Berita Kesehatan

Bukan karena COVID-19, Djoko Santoso Wafat akibat Pendarahan Otak

Ayu Maharani, 10 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mantan Panglima TNI Djoko Santoso di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono wafat (10/5). Berikut informasi selengkapnya.

Bukan karena COVID-19, Djoko Santoso Wafat akibat Pendarahan Otak

Kabar duka kini datang dari dunia keprajuritan dan pertahanan negara. Bukan karena virus corona, mantan Panglima Jenderal TNI Djoko Santoso meninggal dunia (10/5) pukul 06.30 WIB setelah mengalami pendarahan otak. 

Politisi Partai Gerindra itu pun sempat dioperasi dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta. Beliau akan dimakamkan di San Diego Hills melalui proses pemakaman secara militer pada pukul 14.00 WIB. 

Sebelum dimakamkan, jenazah Djoko Santoso dibawa ke rumah duka di Jalan Bambu Apus Raya Nomor 100, RT 12/RW 3, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Keberangkatan ke lokasi pemakaman dilakukan pukul 13.00 WIB. 

Apa Penyebab Pendarahan Otak yang Dialami Djoko Santoso?

Pendarahan di otak terjadi akibat adanya pembuluh darah yang pecah. Tentunya, pecahnya pembuluh darah yang berujung pada pendarahan otak bukan terjadi tanpa sebab. 

Adapun beberapa penyebab pecahnya pembuluh darah dan pendarahan di otak, yaitu: 

  • Tekanan Darah Tinggi 

Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu lama dan tidak diobati dapat melemahkan dan mengurangi elastisitas dinding pembuluh darah. Ini adalah penyebab utama pembuluh darah otak pecah.

  • Aneurisma

Aneurisma adalah suatu kondisi lemahnya dinding pembuluh darah, yang kemudian membengkak. Pembuluh darah yang bengkak pada kondisi ini bisa tiba-tiba pecah, menyebabkan perdarahan otak, dan berakhir pada kondisi stroke.

  • Angiopathy Amyloid

Angiopati amiloid adalah kelainan dinding pembuluh darah yang dapat terjadi karena penuaan dan tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan banyak perdarahan kecil tanpa disadari, sebelum pada akhirnya menyebabkan perdarahan besar.

  • Gangguan Pembekuan Darah

Gangguan pembekuan darah atau komponen darah (seperti hemofilia dan anemia sel sabit) dapat berkontribusi pada penurunan kadar trombosit darah. Ini yang akan dengan mudah mencetuskan perdarahan di otak.

  • Tumor Otak

Adanya tumor atau massa di sekitar jaringan otak akan secara otomatis mendesak jaringan lain dan meningkatkan tekanan pada rongga kepala. Hal ini bisa meningkatkan risiko pembuluh darah pecah di otak.

  • Trauma Kepala

Cedera atau benturan keras di kepala merupakan penyebab pembuluh darah otak pecah yang paling umum untuk orang berusia 50 tahun ke bawah.

Artikel lainnya: Ketahui ‘Golden Hour’ Penanganan Stroke demi Mencegah Dampak Fatal!

Mengapa Pendarahan Otak Bisa Berujung pada Stroke?

Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, tidak dimungkiri bahwa pecahnya pembuluh darah otak masih berkaitan dengan kondisi stroke

“Sebab, pendarahan otak yang terjadi dalam waktu lama dapat menyebabkan sel-sel otak mati. Sehingga, tidak mampu berfungsi dengan normal,” kata dr. Iqbal kepada KlikDokter

Apabila pembuluh darah dalam keadaan lemah dan terus membesar, lama-kelamaan akan pecah. Pecahnya pembuluh darah picu pendarahan di otak. 

Karena terjadi pendarahan, otak pun jadi tak mendapatkan aliran darah dan oksigen yang maksimal. Alhasil, terjadilah stroke. 

Stroke itu sendiri memang merupakan kematian jaringan otak yang terjadi akibat kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Stroke bisa berupa iskemik (sumbatan) dan pendarahan (hemoragik). 

Jika dikabarkan bahwa Djoko Santoso sempat mengalami pendarahan otak, maka stroke yang dialaminya kemungkinan adalah stroke hemoragik. Hampir 70 persen kasus stroke hemoragik ditemukan pada penderita hipertensi. 

Bagaimana Cara Penanganan Pendarahan Otak?

Biasanya, pasien dengan pendarahan ringan akan ditangani dengan perawatan medis dan pemberian obat-obatan. Akan tetapi, pasien dengan pendarahan otak parah akan ditangani dengan prosedur seperti berikut.

  • Perawatan Intensif di Unit Stroke atau ICU 

Pasien diberi penanganan di unit stroke atau ICU agar dapat diawasi dan ditangani secara intensif. Selama dirawat di ruangan tersebut, dokter akan:

  • Memberikan obat untuk mengurangi penggumpalan darah.
  • Mengontrol tekanan darah.
  • Memantau tekanan tengkorak kepala.
  • Memasang kateter.
  • Melakukan penanganan hyperventilation.
  • Operasi

Seperti yang sempat disinggung di atas, Djoko Santoso sempat mendapatkan tindakan operasi dari dokter. Tujuannya, untuk menghilangkan penggumpalan darah sebanyak mungkin, dan mengurangi pendarahan itu sendiri. 

Jika permasalahan terletak di dekat permukaan otak, maka jenis operasi yang dilakukan adalah kraniotomi. Sedangkan, bila permasalahan terjadi di bagian dalam otak, prosedur yang dilakukan adalah stereotactic clot aspiration

  • Pemberian Obat-obatan

Pasca dioperasi, guna mengontrol tekanan darah, mencegah kejang, mengurangi nyeri, dan mengatasi kesulitan menelan, dokter akan memberikan sejumlah obat. Adapun obat yang dimaksud, yaitu: 

  • Obat penenang.
  • Obat antiepilepsi/antikonvulsan.
  • Obat pereda nyeri.
  • Obat diuretik dan kortikosteroid.

Terkadang, perawatan ini juga disertai dengan terapi fisik dan terapi berbicara.

Artikel lainnya: Tips Memenuhi Asupan Makanan pada Penderita Stroke

Bagaimana Cara Mencegah Pendarahan di Otak?

Untuk mencegah pecahnya pembuluh darah hingga menimbulkan pendarahan otak, kunci utamanya adalah melakukan pola hidup sehat secara konsisten. Misalnya:

  • Hindari merokok.
  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol. 
  • Berolahraga secara rutin, minimal 30 menit setiap hari.
  • Pilah-pilih makanan Anda, hindari makanan yang minim serat dan banyak lemak jahat.
  • Kelola stres dengan lebih baik lagi. 

Khusus penderita penyakit jantung, hipertensi, atau diabetes, pengobatan penyakit tersebut harus dilakukan secara optimal. Bila harus minum obat secara rutin, lakukanlah. Makin disikapi dengan benar, makin kecil risiko untuk mengalami pendarahan di otak. 

Kepergian mantan Panglima Jenderal Djoko Santoso membuat seluruh satuan TNI mengibarkan bendera setengah tiang mulai hari ini. Selamat jalan, Jenderal.  

Punya pertanyaan seputar stroke atau masalah pembuluh darah lainnya? Langsung konsultasikan pada dokter kami via Live Chat di aplikasi KlikDokter

(FR/AYU)

Djoko SantosoStroke

Konsultasi Dokter Terkait