Kesehatan Umum

Bisa Jadi Sarang Kuman, Cek Kebersihan 11 Benda yang Ada di Kamar Tidur Ini

Krisna Octavianus Dwiputra, 31 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sekilas terlihat bersih, ternyata kamar Anda bisa jadi sarang penyakit. Anda perlu mewaspadai benda di kamar tidur ini yang sering menjadi sarang kuman.

Bisa Jadi Sarang Kuman, Cek Kebersihan 11 Benda yang Ada di Kamar Tidur Ini

Bila tidak benar-benar dibersihkan, terdapat beberapa benda di kamar tidur yang bisa jadi sarang kuman. Bila daya tahan tubuh sedang menurun, Anda pun bisa dengan mudahnya terserang penyakit.

Tak hanya dari kontaminasi makanan, sampah, polusi udara, atau toilet, ternyata penyakit juga bisa bersumber dari tempat Anda beristirahat—kamar tidur. Di bawah ini ada beberapa benda di kamar tidur yang mesti Anda cek kebersihannya.

1. Gorden

Tak hanya terpapar sinar matahari dan elemen lainnya terus-menerus, ternyata gorden atau tirai dapat menjadi tempat berkumpulnya debu dan kotoran. Anda direkomendasikan untuk mencucinya paling tidak dua kali setahun.

Tirai berbahan katun bisa dicuci dengan mesin cuci. Namun, bahan sutra, linen, atau bahan sintetis lainnya sebaiknya dicuci dengan metode dry cleaning di penatu.

2. Gagang Pintu

Virus influenza dapat menempel di benda-benda yang sering dipegang oleh banyak orang, misalnya gagang pintu kamar tidur. Ketika seorang anggota rumah terkena flu, benda-benda di sekitar kemungkinan turut terkontaminasi.

Menurut sebuah studi tahun 2007 di “Journal of Medical Virology”, gagang pintu dan sakelar lampu nyatanya menjadi tempat untuk virus bersembunyi. Jadi, pertimbangkan untuk menyeka permukaan benda-benda tersebut dengan disinfektan. Selain itu, rajin-rajinlah mencuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air mengalir.

3. Handuk

Virus mengering dan mati lebih cepat pada permukaan berpori seperti kain. Namun, ia dapat bertahan hidup dengan kondisi basah untuk sementara waktu. Jadi, jangan berbagi handuk atau lap mandi dengan orang lain demi kebaikan kondisi kesehatan Anda.

Menurut National Health Service Inggris, virus influenza bisa tetap menginfeksi selama sekitar 15 menit setelah terpapar pada bahan lunak.

4. Kasur

Dilansir dari The Healthy, bila umur penggunaan matras kasur Anda sudah lebih dari 10 tahun, kemungkinan Anda selama ini tidur dengan 4,5 kg sel kulit mati. Parahnya lagi, sel kulit mati adalah makanan favorit tungau.

Nah, protein dalam feses tungau dapat menimbulkan reaksi alergi seperti mata berair, hidung meler, dan parahnya adalah serangan asma. Untuk mencegahnya, Anda disarankan untuk mengganti matras bila usianya sudah lebih dari 8 tahun.

Selain untuk, untuk membersihkan seprai, dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid, dari KlikDokter menyarankan Anda untuk mengganti sarung bantal, atau sarung guling secara rutin setiap seminggu sekali. Ia pun mengingatkan untuk tidak menepuk atau menggebuk kasur.

“Cara membersihkan seperti itu akan menyebabkan debu-debu yang menempel di tempat tidur dan seprai beterbangan. Debu tersebut lebih mudah dihirup dan dapat menimbulkan gejala alergi yang lebih berat,” ungkap dr. Resthie.

5. Bantal

Dalam sebuah studi tahun 2016 oleh Amerisleep, sarung bantal yang tidak dicuci sekitar satu minggu saja tercatat 17.442 kali lebih banyak bakteri daripada tempat duduk toilet. Untungnya, organisme yang ditemukan di bantal biasanya tidak berbahaya.

6. Hewan Peliharaan

Adanya hewan peliharaan di rumah memang bisa mendatangkan beberapa manfaat kesehatan. Namun, jangan sampai hewan tersebut tidur bersama Anda di kamar tidur.

Meski hewan peliharaan tidak dibiarkan keluar rumah, tetapi penghuni rumah tetap bisa terpapar bakteri atau kotoran. Khususnya pada penghuni rumah yang memiliki alergi, binatang berbulu seperti anjing atau kucing bisa mencetuskan reaksi.

“Pastikan selalu ganti pakaian dan mencuci tangan setelah menyentuh hewan peliharaan,” ujar dr. Resthie.

Artikel lainnya: Mengenal Benteng Pelindung Tubuh terhadap Ancaman Kuman

7. Lampu Tidur

Saat bersih-bersih kamar tidur, biasanya benda yang satu ini sering luput. Padahal, debu yang menempel dapat memicu alergi dan masalah kesehatan lainnya. Jangan sampai lupa untuk membersihkannya, ya!

8. Tumpukan Pakaian Kotor

Biasanya kalau tinggal sendirian, pakaian kotor dibiarkan menumpuk hingga berhari-hari. Selain bikin kamar tampak berantakan, tumpukan tersebut bisa ditempeli banyak debu, bakteri, dan jamur. Itu semua dapat mengancam daya tahan tubuh Anda.

9. Karpet dan Lantai

Dilansir dari Men’s Health, jumlah rata-rata bakteri yang bersemayam di karpet mencapai 200.000 per inci persegi. Meski tak banyak aktivitas yang dilakukan di kamar tidur, tetap bersihkan karpet dan lantai dengan penyedot debu setidaknya sekali seminggu.

10 Tembok

Dikatakan oleh dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, nyatanya tembok juga sering menjadi sarang kuman, terutama bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus. Karena itu, menjaga kebersihan tembok menjadi hal yang tak boleh dilupakan.

E. coli adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran cerna dan infeksi saluran kemih, sementara Staphylococcus aureus adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan keracunan makanan,” jelas dr. Karin.

Karenanya, bersihkan tembok secara berkala. Bila perlu, gunakan cat tembok yang memiliki bahan antibakteri.

11. Kosmetik

Apakah Anda menyimpan kosmetik dan peralatannya di kamar tidur? Waspadai tanggal kedaluwarsa setiap alat atau produk.

Menurut sebuah tes yang dilakukan di Universitas London Metropolitan, Inggris, kosmetik seperti perona pipi, lipstik, lipgloss, alas bedak, dan maskara bisa yang sudah kedaluwarsa bisa mengandung bakteri penyebab meningitis dan infeksi staph. Karenanya, minimalkan risiko dengan membuang makeup yang usianya sudah lebih dari satu tahun.

Mengingat benda-benda di kamar tidur di atas dapat menjadi sarang kuman, yang tentunya dapat membuat Anda sakit. Oleh karena itu, bersihkan kamar tidur beserta isinya secara rutin, pokoknya jangan sampai melewatkan benda-benda dan permukaan yang ditempeli debu. Optimalkan dengan perilaku dan pola hidup bersih dan sehat untuk menjaga ketahanan tubuh tetap prima.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter lewat Live Chat di aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

(RN/AYU)

Hidup Sehat

Konsultasi Dokter Terkait