Kesehatan Umum

Waspadai Penyakit Akibat Sering Minum Alkohol di Masa Muda

Tamara Anastasia, 21 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Konsumsi alkohol berlebih, apalagi sejak muda, bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Waspadai penyakit akibat sering minum alkohol berikut ini.

Waspadai Penyakit Akibat Sering Minum Alkohol di Masa Muda

Dampak buruk konsumsi alkohol secara berlebihan sudah terkenal luas. Anda yang waktu mudanya punya kebiasaan ini, patut mewaspadai penyakit akibat sering minum alkohol. Apa saja penyakit yang dimaksud?

Tak hanya memberikan efek mabuk, konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko banyak penyakit, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dikatakan oleh dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, gangguan jangka pendek yang bisa terjadi adalah keracunan alkohol, sedangkan gangguan jangka panjangnya adalah penyakit hati.

“Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme oleh hati. Karena itulah, banyak yang mengalami gangguan hati akibat sering minum alkohol berlebihan. Penyakit hati yang disebabkan oleh asupan alkohol berlebihan disebut dengan alcoholic liver disease (ALD) atau perlemakan hati akibat alkohol,” ia mengungkapkan.

Alasan peminum alkohol harus mewaspadai ALD

Adapun beberapa tahapan ALD yakni perlemakan hati alkoholik, hepatitis alkoholik, dan sirosis.

Sirosis merupakan kerusakan hati tahap akhir. Namun, siriosis juga bisa terjadi pada mereka yang tidak minum alkohol, biasanya disebabkan karena infeksi hepatitis yang tidak tertangani dengan baik.

Siriosis adalah terbentuknya jaringan parut pada hati akibat kerusakan yang berlangsung secara lama.

Meski biasanya hati bisa beregenerasi ketika mengalami kerusakan, tetapi bila kerusakan terus berjalan dan makin parah, maka hati tak bisa melakukan pembaruan. Akibatnya, hati akan mengalami kerusakan dan tak mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

“Pada tahap awal ALD, penderita tidak akan mengalami gejala apa pun. Gejala akan mulai terasa saat hati sudah makin rusak. Ini terlihat dari tubuh menguning dan disertai mudah lelah,” kata dr. Sepriani.

“Penderita juga bisa mengalami demam tinggi, perut membesar atau bengkak di bagian tubuh lain, gangguan buang air besar, mudah mengalami perdarahan seperti muntah darah, dan mudah memar,” jelasnya lebih lanjut.

Sirosis tidak bisa disembuhkan secara total. Penanganannya hanya dilakukan untuk menghambat kerusakan hati agar tidak terjadi komplikasi.

“Apabila memungkinkan, transplantasi hati bisa menjadi pilihan pengobatan untuk sirosis hati. Namun, harus diperhatikan kecocokan donor dengan penerima transplan untuk mengurangi komplikasi transplantasi,” tambahnya.

Oleh sebab itu, sebelum Anda diserang oleh penyakit hati akibat alkohol, sebaiknya segera ubah gaya hidup. Batasi atau hentikan konsumsi alkohol serta terapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga.

Penyakit lainnya yang bisa terjadi

Selain ALD, efek buruk lain yang juga harus diwaspadai adalah:

  • Kerusakan gigi

Minum alkohol secara berlebihan juga bisa mengakibatkan kerusakan gigi, yaitu cenderung memiliki plak gigi yang lebih banyak. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko tiga kali lebih mungkin untuk kehilangan setidaknya satu gigi.

Menurut dr. Sepriani, sebagian besar minuman beralkohol mengandung kromogen yang berfungsi untuk memberikan warna pada minuman. Bila kromogen ini menempel pada gigi ditambah kebersihan gigi kurang baik, gigi jadi akan lebih mudah menguning dan terlihat lebih kusam.

Selain itu, alkohol juga bisa membuat gigi lebih kering. Bila ini terjadi, pengeroposan gigi akan lebih mudah terjadi.

  • Kanker

Dikutip dari laman National Institute and Alcohol Abuse and Alcoholism, ada meta-analisis yang menyebutkan bahwa konsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko perkembangan beberapa jenis kanker. Misalnya kanker mulut, kanker esofagus, kanker laring, kanker perut, kanker usus besar, kanker rektum, dan kanker payudara.

Kandungan asetaldehida dan alkohol itu sendiri disebut-sebut berkontribusi terhadap peningkatan risiko.

Pada peminum alkohol yang juga merokok diketahui memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker di saluran pencernaan bagian atas dan saluran pernapasan.

  • Malnutrisi dan defisiensi vitamin

Terlalu banyak asupan alkohol juga bisa menyebabkan malnutrisi atau gizi buruk dan defisiensi vitamin. Mungkin sebagian diakibatkan oleh pola makan yang buruk, tetapi juga karena nutrisi yang masuk ke tubuh tidak terurai dengan baik.

Berbagai nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak cukup diserap dari saluran pencernaan ke dalam darah, sehingga tidak dapat digunakan secara efektif oleh sel-sel tubuh.

Selain itu, alkohol juga dapat mengganggu produksi sel darah merah di sumsum tulang belakang dan menyebabkan perdarahan ulkus lambung, sehingga dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.

  • Kerusakan otak

Alkohol dikaitkan dengan penglihatan buram, kemerosotan memori, bicara tak jelas (slurred speech), sulit berjalan, dan reaksi tubuh melambat. Itu semua terjadi karena efeknya pada otak.

Kondisi tersebut mengubah reseptor otak dan neurotransmiter, lalu mengganggu fungsi kognitif, suasana hati, emosi, dan reaksi pada berbagai tingkatan.

Karena alkohol adalah depresan sistem saraf pusat, bisa terjadi kesulitan dalam memproses informasi dan lebih sulit dalam memecahkan masalah sederhana.

Efek alkohol pada serotonin dan reseptor GABA mungkin bisa menyebabkan perubahan neurologis, yang bisa mengakibatkan menurunnya konsekuensi ketakutan seseorang akan tindakannya, yang kemudian dapat berkontribusi terhadap pengambilan risiko atau perilaku kekerasan.

Alkohol juga bisa mengganggu koordinasi dan keseimbangan motorik, yang sering kali menyebabkan cedera akibat jatuh. Minum alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan kehilangan kesadaran (blackout) atau ketidakmampuan untuk mengingat.

Banyak minum alkohol dalam jangka waktu lama dapat mempercepat proses penuaan alami otak, yang bisa berakhir pada demensia dini dan permanen.

Selain yang sudah disebutkan di atas, efek buruk lainnya juga perlu diwaspadai. Seperti pankreatitis, komplikasi kardiovaskular (seperti angina, hipertensi, dan risiko gagal jantung), melemahkan daya tahan tubuh (membuat tubuh rentan terkena penyakit menular seperti pneumonia dan tuberkulosis), dan gangguan saluran cerna (tukak lambung, asam lambung naik, dan gastritis).

Dengan begitu banyaknya potensi penyakit akibat sering minum alkohol dalam jangka waktu sejak masa muda, masih tetap ingin melanjutkan kebiasaan tersebut? Demi kesehatan yang lebih baik, perlahan kurangi, batasi, lebih baik lagi hentikan konsumsinya. Bila kesulitan karena terlanjur ketagihan, minta bantuan psikiater agar mendapatkan penanganan yang semestinya.

(RN/ RH)

AlkoholKankerKecanduan Alkohol

Konsultasi Dokter Terkait