HomeInfo SehatCovid-19Indonesia Diprediksi Termasuk Negara Terlama Akhiri Pandemi COVID-19
Covid-19

Indonesia Diprediksi Termasuk Negara Terlama Akhiri Pandemi COVID-19

Ayu Maharani, 28 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dilihat dari perhitungan peneliti, Indonesia diramalkan menjadi salah satu negara terlama dalam mengakhiri penyebaran virus corona! Kenapa bisa begitu?

Indonesia Diprediksi Termasuk Negara Terlama Akhiri Pandemi COVID-19

Bicara soal kasus virus corona di Indonesia, kini jumlahnya sudah lebih dari 9.000 kasus. Bila dulu jaraknya dengan Korea Selatan sangat jauh, sekarang perbedaan kasusnya hanya sedikit.

Alhasil, banyak yang bertanya-tanya, kapan wabah virus corona ini berakhir di Indonesia dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa?

Mengingat, dampak parah dari pandemi COVID-19 bukan hanya menimpa sektor kesehatan, melainkan sektor ekonomi juga.

Cara Penghitungan yang Dipakai Peneliti SUTD

Menjawab pertanyaan itu, ternyata ada simulasi data yang menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) yang bisa memperkirakan jawabannya. Data tersebut dirancang oleh Data-Driven Innovation Lab milik Singapore University of Technology and Design (SUTD).

SUTD menggunakan model matematis SIR (susceptible-infected-recovered) untuk memprediksi akhir pandemi di ke-27 negara.

Model ini menggunakan metode analisis statistik berdasarkan data jumlah individu maupun populasi yang rentan, positif terinfeksi, dan sembuh. Prediksinya cenderung berubah dengan data yang selalu diperbarui setiap harinya.

Prediksi Akhir Pandemi Virus Corona di Indonesia pada Bulan Juni

Dari hasil simulasi data yang ada, Indonesia berada di peringkat 24 dari 27 negara yang bisa mengakhiri wabah virus corona paling cepat.

Indonesia diprediksi baru bisa mencapai akhir pandemi corona pada 6 Juni – termasuk salah satu yang terlama dibanding negara lain.

Butuh waktu sekitar 1,5 bulan lagi bagi Indonesia untuk berada di akhir pandemi. Kasus positif virus corona di Indonesia akan mencapai 97 persen dari yang diperkirakan pada 6 Juni.

Bahkan, dengan Amerika Serikat yang notabenenya sekarang menjadi negara nomor satu dengan kasus COVID-19 terbanyak, kita diramalkan kalah cepat. AS diprediksi akan mengalami akhir pandemi sekitar 14 Mei.

Sebagai informasi tambahan, berikut tanggal-tanggal prediksi akhir pandemi yang dibuat oleh SUTD:

  • Singapura: antara 30 April-24 Mei
  • AS: antara 14 Mei-4 September
  • India: sekitar 24 Mei
  • Turki: sekitar 8 Mei
  • Arab Saudi: antara 13 Mei-22 Juni
  • Italia: sekitar 8 Mei
  • Inggris: sekitar 16 Mei
  • Jerman: sekitar 3 Mei
  • Prancis: sekitar 6 Mei
  • Spanyol: sekitar 1 Mei
  • Kanada: sekitar 22 Mei
  • Australia: 13 Juni
  • Jepang: sekitar 16 Mei
  • Dubai: sekitar 21 Mei
  • Rusia: sekitar 24 Mei
  • Iran: sekitar 20 Mei
  • Qatar: antara 10 Juni-4 Agustus
  • Oman: sekitar 25 Mei
  • Mesir: sekitar 8 Juni
  • Yordania: sekitar 6 Mei
  • Filipina: sekitar 10 Mei
  • Indonesia: sekitar 4 Juni
  • Malaysia: sekitar 6 Mei
  • Pakistan: antara 2 Mei-14 Juni
  • Bahrain: antara 10 Mei-25 Juli
  • Lebanon: sekitar 7 Mei
  • Kuwait: antara 30 April-3 Juni

Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa

Seberapa Akurat Data Penelitian Akhir Virus Corona Ini?

Menanggapi penghitungan dan prediksi yang dibuat oleh Singapore University of Technology and Design, begini penjelasan dr. Nabila Viera Yovita kepada KlikDokter.

Menurutnya, prediksi tersebut terbilang akurat dan dapat dijadikan acuan, karena didasari oleh gabungan ilmu matematika dan epidemiologi.

“Namun, hal ini perlu dukungan yang baik dari kita sebagai masyarakat untuk tetap melakukan berbagai perilaku hidup bersih dan sehat, juga physical distancing seperti yang sedang diterapkan,” kata dr. Nabila.

“Prediksi ini dimulai dari dinyatakannya kasus pertama di Indonesia. Sebetulnya, ada kemungkinan kasus positif itu sudah ada sejak Februari karena beberapa ahli epidemiologi menyatakan itu. Jadi, kalau memang dimulai sebelum Maret, seharusnya wabah dapat berakhir lebih cepat dari prediksi,” tambahnya.

Artikel Lainnya: Waspada! WHO Peringatkan Adanya Peredaran Obat Virus Corona Palsu!

Bisakah Prediksi Tersebut Terjadi?

Yang namanya prediksi, pasti ada kemungkinan besar untuk terjadi. Akan tetapi, dr. Nabila mengatakan, tak menutup kemungkinan bahwa prediksi virus corona di Indonesia akan terjadi lebih lama (prediksinya jadi mundur).

Itu semua sangat bergantung pada perilaku masyarakat Indonesia sendiri. Hal ini pun disetujui pula oleh dr. Devia Irine Putri. Menurutnya, banyak faktor di lapangan yang bisa memengaruhi perubahan prediksi akhir pandemi.

“Tapi, kalau memang prediksinya Juni selesai, artinya, ya, ini kabar baik buat kita. Artinya, kita sudah bisa menekan angka penyebaran infeksi,” tutur dr. Devia.

“Yang jelas, dengan adanya prediksi ini, bukan berarti kita bisa santai-santai dan mikir ‘Ah, orang sudah mau selesai, bisa jalan-jalan!’ Tidak bisa langsung begitu.” tegasnya.

Sebagai masyarakat, kita tetap harus terapkan physical distancing, jaga kebersihan, dan selalu menerapkan pola hidup sehat.

Prediksi yang ada tercipta untuk menentukan langkah selanjutnya. Kalau kita lengah, peningkatan kasus infeksilah yang justru terjadi!

Semoga saja prediksi dari SUTD terkait akhir pandemi virus corona benar-benar terjadi. Kita bisa membantu mewujudkan prediksi tersebut dengan melakukan berbagai pencegahan yang selama ini sering digaungkan.

Selain itu, agar penularan tidak semakin menjadi-jadi, segera cek virus corona online! Layanan dari KlikDokter bersama Kementerian Kesehatan RI dan BNPB ini dapat Anda manfaatkan dengan mudah.

Ingat, penularan COVID-19 dapat kita tekan bila bersama-sama disiplin. Ingin konsultasi ke dokter tanpa keluar rumah? Tinggal pakai fitur Live Chat 24 jam dari aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait