Saraf

5 Kiat Atasi Demensia yang Bisa Anda Lakukan Saat Puasa

Krisna Octavianus Dwiputra, 20 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada beragam cara untuk mencegah demensia. Sambil puasa, Anda tetap bisa menjaga kesehatan sekaligus mengatasi gangguan otak yang satu ini.

5 Kiat Atasi Demensia yang Bisa Anda Lakukan Saat Puasa

Meski sedang puasa, ada beberapa hal yang tetap bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan, termasuk mengatasi ancaman demensia. Beberapa tindakan gaya hidup jangka panjang mungkin bisa membantu Anda mewujudkannya.

Mengenai kondisi demensia, dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter memberikan penjelasannya.

"Demensia bukanlah suatu penyakit, melainkan kumpulan gejala yang terkait dengan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir serta interaksi sosial, yang sangat mengganggu kualitas hidup dan fungsi sehari-hari," ujarnya.

Menurut dr. Fiona, gangguan ini muncul akibat interaksi kompleks yang bisa dipicu berbagai faktor seperti usia, genetik, lingkungan, kebiasaan atau gaya hidup, dan riwayat penyakit yang dialami.

Jika berbicara tentang gaya hidup, sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan pada 2016 menyarankan bahwa orang dapat mengurangi risiko demensia dengan tidak merokok, aktif secara fisik, mengonsumsi makanan yang seimbang, menjaga kesehatan jantung, dan melatih otak.

Nah, momentum puasa ini bisa Anda manfaatkan untuk mengurangi gaya hidup tidak sehat yang mungkin selama ini sudah Anda lakukan tanpa disadari. Saat puasa, Anda jadi lebih jarang merokok. Selain itu, karena tidak terlalu banyak makan, asupan Anda pun lebih terkontrol. Bila dijalankan secara rutin, hal ini bisa membantu Anda terhindar dari berbagai masalah kesehatan, termasuk demensia.

Kiat Mengatasi Demensia

Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan demi terhindar dari demensia. Cara-cara di bawah ini juga bisa diaplikasikan selama bulan puasa:

1. Menjaga kesehatan jantung 

Orang dengan masalah kardiovaskular tampaknya memiliki peluang lebih tinggi untuk mengembangkan beberapa bentuk demensia, yang kemudian bisa berkembang menjadi Alzheimer. Kondisi yang sering dialami sebelum seseorang terserang Alzheimer meliputi:

  • Hipertensi
  • Fibrilasi atrium
  • Kolesterol Tinggi
  • Penyakit jantung
  • Diabetes

Berbagai kondisi tersebut juga dapat mendasari bentuk lain dari demensia, seperti demensia vaskular. Ada bukti bahwa kebiasaan yang membuat jantung buruk seperti merokok dan diet tinggi lemak jenuh, dapat mengurangi volume otak.

Di bulan puasa ini, beberapa hal buruk di atas bisa mulai Anda kurangi. Lama-kelamaan, hal tersebut bisa Anda kurangi seterusnya. Dengan demikian, Anda pun terhindar dari demensia.

2. Menjauhi risiko sindrom metabolik

Demensia lebih mungkin muncul pada orang dengan sindrom metabolik, yakni sekelompok kondisi yang termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kadar gula darah tinggi.

Sebuah studi terhadap 3.458 orang, yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association (JAHA) pada 2017, mendukung temuan ini. Akan tetapi, para peneliti mencatat bahwa hubungan antara keduanya masih belum jelas.

Langkah-langkah gaya hidup yang dapat membantu mencegah atau mengobati sindrom metabolik meliputi:

  • Diet yang baik
  • Olahraga
  • Pengendalian berat badan
  • Beberapa obat

Dengan mempertahankan berat badan yang sehat, tekanan darah, dan kadar kolesterol, Anda tak hanya mengurangi diabetes dan kejadian kardiovaskular, tetapi juga demensia dan penyakit Alzheimer.

Selanjutnya

3. Diet 

Diet sehat dan seimbang membantu menjaga kesehatan otak, karena meningkatkan kesehatan jantung. Dengan jantung yang sehat, maka distribusi darah ke otak menjadi lebih lancar, sehingga otak banyak mendapatkan pasokan oksigen.

Diet sehat, dapat sambil Anda jalankan selama puasa. Pilihlah makanan sehat yang selain berguna untuk tubuh juga bermanfaat bagi otak.

4. Menjaga pikiran tetap aktif

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko penurunan kognitif lebih rendah jika seseorang membuat otak mereka aktif secara mental serta memelihara hubungan sosial yang kuat

Pada bulan puasa seperti ini Anda bisa memaksimalkan dua hal di atas. Lebih banyak beribadah, mengaji, ikut kajian, dan bahkan menghadiri buka puasa bersama teman-teman, yang bisa membuat kemampuan kognitif Anda tetap terjaga.

5. Berhenti merokok

Sebuah penelitian jangka panjang di Korea Selatan yang terbit pada 2018 melibatkan 46.140 pria berusia 60 tahun ke atas, Penelitian itu menemukan bahwa mereka yang tidak pernah merokok, atau yang berhenti merokok selama 4 tahun atau lebih, memiliki risiko lebih rendah terkena Alzheimer dan jenis demensia lainnya.

Salah satu alasannya adalah bahwa merokok meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, yang merupakan faktor risiko Alzheimer. Bagi Anda yang berpuasa, sebaiknya tidak merokok setelah berbuka puasa atau pun saat sahur.

Beberapa pola hidup sehat yang dipaparkan di atas tentu  tetap bisa Anda lakukan selama Anda menjalankan puasa Ramadan. Jadi selain bisa menjadikan puasa sebagai ibadah, Anda juga bisa sekaligus memanfaatkannya sebagai upaya untuk menghindari demensia.

[NP/ RVS]

penyakit kardiovaskularDiet sehatpuasaJantungOtakDemensiaAlzheimer

Konsultasi Dokter Terkait