Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomePsikologiKesehatan MentalCara Mengatasi Trauma yang Bisa Anda Coba
Kesehatan Mental

Cara Mengatasi Trauma yang Bisa Anda Coba

dr. Adeline Jaclyn, 10 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Trauma bisa meninggalkan luka yang sulit hilang. Bagaimana cara mengatasi trauma? Simak cara menghilangkan trauma berkepanjangan di sini.

Cara Mengatasi Trauma yang Bisa Anda Coba

Kamu mungkin pernah merasakan pengalaman pahit dalam hidup. Beberapa hanya bersifat ringan yang dapat pulih dalam waktu singkat. Namun, ada juga pengalaman buruk yang berdampak pada trauma psikis berkepanjangan (post-traumatic stress disorder atau PTSD). 

Kecepatan seseorang dalam melupakan pengalaman yang amat buruk tergantung seberapa berat “luka” tersebut. Jika benar-benar terpuruk dan dihadapkan pada situasi hidup-mati, trauma dapat membekas seumur hidup.

Bangkit dari trauma memang tak mudah dan butuh proses. Namun, jangan menyerah dengan keadaan. Cobalah mengatasinya dengan berbagai cara. Jika terus dibiarkan begitu saja, trauma bisa memengaruhi kualitas hidup kamu. 

Berikut beberapa cara menghilangkan trauma yang dapat dicoba:

1. Terapi dengan Psikolog atau Psikiater

Cara menghilangkan trauma masa lalu memang bisa berbeda-beda. Hal ini bergantung pada tingkat keparahannya.

Namun, jika trauma sudah menjadi post-traumatic stress disorder, terapi utamanya adalah psikoterapi. Ada kalanya pemberian obat juga dibutuhkan sebagai bagian dari terapi.

Artikel lainnya: Trauma Mental: Efek Kecelakaan yang Kerap Tak Disadari

2. Akui dan Bersikaplah Lebih Terbuka

Trauma masa lalu terkadang berupa peristiwa memalukan yang tidak mau dibagi kepada orang lain. Namun, semakin kamu menyimpannya rapat-rapat, bisa makin parah dampak traumanya.

Untuk itu, cobalah mengakui kesalahan, memaafkan diri sendiri, dan tumbuhkan lagi kepercayaan diri.

Mencurahkan pikiran dan perasaan kepada orang dengan pengalaman serupa juga dapat menguatkan diri. Jadi, kamu tidak akan merasa sendirian. Jika tidak cukup nyaman untuk bercerita, tulislah sebuah jurnal untuk menuangkan perasaan. 

3. Dekatkan Diri dengan Orang-Orang yang Bikin Kamu Tenang

Cemas dalam tahapan tertentu memang wajar. Namun, kalau terlalu sering, hal itu dapat berefek buruk pada psikis orang yang punya trauma.

Untuk mengurangi rasa cemas tersebut, kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang menenangkan. Energi positif mereka bisa membantu untuk mengalihkan kecemasan.

4. Mengalihkan Pikiran Negatif

Berikutnya, cara menghilangkan rasa trauma dan ketakutan yang perlu kamu lakukan adalah cari pengalihan dari pikiran negatif. Hal-hal negatif yang terus-menerus dipikirkan bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.

Usahakan alihkan pikiran negatif kamu. Caranya adalah menyibukkan diri, misalnya menekuni hobi, menjadi relawan kegiatan sosial, atau bergabung dengan suatu komunitas.

Artikel lainnya: Kiat Ampuh Mengatasi Trauma pada Anak

5. Relaksasi

Kamu bisa mencoba untuk bermeditasi dan melakukan peregangan sebagai cara mengatasi trauma masa lalu. Langkah ini umumnya cukup ampuh bila dilakukan rutin. 

Pusatkan konsentrasi, pikiran, dan perasaan pada hal-hal positif serta menumbuhkan semangat. Pikirkan peristiwa-peristiwa atau hal yang membuat kamu bahagia!

6. Berusaha Menghadapi Rasa Takut

Takut dan cemas akibat peristiwa traumatis itu wajar, kok. Akan tetapi, terus-menerus takut dan kadarnya berlebihan akan menurunkan produktivitas.

Secara bertahap, kuatkan diri dan jadilah berani dalam menghadapi ketakutan. Jangan biarkan masa lalu yang buruk menghalangi kamu untuk bergerak ke depan.

7. Bersabar dan Beranilah

Jika kamu atau kerabat dekat sedang mengalami trauma, salah satu cara menyembuhkan trauma masa lalu yang tak kalah penting adalah sabar.

Menghilangkan trauma itu butuh waktu yang cukup panjang dan keberanian yang kuat untuk menghadapinya. Jadi, sebaiknya tidak bersikap terlalu keras pada diri sendiri demi pulih dari trauma. Lakukan perlahan dan sabar namun konsisten, ya.

Artikel lainnya: Amnesia Disosiatif, Hilang Ingatan Akibat Trauma Psikologis

8. Fokus pada Masa Sekarang

Cara menghilangkan trauma lainnya adalah berusaha fokus pada masa kini. Biarlah masa lalu menjadi masa lalu. Jangan sampai masa lalu terus mengendalikan kehidupan kamu seterusnya.

Semakin kamu berusaha fokus pada apa yang dijalani sekarang, pikiran negatif akan semakin sulit mengontrol. Hal ini akan memberikan kebebasan pada pilihan yang kamu ambil di masa sekarang.

9. Peduli pada Diri Sendiri

Lakukan perawatan diri, seperti melakukan hal-hal menyenangkan dan memberikan waktu kepada diri sendiri. Dengarkan diri sendiri, apa yang menjadi kebutuhan kamu.

Hampir semua orang pernah atau sedang mengalami masalah atau trauma, baik berat maupun ringan. Jika kamu kerap dihantui trauma, coba cara menghilangkan trauma masa lalu di atas. 

Artikel lainnya: Trauma pada Anak Bisa Ganggu Karakternya Saat Dewasa

Namun, kesembuhan trauma tidak berlangsung begitu saja. Penyembuhan trauma berlangsung dalam lima fase:

  1. Pre-trauma, saat kamu masih memegang sifat dan sudut pandang sebelum trauma terjadi 
  2. Perenungan, ketika otak berusaha melihat trauma 
  3. Mengubah apa yang ingin kamu lakukan ke depan 
  4. Kontrol, saat kamu mulai mengambil langkah aktif untuk mengubah hidup dan mengatasi gejala trauma 
  5. Menyesuaikan diri dan trauma sudah tidak mengendalikan hidup 

Pemulihan trauma tidak selalu sesuai fase tersebut. Lamanya waktu penyembuhan juga bergantung pada diri sendiri. 

Cara mengatasi masalah yang fokusnya pada emosi lebih sering terjadi pada wanita. Sedangkan, pria lebih fokus pada cara menyelesaikan masalah. 

Menurut penelitian, ternyata psikoterapi banyak memberikan manfaat lebih kepada wanita ketimbang pria. 

Jika terjadi trauma berkepanjangan atau PTSD yang tak juga hilang, semakin berat, hingga mengganggu aktivitas, jangan ragu untuk konsultasi psikolog atau psikiater.

Download aplikasi KlikDokter, banyak sekali info kesehatan mental yang bisa membantu kamu lebih semangat menjalani hari!

(FR/JKT)

Referensi:

European Journal of Psychotraumatology. Diakses 2022. Sex and gender differences in post-traumatic stress disorder: an update.

traumaPTSDkesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait