Kesehatan Umum

Terbiasa Gaul Bareng Perempuan, Benarkah Timbulkan Sisi Feminin Pria?

Ayu Maharani, 29 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Katanya, keseringan bergaul dengan perempuan bisa jadi penyebab pria feminin! Lantas, benarkah begitu tau sebenarnya ada faktor hormonal?

Terbiasa Gaul Bareng Perempuan, Benarkah Timbulkan Sisi Feminin Pria?

“Bu, anaknya jangan terlalu sering main sama perempuan, nanti jadi cowok feminin, lho,” pernah dengar anjuran tersebut ketika anak-anak berbeda gender bermain?

Orang-orang dulu percaya alasan seorang pria menunjukkan sisi feminin karena terlalu sering bergaul dengan perempuan. Benarkah faktor tersebut berperan besar? 

Benarkah Bergaul dengan Perempuan Jadi Penyebab Pria Lebih Feminin?

Menanggapi pertanyaan soal perilaku pria yang seperti perempuan akibat selalu dikelilingi teman wanita, begini penjelasan psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi.

Menurut Ikhsan, tak bisa dimungkiri bahwa lingkungan sekitar memang memengaruhi perilaku seseorang. 

“Bisa saja penyebab laki-laki seperti perempuan itu dipicu oleh kebiasaan dia yang dari kecil sampai besar terbiasa main bersama perempuan. Dalam proses perkembangan, terutama saat anak-anak sampai remaja, hal itu sangat berpengaruh terhadap kepribadiannya,” jelas Ikhsan. 

Selain itu. menurut Ikhsan, mungkin pria itu sejak kecil tidak memiliki panutan yang sifatnya lebih maskulin.

”Jika ditambah dengan tak ada sosok ayah atau pria yang dapat dijadikan role model, maka itu dapat membuat seseorang menjadi pria feminin. Intinya, faktor lingkungan akan memengaruhi individu dalam mengidentifikasi identitas dirinya.”

Apakah Hanya Faktor Lingkungan yang Jadi Penyebab Pria Feminin?

Kendati lingkungan dapat memengaruhi identitas diri seseorang, ternyata ada pula campur tangan kondisi medis yang mendasari. 

Dengan kata lain, butuh tiga aspek yang kuat sehingga seorang pria akhirnya berperilaku seperti perempuan, yaitu lingkungan, hormon dan saraf, serta pengalaman. 

Sadar atau tidak disadari, menurut dr. Devia Irine Putri, pria yang perilakunya seperti perempuan mungkin sejak kecil sudah mengalami gangguan identitas gender atau gender dysphoria. 

“Penyebab pasti dari gender dysphoria ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan yang dipicu oleh pengaruh ketidakseimbangan hormon, saraf-saraf, dan lain-lain yang berhubungan dengan neuroanatomi dan biophysical link,” jelas dr. Devia. 

Ia menambahkan, “Selain itu, penyebab laki-laki seperti perempuan juga bisa karena dia pernah mengalami stres berat, trauma masa kecil, sexual abuse, atau pernah diabaikan.”

Jadi butuh beberapa faktor untuk melatarbelakangi kondisi pria feminin, yaitu lingkungan, hormon, saraf, serta pengalaman hidup. 

Artikel Lainnya: Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Operasi Transgender (Ganti Kelamin)

Apakah Sisi Feminin Pria Selalu Ada?

Pada dasarnya, setiap manusia memiliki sisi feminim dan maskulin. Wanita pun juga memiliki sisi maskulin. 

Hal ini karena kedua sisi tersebut dibutuhkan di dalam kehidupan kita. Ini bisa menyeimbangkan rasa empati dan perilaku tegas kita. 

Kadarnya pun berbeda untuk setiap gender. Sebagai seorang pria, tentu sisi maskulin umumnya lebih dominan. Sedangkan pada wanita, sisi feminin umumnya lebih banyak. 

Sisi Feminin Pria Bisa Tidak Dominan

Psikolog Ikhsan menyarankan, “Sedari kecil, perlu ada role model pria supaya seimbang kehidupannya. Bisa sosok ayah, kakak, dan lain sebagainya.”

“Ketika sisi feminin dan maskulin dari pria itu sudah dirancang sejak kecil, dia bisa menjadi sosok pria yang tetap bisa menyayangi dan menghargai perempuan. Macho, tetapi bisa sopan dan memahami perasaan serta kondisi wanita. Idealnya seperti itu,” tutur Ikhsan. 

Jika memang ada pria feminin yang ingin mengubah kondisinya menjadi lebih maskulin, dia membutuhkan bantuan dari berbagai aspek. 

Paling utama adalah niatan kuat dari dirinya sendiri. Kedua, bisa dapat bantuan dari psikolog maupun dokter, dan ketiga adalah keluarga. 

Apabila masih punya pertanyaan seputar penyebab laki-laki seperti perempuan, berikut cara mencegah dan mengatasinya, ataupun kondisi medis lain, langsung saja konsultasikan hal tersebut pada dokter dan psikolog kami lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter

(OVI/AYU)

Gender Dysphoria

Konsultasi Dokter Terkait