Berita Kesehatan

Ini Akibatnya Bila si Kecil Kelebihan Asupan Mineral

Tim Redaksi KlikDokter, 14 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Air mineral dapat diminum siapa saja, termasuk si Kecil. Tapi, harus dengan batasan yang disarankan agar tidak berlebihan dan berdampak buruk bagi kesehatannya.

Ini Akibatnya Bila si Kecil Kelebihan Asupan Mineral

Sama seperti vitamin, kebutuhan mineral juga dibutuhkan oleh tubuh si Kecil demi kesehatannya. Umumnya, salah satu asupan yang bisa memenuhi kebutuhan mineral adalah air mineral. Namun, ada batasannya bagi anak untuk mengonsumsinya.

Perlu diketahui, tubuh tidak dapat menghasilkan mineral. Sementara, asupan mineral penting untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak karena mineral berperan sebagai bahan baku kerja enzim.

Mengenal Fungsi Mineral bagi Tubuh

Mineral merupakan unsur kimia anorganik yang dihasilkan dari sisa makanan yang hancur karena suhu yang tinggi oleh bahan-bahan kimia. Ada dua jenis mineral, yaitu makromineral (dibutuhkan dalam jumlah banyak) dan mikromineral (dibutuhkan dalam jumlah kecil).

Fungsi mineral dalam tubuh antara lain:

  • Berperan dalam transmisi impuls saraf dan kontraksi otot.
  • Membantu merawat fungsi otak.
  • Membantu menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.
  • Berperan dalam menyusun struktur kerangka, seperti tulang dan gigi.

Asupan Air Mineral yang Dibutuhkan Anak

Penting sekali untuk mendapat manfaat dari pemenuhan kebutuhan mineral yang cukup. Nah, berikut ini beberapa asupan mineral yang diperlukan si Kecil berdasarkan rekomendasi WHO:

1. Kalsium

Kalsium berperan dalam pembentukan dan kesehatan tulang juga gigi. Kebutuhan kalsium untuk anak di bawah usia tiga tahun sebanyak 700 mg per hari, sedangkan anak usia 4-8 tahun memerlukan 1,000 mg per hari.

2. Zat Besi

Suplementasi zat besi berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak si Kecil, membantu pembentukan hemoglobin untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, serta meningkatkan konsentrasi saat belajar dan daya tahan tubuh.

Kebutuhan zat besi untuk bayi sekitar 3-5 mg per hari, sedangkan untuk balita sekitar 8-9 mg per hari. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, suplementasi zat besi diberikan rutin setiap hari selama tiga bulan setiap tahunnya pada bayi sejak usia enam bulan.

3. Zink (Seng) 

Suplementasi zink diperlukan untuk menurunkan risiko diare dan pneumonia, membantu proses pembentukan sel, membantu fungsi otak, serta membantu proses tumbuh kembang anak dan meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Kebutuhan zink untuk bayi sekitar 3-5 mg per hari, sedangkan balita memerlukan 8-10 mg per hari.

4. Magnesium

Magnesium penting untuk proses metabolisme energi dan transmisi saraf. Lalu, bersama dengan kalsium, mineral ini juga berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan untuk bayi sekitar 55 mg per hari, sedangkan balita sekitar 75-100 mg per hari. 

5. Yodium

Yodium dibutuhkan untuk membantu tumbuh kembang bayi dan perkembangan kecerdasan otak. Selain itu, penting pula untuk pembentukan hormon tiroksin yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, fungsi otot, dan saraf.

Untuk jumlah asupan yang dianjurkan, kebutuhan yodium untuk bayi sekitar 50-90 mikrogram per hari.

6. Selenium

Selenium berfungsi sebagai antioksidan untuk meningkatkan kemampuan tubuh dan mencegah penyakit. Kebutuhan untuk bayi sekitar 15-20 mikrogram per hari, sedangkan balita 20-30 mikrogram per hari.

Apa Akibatnya bila Konsumsi Mineral Anak Berlebihan?

Manfaat mineral memang sangat penting bagi kesehatan si Kecil, namun bukan berarti Anda bisa memberikan asupan mineral begitu banyak. Karena, efeknya bisa merugikan bagi tubuh.

Penting untuk diingat, dosis mineral yang berlebihan dalam tubuh dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan fungsi organnya di dalam tubuh.

 “Panduan WHO tahun 2005 (Nutrients in Drinking Water. Water, Sanitation and Health Protection and the Human Environment. Chapter 13) mengenai Nutrisi dalam Air Minum menyatakan bahwa kandungan mineral dari air mineral yang digunakan untuk melarutkan susu atau makanan pendamping ASI, secara signifikan dapat mengubah dan menambahkan kandungan mineral pada susu atau makanan pendamping ASI,” demikian dikutip dari penyataan dr. Fery Rahman, MKM selaku Wakil Sekretaris Jenderal PB IDI.

Nah, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga asupan mineral anak tetap seimbang:

  • Berikan asupan mineral sesuai dosis dan jangan berlebihan. Pastikan si Kecil mengonsumsi mineral sesuai kebutuhan hariannya, tidak kurang atau lebih.
  • Untuk menjaga agar tidak berlebihan, Anda bisa memakai air demineral (bebas mineral). Air ini bisa untuk membuat susu atau makanan anak.
  • Jangan lupa penuhi kebutuhan gizi dan nutrisi anak sehari-hari dengan makanan yang sehat.

Tak perlu bingung dalam memilih air yang tepat untuk si Kecil, Morinaga Heiko+ Water bisa jadi alternatif yang tepat. Air minum bebas mineral (demineral) ini telah melewati 8 Tahapan Proses termasuk proses Ultra High Temperature (UHT) sehingga steril dan higienis. Jadi, tak perlu khawatir lagi dengan adanya bakteri, logam berat, dan kontaminan lainnya.

Morinaga Heiko+ Water dapat untuk melarutkan susu atau makanan si Kecil. Karena tidak mengandung mineral apa pun, jumlah mineral pada makanan atau minuman yang dilarutkan tidak akan terpengaruh atau berubah.

Jadi, ikuti panduan memenuhi asupan mineral dengan baik ya, Bunda! Bila ingin berkonsultasi seputar gizi anak, bisa konsultasi dengan mudah via Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(FR/ RH)

AdvertorialmineralAir Demineral

Konsultasi Dokter Terkait