Kulit

Penyakit Jiggers (Kutu Kecil) Bisa Mengakibatkan Kematian, Benarkah?

dr. Bobtriyan Tanamas, 20 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kutu kecil penyebab penyakit jigger dapat membuat penderitanya mengalami infeksi parah. Nah, apakah penyakit ini dapat juga menyebabkan kematian?

Penyakit Jiggers (Kutu Kecil) Bisa Mengakibatkan Kematian, Benarkah?

Bicara mengenai kutu, mungkin yang langsung terlintas di pikiran adalah serangga kecil yang hidup di rambut dan menyebabkan rasa gatal. Tapi ternyata lebih dari itu. Ada kutu kecil yang disebut Tunga penetrans yang menyebabkan penyakit jigger. Tak cuma gatal, penyakit ini juga menyebabkan masalah kesehatan serius. Apakah salah satunya kematian?

Kutu Jigger, Serangga Apakah Itu?

Tunga penetrans adalah kutu kecil yang dapat berukuran lebih kecil dari pasir. Serangga ini disebut berasal dari wilayah Karibia, Hindia Barat, dan Amerika Tengah, tetapi telah menyebar ke lokasi panas lainnya. Kutu jigger kini bahkan dapat ditemukan di Afrika, India, Amerika Selatan, Pakistan, dan wilayah lainnya.

Kutu kecil ini hidup di dalam debu dan banyak ditemukan di lantai tanah di sekolah dan rumah banyak keluarga, terutama di negara-negara Afrika, seperti Uganda. Serangga parasit ini juga dapat melekat pada ternak, hingga terbawa ke dalam rumah, terutama di daerah pedesaan.

Sebagai parasit, kutu jigger membutuhkan inang berdarah panas untuk makan dan bereproduksi. Ini berarti, di samping manusia, mereka juga “menginangi” binatang lain seperti babi, anjing, kucing, dan ternak lainnya.

Usai menempel di permukaan kulit (biasanya di kaki), kutu jantan dan betina sama-sama memakan tubuh inang. Namun, hanya kutu betina yang menciptakan luka bahkan lubang di kulit. Luka-luka ini menimbulkan rasa nyeri yang hebat serta menyebabkan kesulitan dalam beraktivitas, seperti berjalan, bermain, dan bersekolah.

Kutu betina menggali ke dalam epidermis inang untuk bertelur. Kepala kutu masuk jauh ke dalam epidermis untuk mengambil suplai darah manusia, sementara perut berada di lapisan luar kulit yang menciptakan punctum (luka tusuk) atau perlukaan.

Setelah masuk ke dalam tubuh, kutu betina pun bertelur dan menciptakan karung telur seukuran kacang polong. Mereka akan terus berkembang biak dengan bertelur lebih banyak.

Karung telur ini nantinya akan rontok dan jatuh kembali tanah. Setelah itu, telur kemudian melanjutkan tahap perkembangan menjadi larva hingga kepompong. Sementara, kutu betina akan tinggal di kulit dan mati.

Dampak Penyakit Jigger

Saat kutu jigger telah masuk dan menginfeksi, penyakit ini bisa menyebabkan beberapa kondisi, mulai dari yang ringan hingga parah. Antara lain adalah:

Gatal

Rasa gatal akan terkonsentrasi di daerah di mana lubang telah terjadi. Kutu tunga menghasilkan nodul putih dengan pusat hitam di mana pasien akan mengalami banyak rasa gatal.

Nyeri 

Pasien juga dapat merasakan rasa sakit di kaki mereka hingga menyebabkan gangguan dalam berjalan. Pasien akan merasakan kaki terlalu lunak untuk dipijak ke tanah.

Bisul 

Liang yang diciptakan oleh kutu dapat menyebabkan perlukaan pada kaki yang bentuknya menyerupai bisul.

Artikel lainnya: Rajin Keramas tapi Kepala Sering Gatal, Ini Penyebabnya

Peradangan 

Mungkin ada beberapa pembengkakan di kaki di mana kutu telah memasuki daging penderita. Kaki pasien juga dapat menjadi berisi nanah di daerah yang terkena parasit.

Kehilangan Kuku Kaki 

Kutu dapat menggali hingga ke bawah kuku kaki. Hal ini menyebabkan kuku terlepas dari kulit.

Jari Kaki yang Cacat

Ini adalah hasil dari serangan parasit jigger yang parah. Dalam beberapa kasus, orang dilaporkan ingin memotong jari kaki mereka akibat rasa sakit dan ketidaknyamanan yang disebabkannya.

Akan tetapi, dalam kasus yang lebih berat, ada kemungkinan terjadi komplikasi infeksi sekunder dari bakteri dan virus akibat kutu jigger. Beberapa di antaranya:

  • Tetanus, kondisi yang dapat menyebabkan kejang otot, rahang terkunci, berkeringat, suhu tinggi, dan detak jantung yang cepat. Kadang-kadang bisa mengancam jiwa.
  • Pembusukan organ, dapat menyebabkan pembengkakan, rasa sakit, luka, dan lepuh. Kasus terburuk dapat mengakibatkan amputasi.
  • Kematian jaringan, dalam kondisi ini, jaringan di kaki dapat mati dan menyerupai lapisan mumi. 

Penyakit jigger memang dapat menyebabkan infeksi dan peradangan yang parah, perlukaan pada kulit, dan jaringan parut. Namun begitu, kutu jigger dalam jumlah kecil tidak mematikan.

Akan tetapi, seperti dijelaskan di atas, infeksi sekunder yang ditimbulkan akibat “invasi” kutu ini bisa berakibat fatal, termasuk kematian.

Komplikasi dan infeksi sekunder biasa terjadi akibat penyakit jigger tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Salah satunya, karena ada stigma sosial dan rasa malu yang menyebabkan penderita malah menyembunyikan penyakitnya.

Artikel lainnya: Cara Aman Mengatasi Kutu Rambut pada Ibu Hamil

Penanganan Penyakit Jigger

Dalam banyak kasus, infeksi Tunga penetrans akan sembuh dengan sendirinya karena kutu mati dalam waktu 2 minggu dan secara alami terkelupas saat kulit terlepas. Namun demikian, penanganan medis tidak dilakukan.

Saat mengetahui terinfeksi kutu jigger, dokter biasanya akan melakukan beberapa penanganan yang meliputi:

  1. Membuang kutu secara fisik menggunakan penjepit atau jarum steril. Pembukaan perlu diperbesar dan sering kali ketika kutu membengkak, akan sulit untuk diambil. Dalam banyak kasus, seluruh luka perlu dipotong.
  2. Penggunaan obat anti-parasit topikal, seperti ivermectin, metrifonate, dan thiabendazole.
  3. Mematikan kutu dengan menerapkan lilin tebal atau agar-agar dan pembekuan lesi secara lokal menggunakan nitrogen cair (cryotherapy).

Penyakit jigger tidak sampai menyebabkan kematian. Akan tetapi, efek sekunder penyakit ini dapat berakibat fatal, termasuk kematian. Karena itu, segera ke dokter jika Anda tahu telah terinfeksi kutu jigger. Cari tahu penyakit akibat kutu lainnya di aplikasi KlikDokter.

[HNS/RPA]

Kutuinfeksi parasitPenyakit Jiggers

Konsultasi Dokter Terkait