Covid-19

Angka Pasien Positif Virus Corona di Amerika Serikat Tembus 2 Juta!

Ayu Maharani, 13 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Masih tetap jadi negara dengan kasus positif virus corona terbanyak di dunia, kenapa Amerika Serikat bisa sampai tembus 2 juta lebih?

Angka Pasien Positif Virus Corona di Amerika Serikat Tembus 2 Juta!

Belum reda dampak kematian George Floyd, sekarang Amerika Serikat mesti dihadapi dengan penambahan kasus virus corona yang melonjak, yakni mencapai 2 juta lebih.

Dengan kemajuan teknologi, pola pikir masyarakat yang terbuka dan logis, serta kelengkapan fasilitas kesehatan, kenapa peningkatan kasus virus corona justru terjadi di Amerika Serikat?

2 Juta Orang di AS Positif Virus Corona

Negara yang dipimpin oleh Donald Trump itu kini memasuki era suram pandemi global. Pada Kamis kemarin (11/6), meski lebih dari 533.000 orang telah pulih, angka kematiannya juga tak kalah banyak yaitu mencapai 100.000 lebih.

Ini menjadikan AS tetap sebagai negara peringkat satu yang memiliki kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Sementara, posisi dua diduduki oleh Brasil. Brasil memiliki jumlah kasus terkonfirmasi lebih dari 700.000.

Pada hari Minggu (7/6), lebih dari 136.000 kasus baru dilaporkan ke WHO (yang paling banyak dalam satu hari sejauh ini). Sebagian besar kasus datang dari AS dan Asia Selatan.

Untuk AS, itu terjadi ketika pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menuntut diakhirinya kebrutalan polisi dan masalah rasisme pasca kematian George Floyd pada 25 Mei 2020 silam.

Kenapa Kasus Virus Corona di AS Bisa Melonjak?

Menanggapi apa yang terjadi di Amerika Serikat, begini penjelasan dr. Devia Irine Putri. Menurutnya, unjuk rasa besar-besaran untuk mengakhiri rasisme pasca kematian George Floyd memang turut menambah kasus positif virus corona di Amerika Serikat.

“Iya, itu sangat berpengaruh karena berkerumun dan saling berbicara bahkan berteriak. Ada juga, kan, yang tidak pakai masker. Kita nggak bisa tahu orang yang demo itu sehat 100% atau tidak. Pasti ada juga orang tanpa gejala (OTG) di sana yang akhirnya justru menularkan ke banyak orang,” ujarnya.

Dokter Devia menambahkan, “Perlu juga digarisbawahi di sini – alat PCR mereka juga jauh lebih banyak. Jadi, jumlah kasus yang terkonfirmasi juga lebih cepat dan banyak.”

Sebagai informasi, sejauh ini sudah ada 21 juta spesimen yang diuji di Amerika Serikat.

Selain dipengaruhi oleh faktor skrining dan unjuk rasa yang lalu, dr. Ashish Jha dari Harvard Global Health Institute mengatakan kepada media bahwa orang Amerika pada dasarnya tidak bisa dan tidak siap untuk melakukan pembatasan atau lockdown.

Bahkan, dr. Ashish menganggap orang Amerika ingin “hidup berdampingan” dengan virus corona.

“Jika hidup seperti ini, maka 800-1.000 orang Amerika akan mati setiap hari,” kata dr. Ashish. Beberapa minggu terakhir memang sudah ada pelonggaran lockdown. Itu juga memengaruhi peningkatan kasus virus corona di Amerika Serikat. 

Artikel Lainnya: Waspada! WHO Peringatkan Adanya Peredaran Obat Virus Corona Palsu!

Arizona Jadi Negara Bagian dengan Peningkatan Tertinggi

Dari sekian banyak negara bagian di AS, wilayah yang kasusnya melonjak tajam adalah Arizona. Dilansir dari CNBC Television, peningkatannya terjadi 300% semenjak 1 Mei 2020!

Minggu ini, departemen pelayanan kesehatan mendesak rumah sakit untuk mengaktifkan rencana darurat. Direktur Cara Christ mengatakan kepada stasiun televisi Phoenix bahwa ia khawatir dengan meningkatnya jumlah kasus dan persentase kasus positif.

Valleywise Health (sistem rumah sakit umum di Phoenix) telah melihat peningkatan kasus COVID-19 selama dua minggu terakhir. Alhasil, mereka memperbesar kapasitas perawatan intensif dan tempat tidur sebanyak 87%.

Mengapa ini bisa terjadi? Menurut Michael White (kepala rumah sakit umum di Phoenix), warga sana memang lebih santai dan mengabaikan anjuran untuk memakai masker. Aturan physical distancing pun diacuhkan.

Jadi, itulah beberapa hal di balik meningkatnya kasus positif virus corona di Amerika Serikat. Jangan meniru kelalaian yang terjadi di sana, ya, agar kasus positif dan kematian tidak meroket.

KlikDokter bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.

Bila mau tahu lebih lanjut seputar COVID-19 atau masalah kesehatan lainnya, gunakan fitur Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter. Untuk membantu menentukan gejala, Kamu bisa cek risiko virus corona online dari KlikDokter.

(FR/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait