Kehamilan

13 Tips Mudik Aman untuk Ibu Hamil

Sedang hamil namun sangat ingin mudik dan bertemu sanak saudara di kampung halaman? Ini beberapa hal yang wajib Mama perhatikan.

13 Tips Mudik Aman untuk Ibu Hamil

Mudik menjadi suatu tradisi yang menyenangkan sekaligus dinanti-nanti menjelang Hari Raya Idul Fitri. Setiap orang yang berada di perantauan ingin pulang ke kampung halaman. Tak terkecuali ibu hamil yang rela membawa “bobot tambahan” untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara.

Medis memang tidak melarang ibu hamil untuk melakukan perjalanan jauh, termasuk untuk mudik Lebaran. Namun, supaya perjalanan tidak menemui kendala dan kondisi ibu hamil maupun janin dalam kandungan senantiasa sehat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Kontrol Dokter

Hal yang pertama kali harus dilakukan adalah kontrol ke dokter kebidanan dan kandungan untuk mengetahui apakah kondisi ibu maupun janin memungkinkan untuk melakukan perjalanan darat, udara atau laut.

Selain itu, dokter juga akan terlebih dahulu mempertimbangkan usia kehamilan untuk memastikan bahwa ibu tidak dalam kondisi mual dan muntah berat atau terlampau dekat masa persalinan.

Faktanya, usia kehamilan yang aman untuk melakukan perjalanan jauh adalah 14–28 minggu dan jika ibu dan janin dalam kondisi yang sehat. Jika hamil kembar, perjalanan jauh mungkin tidak direkomendasikan oleh dokter.

2. Periksa Layanan untuk Ibu Hamil

Moda transportasi yang paling baik untuk ibu hamil adalah yang tercepat. Namun, apa pun moda transportasi yang dipilih, Kamu tetap perlu menelusuri apakah terdapat layanan khusus untuk memfasilitasi kebutuhan ibu hamil.

Misalnya, beberapa armada pesawat terbang menyediakan pelayanan khusus agar ibu hamil merasa nyaman selama perjalanan udara, seperti dengan menyediakan kursi di alur lorong dan menawarkan minuman setiap beberapa waktu.

Jika menggunakan kereta, ibu hamil dapat memilihi kursi yang dekat dengan toilet untuk memudahkan saat ingin buang air kecil.

3. Ketahui Titik-titik Layanan Medis

Jika menggunakan mobil pribadi untuk melalui jalan darat, maka sebaiknya ibu hamil dan keluarga sudah mengetahui titik-titik tempat bantuan medis. Jadi, jika sewaktu-waktu ibu hamil membutuhkan perawatan, pertolongan dari petugas medis bisa segera didapatkan.

4. Obat-obatan

Bawalah berbagai obat-obatan bebas maupun obat resep dokter serta vitamin kehamilan yang perlu dikonsumsi selama di perjalanan. Pastikan tidak ada yang tertinggal atau dalam jumlah sedikit agar tidak kehabisan.

Berkonsultasi dengan dokter sebelum perjalanan juga bisa dilakukan guna mendapatkan penyesuaian jenis dan dosis obat yang bisa dikonsumsi ibu hamil selama perjalanan mudik.

5. Berpakaian yang Nyaman

Pastikan bahwa ibu hamil menggunakan pakaian yang nyaman, menyerap keringat, dan tidak membuat aliran darah terganggu karena terlalu ketat. Gunakanlah pakaian yang longgar dan bawa baju atau pakaian dalam ganti yang mudah diakses.

Jadi, ibu hamil dapat sewaktu-waktu mengganti baju jika merasa tidak nyaman. Stoking kaki untuk medis (compression stockings) juga dapat digunakan untuk memastikan aliran darah tidak terhambat jika perjalanan memakan waktu lebih dari 4 jam.

6. Selalu Gunakan Seatbelt

Meski merasa tidak nyaman, menggunakan seatbelt alias sabuk pengaman tetap harus dilakukan demi keamanan. Seatbelt dapat digunakan di bagian bawah perut ibu, baik pada mobil maupun di pesawat terbang.

