Saraf

Awas, Benturan pada Kepala Saat Olahraga Berisiko Gegar Otak

Krisna Octavianus Dwiputra, 08 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Salah satu bahaya dari olahraga adalah benturan pada kepala. Pasalnya, itu berisiko menyebabkan gegar otak.

Awas, Benturan pada Kepala Saat Olahraga Berisiko Gegar Otak

Liverpool berhasil menang atas Barcelona dini hari tadi, Rabu (8/5), pada ajang Liga Champions. Akan tetapi, kemenangan itu tidak diikuti oleh tampilnya Mohamed Salah karena mengalami cedera gegar otak akibat benturan pada kepala.

Salah hanya duduk di tribun penonton setelah mengalami cedera gegar otak dalam laga di ajang Liga Inggris melawan Newcastle United, Minggu (5/5) kemarin. Pemain asal Mesir itu berbenturan dengan kiper Newcastle yang membuatnya langsung ditandu keluar lapangan.

Setelah pemeriksaan dari tim medis, Salah diketahui menderita gegar otak ringan. Hal itu akhirnya memaksa tim dokter Liverpool memutuskan ia tidak bisa bertanding dalam laga melawan Barcelona.

Benturan kepala memang berisiko gegar otak

Sepak bola menjadi salah satu olahraga yang paling rentan dengan benturan fisik di antara para pemainnya. Penggunaan kepala untuk menyundul bola, membuat risiko benturan di kepala pun menjadi semakin tinggi dalam olahraga yang paling terkenal di dunia ini.

Tingkat kerentanan olahraga sepak bola terhadap gegar otak sama seperti bela diri. Traumatic Brain Injury (TBI) itu terjadi ketika kepala terbentur dengan keras. Dampak terburuk yang bisa timbul akibat kondisi ini adalah lupa ingatan hingga kematian.

Menurut dr. Rio Aditya dari KlikDokter, gegar otak ditandai dengan rasa pusing, mual, gangguan konsentrasi dan keseimbangan, serta bisa disertai dengan gangguan memori. Gegar otak sendiri memiliki 3 derajat tingkat keparahan, yakni ringan, sedang, dan berat.

Pada tingkat ringan, pasien biasanya akan merasa pusing saja. Sementara pada tingkat sedang, keluhan yang terjadi bisa berupa pusing, pingsan, dan muntah-muntah. Sedangkan pada tingkat berat, pasien gegar otak akan merasakan dampak berupa kehilangan kesadaran sepenuhnya, gangguan pada otak, bahkan kehilangan nyawa.

Soal ini, dr. Rio menjelaskan bahwa gegar otak dapat berkembang menjadi sangat buruk dalam hitungan jam.

"Gegar otak menyebabkan kematian jika terdapat perdarahan otak yang semakin meluas secara perlahan-lahan. Selain suplai darah di otak menjadi berkurang, penekanan otak karena darah juga dapat membuat sel-sel otak yang tertekan menjadi mati," ujar dr. Rio.

Kematian sel ini berkontribusi pada pembengkakan otak yang semakin memperparah keadaan. Jika sampai hal itu terjadi, keadaan pasien akan memburuk dengan sangat cepat dan dapat ditandai dengan hilangnya kesadaran dan juga kejang-kejang yang pada akhirnya bisa menyebabkan kematian.

Ada cedera lainnya

Selain gegar otak, ada cedera lain yang bisa terjadi akibat benturan kepala. Penyakit yang dimaksud adalah:

  • Penyakit Alzheimer

Benturan kepada yang dialami seseorang ternyata bisa menyebabkan demensia. Keadaan ini mengakibatkan tertumpuknya plak di kepala. Konsisi tersebut merupakan ciri-ciri dari penyakit Alzheimer.

  • Perdarahan otak

Jenis perdarahan ini terbagi menjadi dua, yakni subdural dan epidural. Untuk subdural (kronis, subakut, dan akut), yang terjadi adalah robeknya pembuluh darah vena di dalam otak. Sementara epidural adalah robeknya pembuluh darah arteri di otak.

Perdarahan otak epidural adalah yang paling parah di antara keduanya. Keadaan ini dapat mengakibatkan arteri ― yang merupakan pembuluh darah besar ― sobek sehingga darah yang keluar juga lebih banyak. Jika tidak cepat ditangani, kerusakan otak permanen atau kematian sangat mungkin terjadi.

Bagi Anda yang suka bermain sepak bola, cedera akibat benturan pada kepala, seperti gegar otak memang perlu diwaspadai. Jika Anda mengalami kondisi ini, jangan teruskan bermain, istirahatlah terlebih dahulu.

[MS/ RVS]

Mohamed SalahSepak BolaOlahragaCedera KepalaGegar OtakPerdarahan otakbenturan pada kepalaAlzheimer

Konsultasi Dokter Terkait