang tersisa di meja makan. Jika tidak ditutup rapat, semut siap mengerumuni dan melahap sisa makanan tersebut. 

Rasanya sayang kalau makanan tersebut langsung dibuang. Mungkin beberapa orang akhirnya membersihkan semut-semut itu dan memakan bagian yang bersih. 

Namun, apa aman mengonsumsi makanan dikerubungi semut? Baca terus ulasan berikut!

Makanan Dikerubungi Semut, Masih Bolehkah Dimakan?

Makanan yang telah disemutin memang sebaiknya dibuang dan jangan dimakan kembali. Makanan yang sudah disemutin pasti kebersihannya akan berkurang. 

Karena, kita tidak tahu semut itu datangnya dari mana. Bisa saja semut melewati kotoran atau bangkai binatang lain. Ketika makanan sudah dikerumuni semut, memang sebaiknya langsung dibuang.

Artikel lainnya: Sering Mengonsumsi Makanan Kemasan, Ini Efeknya

Mengonsumsi makanan yang sudah digerayangi semut bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan, seperti diare, mual, dan muntah. 

Keluhan tersebut memang tidak selalu terjadi. Akan tetapi, bagi beberapa orang yang memang sensitif, kondisi-kondisi itu bisa saja terjadi.

Aroma makanan yang sudah dikerubungi semut juga biasanya sudah berbeda. Selera makan bisa berkurang dan timbul mual.

Tidak Sengaja Menelan Semut, Adakah Risikonya?

Bila jumlah semut yang termakan tidak terlalu banyak (1-2 semut), umumnya tidak akan menjadi masalah. Sebab, semut bisa ikut terurai saat masuk ke sistem pencernaan.

Hanya saja, jika yang termakan terlalu banyak, efek makan semut bisa menimbulkan beberapa gangguan seperti mual dan muntah.

Kalau semut rumahan, sebenarnya jarang sekali memberikan efek kesehatan. Karena, semut rumahan berbeda dengan jenis semut lainnya seperti semut api. 

Bagaimana jadinya bila semut yang tak sengaja termakan adalah semut api? Berikut beberapa efek makan semut, baik jenis api maupun rumahan, yang mungkin bisa terjadi:

  • Rongga Mulut Tersengat

Sebelum masuk ke sistem pencernaan, semut api bisa saja menyengat rongga mulut dan membuat area itu sakit dan terinfeksi.

Pasalnya, semut api memiliki sengatan yang tajam dan bisa melukai kulit tubuh, termasuk rongga mulut.

  • Muncul Diare

Baik semut api ataupun rumahan, keduanya sama-sama bisa menimbulkan diare. Karena, semut bisa datang dari mana saja, termasuk tempat-tempat kotor.

Jika kamu memiliki perut yang sensitif, maka kemungkinan diare bisa saja muncul.

  • Mual

Selain diare, kamu juga bisa merasa mual karena gangguan sistem pencernaan. Semut juga punya aroma khas yang cenderung mengganggu sehingga bikin mual.

Bila kamu masih ingin mengonsumsi makanan yang sudah disemutin, misalnya dalam kondisi darurat, sebaiknya panaskan dan masak kembali makanan tersebut.

Artikel lainnya: Tips Ajari Anak untuk Cermat Memilih Jajanan

Tips Menjaga Makanan dari Semut

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah makanan dikerubungi semut:

  • Jaga kebersihan daerah sekitar makanan
  • Hindari sisa makanan di sekitar meja makan atau lokasi penyimpanan makanan
  • Tutup rapat wadah makanan 
  • Siapkan wadah dengan tutup kedap udara sehingga semut tidak dapat masuk 
  • Gunakan kapur antisemut di daerah sekitar meja. Namun, perhatikan jangan sampai zat tersebut mengontaminasi makanan
  • Simpan makanan di kulkas

#JagaSehatmu dengan tidak mengonsumsi makanan kotor, ya. Langsung konsultasi dengan dokter di aplikasi KlikDokter bila mengalami gangguan pencernaan!

(FR/JKT)

Referensi:

Journal of Insect Science. Diakses 2022. Food preference and foraging activity of ants: Recommendations for field applications of low-toxicity baits.

KebersihanmakananGangguan Pencernaan

Konsultasi Dokter Terkait