7. Istirahat Kaki

Jika perjalanan yang dilakukan memakan waktu cukup lama, maka apapun moda transportasi yang dipilih, ibu perlu berjalan-jalan setiap 2 jam. Jika menggunakan pesawat terbang, Kamu dapat berjalan-jalan di lorong pesawat sambil berpegangan kursi.

Jika menggunakan mobil pribadi, Kamu dapat berhenti di titik-titik perisitrahatan untuk melakukan peregangan kaki dan berjalan. Jika menggunakan kereta api, Kamu dapat berjalan leluasa di lorong dengan berpengangan pada tiang atau kursi penumpang agar tidak jatuh.

8. Atur Pola Makan

Cermat dalam memilih makanan sebelum dan saat di perjalanan dapat membuat segalanya menjadi lebih ringan. Jadi, pastikan bahwa Kamu cukup makan dan minum sebelum dan selama perjalanan.

Hindari makanan yang terlalu berlemak dan pedas. Hindari juga makanan atau minuman mengandung gas agar Kamu terhindar dari kembung, mual, dan sakit perut selama perjalanan.

9. Jangan Tahan Buang Air Kecil

Kekurangan cairan dapat memicu terjadinya kontraksi pada rahim, demikian juga dengan menahan buang air kecil. Untuk itu, selama perjalanan, usahakan agar selalu memenuhi keinginan buang air kecil dengan baik dan aman.

Berhati-hatilah agar tidak terjatuh dan usahakan untuk selalu membawa tisu atau pembersih pribadi.

10.Hindari Puncak Arus Mudik

Menghindari puncak arus mudik saat hamil penting dilakukan untuk mengurangi resiko stres, kelelahan, dan rasa tidak nyaman yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin.

Puncak arus mudik diwarnai dengan kemacetan, peningkatan kepadatan orang dan kondisi perjalanan yang kurang nyaman. Hal ini dapat meningkatkan resiko stres dan kelelahan pada ibu hamil yang berdampak negatif.

11. Perhatikan Usia Kehamilan

Secara umum, usia kehamilan yang paling aman untuk melakukan perjalanan pada usia kehamilan 14 sampai 28 minggu.

Pada trimester ini, kebanyakan ibu hamil sudah melewati masa mual dan kelelahan yang umum terjadi pada trimester pertama, namun belum mencapai tahap akhir kehamilan dimana resiko komplikasi meningkat.

Pada usia kehamilan 28 minggu tidak disarankan untuk mudik perjalanan jauh, karna meningkatkan resiko komplikasi. 

12. Durasi Mudik 

Durasi perjalanan yang aman bagi ibu hamil selama mudik dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan ibu hamil, usia kehamilan, serta jenis dan kondisi perjalanan yang dilakukan.

Hindari perjalanan yang panjang dan waktu tempuh yang lama, beristirahat jika lelah dan jika Kamu mudik dengan pesawat jangan lebih dari 4 jam.

13. Bawa Kotak P3K

Membawa kotak P3K sangat penting bagi siapapun yang melakukan perjalanan termasuk ibu hamil yang ingin mudik.Meskipun jika keadaan darurat tidak terjadi, memiliki kotak P3K dapat memberikan rasa aman dan siap siaga jika terjadi sesuatu selama perjalanan.

Melalui tips di atas, diharapkan ibu hamil dapat melakukan perjalanan mudik Lebaran dengan aman dan tetap sehat sampai di tujuan. Dengan demikian, merayakan Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran di kampung halaman bisa terasa lebih bermakna.

Nah, untuk memperkirakan kapan bayi akan lahir, ibu bisa gunakan Kalender kehamilan KlikDokter ya, dan pantau kehamilan melalui layanan Dokter Kandungan dan buatlah jadwal kontrol kehamilan di Temu Dokter kandungan. 

Ibu juga dianjurkan untuk menggunakan Layanan Kehamilan, serta belanja di KALStore untuk penuhi asupan Kehamilan dan Menyusui dengan harga terjangkau dan pengiriman yang cepat. Jangan lupa juga untuk Download aplikasi KlikDokter sebagai one-stop solution kesehatan keluarga. 

(NB/ RVS)

hari raya idul fitriKehamilanMudikMudik LebaranHamil

Konsultasi Dokter Terkait