HomeGaya hidupDiet dan NutrisiTeh Hijau vs Teh Hitam, Mana yang Lebih Tinggi Kafein?
Diet dan Nutrisi

Teh Hijau vs Teh Hitam, Mana yang Lebih Tinggi Kafein?

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 08 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak cuma beda jenis dan warna, kandungan kafein teh hijau dan teh hitam juga berbeda. Mana yang lebih tinggi?

Teh Hijau vs Teh Hitam, Mana yang Lebih Tinggi Kafein?

Meski sejarahnya kompleks, tetapi kemungkinan teh berasal dari wilayah Yunnan, Tiongkok, di bawah kekuasaan Dinasti Shang sebagai minuman obat. Hingga kini, teh dipercaya mengandung berbagai khasiat yang baik untuk kesehatan. Teh hitam dan teh hijau merupakan dua jenis teh yang populer di dunia. Perbedaan utama keduanya adalah proses pembuatannya. Penasaran, antara teh hijau dan teh hitam, mana yang lebih tinggi kandungan kafeinnya?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ketahuilah bahwa kafein adalah stimulan sistem saraf pusat. Efeknya pun serupa dengan amfetamin, tetapi lebih lemah. Kafein digunakan sebagai bantuan ergogenik (meningkatkan kinerja fisik) oleh banyak atlet. Untuk atlet aerobik, kafein dianggap dapat memperpanjang latihan daya tahan.

Bagaimana kafein bekerja dalam tubuh

Mekanisme kerja kafein melibatkan peningkatan oksidasi lemak dengan memobilisasi asam lemak bebas dari jaringan adiposa atau simpanan lemak di sekitar otot. Semakin besar penggunaan lemak sebagai sumber energi primer, maka akan semakin memperlambat penipisan glikogen dan menunda kelelahan.

Ketika mengonsumsi kafein, tubuh akan terpengaruh lewat beberapa cara berbeda, baik positif maupun negatif. Kafein dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan konsentrasi, mood, mengurangi nafsu makan, serta meningkatkan produksi adrenalin. Namun, jika konsumsinya berlebihan, maka bisa mengakibatkan asam lambung (nyeri perut bagian atas), memicu kecemasan, meningkatkan tekanan darah, serta membuat Anda mudah tersinggung dan murung.

Kafein adalah obat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Maka, tak heran konsumsi kopi dan teh begitu banyak digemari oleh berbagai kalangan.

Tak sedikit orang yang mengetahui kadar kafein yang dikandung makanan atau minuman berkafein, seperti teh, kopi, dan lain-lain. Sebetulnya ini tergantung pada sejumlah faktor, misalnya seberapa lama  Anda menyeduh teh, seberapa banyak daun teh yang digunakan, berapa usia daun teh ketika dipetik, varietas dan kultivar tanaman teh, serta lingkungan lokasi penanaman.

Di bawah ini merupakan contoh kadar kandungan kafein dalam teh dan kopi dalam setiap penyajian 200-300 ml.

  • Teh hijau: 35-70 mg
  • Teh hitam: 60-90 mg
  • Kopi: 100 mg

Jadi, bisa dilihat bahwa kandungan kafein dalam teh hitam sedikit lebih tinggi ketimbang teh hijau.

Teh hijau vs teh hitam

Teh hijau adalah sumber antioksidan epigallocatechin-3-gallate (EGCG), yang termasuk antioksidan yang kuat. Meskipun teh hijau mengandung polifenol lain, seperti catechin dan asam galat, EGCG dianggap paling kuat dan kemungkinan bertanggung jawab atas banyaknya manfaat kesehatan teh hijau.

Berikut daftar manfaat EGCG dalam teh hijau:

  • Untuk kanker: penelitian telah menemukan bahwa EGCG dalam teh hijau dapat menghambat multiplikasi sel kanker dan menyebabkan kematian sel kanker.
  • Untuk penyakit Alzheimer: EGCG mungkin dapat mengurangi efek berbahaya dari plak amiloid yang menumpuk pada pasien Alzheimer.
  • Untuk melawan kelelahan: sebuah studi menemukan bahwa tikus percobaan yang mengonsumsi minuman yang mengandung EGCG terbukti memperpanjang waktu berenang sebelum mencapai titik lelah.
  • Untuk perlindungan terhadap hati: EGCG telah terbukti mengurangi perkembangan hati berlemak pada tikus percobaan dengan diet tinggi lemak.
  • Untuk antimikroba: antioksidan ini dapat menyebabkan kerusakan pada dinding sel bakteri, bahkan dapat mengurangi penularan beberapa virus.
  • Untuk penenang: teh hijau dapat berinteraksi dengan reseptor di otak untuk memiliki efek menenangkan pada tubuh. Meskipun sebagian besar penelitian tentang atribut EGCG dalam teh hijau telah dilakukan dalam penelitian tabung atau hewan, temuan ini memberikan kredibilitas pada manfaat minum hijau yang dilaporkan sejak dahulu.

Beda dengan teh hijau, teh hitam mengandung beberapa zat seperti theaflavin. Theaflavin adalah sekelompok polifenol yang unik dari teh hitam.  Zat ini terbentuk selama proses fermentasi dan mewakili 3-6 persen dari semua polifenol dalam teh hitam.

Theaflavin tampaknya menawarkan banyak manfaat kesehatan dan semuanya terkait dengan kemampuan antioksidannya. Lebih lengkapnya, ini berbagai manfaatnya.

  • Dapat melindungi sel-sel lemak dari kerusakan oleh radikal bebas dan dapat mendukung produksi antioksidan pada tubuh anda.
  • Polifenol mungkin bertanggung jawab untuk melindungi jantung dan pembuluh darah. Sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa theaflavin dapat menurunkan risiko pembentukan plak di pembuluh darah dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan ketersediaan oksida nitrat, yang membantu pembuluh darah anda melebar.
  • Theaflavin juga telah terbukti secara signifikan dapat mengurangi kadar kolesterol dan gula darah, karena dapat memecah lemak serta telah direkomendasikan sebagai bantuan potensial untuk manajemen obesitas.
  • Theaflavin dalam teh hitam mungkin memiliki kapasitas antioksidan yang sama dengan polifenol dalam teh hijau.

Teh hijau dan teh hitam merupakan jenis minuman sehat dan sama-sama memiliki banyak manfaat. Mana yang lebih cocok, Anda yang bisa menyesuaikannya dengan preferensi atau kebutuhan. Jika pertimbangan Anda adalah kandungan kafein dan selama ini Anda bertanya-tanya mana yang lebih tinggi kafeinnya antara teh hijau dan teh hitam, maka teh hitam adalah jawabannya. Atau baiknya, saat membeli bacalah label kemasan secara saksama.

(RN/ RVS)

Minuman obatkafeinTehTeh hijaukopiantioksidanTeh Hitam

Konsultasi Dokter Terkait